Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Terima Kasih Ida Oetari

PALANGKA RAYA-Ke Pasar Kahayan membeli kalakai, jangan lupa membeli bajakah. Selamat tinggal Bumi Tambun Bungai, sampai bertemu pada saat terindah. Pantun dibacakan Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Purnamasasi di akhir keberadaannya di atas panggung Aula Jaya Tingang, Kantor Gubernur Kalteng untuk memberikan sambutan.

Pantun karya Brigadir Sri Wahyuni itu tersirat banyak makna. Pergi meninggalkan Kalteng untuk selama-lamanya, seperti pejabat tinggi Polri yang mutasi pada umumnya, atau sebaliknya, pergi sebentar dan kembali untuk membangun Kalteng.

Ya, Kamis malam (12/1), perempuan kelahiran Probolinggo 58 tahun lalu itu pamit. Menyampaikan pesan dan kesan selama satu tahun sembilan bulan bertugas di Polda Kalteng.

Baca Juga :  Obat dan Jamu Ilegal Dijual di Pasar

“Terima kasih saya sampaikan kepada pimpinan dan anggota, gubernur serta jajaran, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Kalteng yang selama ini memberikan dukungan kepada saya dalam bertugas,” ungkapnya.

Dalam momen perpisahan itu, rasa haru sekaligus bahagia begitu terasa. Bagaimana tidak? Lulusan sekolah perwira tahun 1987 itu begitu dicintai dan menjadi panutan. Terutama bagi kalangan polisi wanita (polwan). Selama ini mereka selalu dan selalu didorong untuk berkarya. Tidak menganggap polwan hanya sebagai pelengkap di tubuh Polri.

Bukti dukungan Ida Oetari itu terbukti. Malam itu, beberapa polwan unjuk aksi. Mulai dari habsyi, penari, dan grup band.

Ida Oetari berpesan kepada para polwan untuk memiliki kemampuan di luar tugas pokok yang sekiranya bermanfaat untuk masyarakat.

Baca Juga :  Melihat dari Dekat Tempat Isoman di Bukit Batu

“Selama ini (polwan, red) memang perlu dorongan, kemudian perlu dukungan dari pimpinan dan masyarakat, memberikan porsi lebih kepada polwan dalam tugas pelayanan dan pengayoman masyarakat,” imbuhnya seraya mengaku sudah memiliki rumah di Palangka Raya ini.

“Saya memiliki kesan yang baik dan senang tinggal di sini (Kalteng, red). Maka dari itu, apabila memang dibutuhkan (membantu membangun Kalteng, red), saya tidak akan ragu kembali ke sini,” tuturnya mengakhiri penyampaian kesan dan pesan pada malam perpisahan itu. (irj/ce/ram)

PALANGKA RAYA-Ke Pasar Kahayan membeli kalakai, jangan lupa membeli bajakah. Selamat tinggal Bumi Tambun Bungai, sampai bertemu pada saat terindah. Pantun dibacakan Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Purnamasasi di akhir keberadaannya di atas panggung Aula Jaya Tingang, Kantor Gubernur Kalteng untuk memberikan sambutan.

Pantun karya Brigadir Sri Wahyuni itu tersirat banyak makna. Pergi meninggalkan Kalteng untuk selama-lamanya, seperti pejabat tinggi Polri yang mutasi pada umumnya, atau sebaliknya, pergi sebentar dan kembali untuk membangun Kalteng.

Ya, Kamis malam (12/1), perempuan kelahiran Probolinggo 58 tahun lalu itu pamit. Menyampaikan pesan dan kesan selama satu tahun sembilan bulan bertugas di Polda Kalteng.

Baca Juga :  Obat dan Jamu Ilegal Dijual di Pasar

“Terima kasih saya sampaikan kepada pimpinan dan anggota, gubernur serta jajaran, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Kalteng yang selama ini memberikan dukungan kepada saya dalam bertugas,” ungkapnya.

Dalam momen perpisahan itu, rasa haru sekaligus bahagia begitu terasa. Bagaimana tidak? Lulusan sekolah perwira tahun 1987 itu begitu dicintai dan menjadi panutan. Terutama bagi kalangan polisi wanita (polwan). Selama ini mereka selalu dan selalu didorong untuk berkarya. Tidak menganggap polwan hanya sebagai pelengkap di tubuh Polri.

Bukti dukungan Ida Oetari itu terbukti. Malam itu, beberapa polwan unjuk aksi. Mulai dari habsyi, penari, dan grup band.

Ida Oetari berpesan kepada para polwan untuk memiliki kemampuan di luar tugas pokok yang sekiranya bermanfaat untuk masyarakat.

Baca Juga :  Melihat dari Dekat Tempat Isoman di Bukit Batu

“Selama ini (polwan, red) memang perlu dorongan, kemudian perlu dukungan dari pimpinan dan masyarakat, memberikan porsi lebih kepada polwan dalam tugas pelayanan dan pengayoman masyarakat,” imbuhnya seraya mengaku sudah memiliki rumah di Palangka Raya ini.

“Saya memiliki kesan yang baik dan senang tinggal di sini (Kalteng, red). Maka dari itu, apabila memang dibutuhkan (membantu membangun Kalteng, red), saya tidak akan ragu kembali ke sini,” tuturnya mengakhiri penyampaian kesan dan pesan pada malam perpisahan itu. (irj/ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/