Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Pemkab Siapkan Layanan Kesehatan Berbasis Online

BUNTOK-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) telah melaunching dan mensosialisasikan aplikasi layanan kesehatan berbasis online bernama e-Posyandu.

Penjabat Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana mengatakan, dengan adanya aplikasi tersebut pemerintah dan instansi terkait dapat melakukan pemantauan terhadap kinerja posyandu, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap balita dan ibu hamil di wilayah setempat.

“Melalui layanan e-Posyandu ini kita semua dapat melakukan pemantauan dan mengetahui akurasi data baik dari balita maupun ibu hamil yang harus mendapatkan pelayanan khusus oleh posyandu,” ungkapnya.

Menurut Lisda, aplikasi layanan posyandu berbasis online ini, diharapkan mampu menekan angka stunting yang menurut data bahwa Kabupaten Barsel masih tergolong berada pada anggka tertinggi stunting di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Pemberlakuan Tarif Umum Peserta BPJS Dicabut

Ia melanjutkan, Pemkab Barsel menyambut baik serta mendukung penuh dengan menyediakan layanan kesehatan berbasis online, yang mana aplikasi e-Posyandu ini mampu memberikan informasi kesehatan terhadap perkembangan kesehatan ibu dan anak secara langsung.

“Pastinya mampu meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan di posyandu dan dapat mempermudah pelayanan kesehatan, terutama kepada anak balita maupun  ibu hamil di Barsel,” kata orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel ini.

Lisda berharap, agar aplikasi dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Barsel dengan cetak biru generasi mendatang yang ditentukan oleh 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari 9 bulan di kandungan dan 2 tahun pertama pada 5 tahun usia balita.

“Pada usia tersebut, perawatan balita ada pada posyandu, sehingga posyandu bukan lagi menjadi kewajiban melainkan jadi suatu kebutuhan,” tuturnya.

Baca Juga :  Dampak Karhutla, Kualitas Udara Mulai Tidak Sehat

Lisda menyatakan, bahwa pemerintah daerah juga akan memberikan bonus kepada setiap posyandu di enam kecamatan yang dapat melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, terutama dalam  memberikan pelayanan kesehatan terhadap semua peserta posyandu.

“Pemerintah daerah bersama pihak ketiga sebagai bapak asuh, akan memberikan support kepada posyandu di setiap kecamatan, dengan harapan dapat menyediakan makanan tambahan yang mengandung protein serta bergizi tinggi untuk kebutuhan ibu hamil dan balita di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,” ujar Lisda Arriyana. (ner/ens)

BUNTOK-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Selatan (Barsel) telah melaunching dan mensosialisasikan aplikasi layanan kesehatan berbasis online bernama e-Posyandu.

Penjabat Bupati Barito Selatan Lisda Arriyana mengatakan, dengan adanya aplikasi tersebut pemerintah dan instansi terkait dapat melakukan pemantauan terhadap kinerja posyandu, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap balita dan ibu hamil di wilayah setempat.

“Melalui layanan e-Posyandu ini kita semua dapat melakukan pemantauan dan mengetahui akurasi data baik dari balita maupun ibu hamil yang harus mendapatkan pelayanan khusus oleh posyandu,” ungkapnya.

Menurut Lisda, aplikasi layanan posyandu berbasis online ini, diharapkan mampu menekan angka stunting yang menurut data bahwa Kabupaten Barsel masih tergolong berada pada anggka tertinggi stunting di Kalimantan Tengah.

Baca Juga :  Pemberlakuan Tarif Umum Peserta BPJS Dicabut

Ia melanjutkan, Pemkab Barsel menyambut baik serta mendukung penuh dengan menyediakan layanan kesehatan berbasis online, yang mana aplikasi e-Posyandu ini mampu memberikan informasi kesehatan terhadap perkembangan kesehatan ibu dan anak secara langsung.

“Pastinya mampu meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan di posyandu dan dapat mempermudah pelayanan kesehatan, terutama kepada anak balita maupun  ibu hamil di Barsel,” kata orang nomor satu di jajaran Pemkab Barsel ini.

Lisda berharap, agar aplikasi dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Barsel dengan cetak biru generasi mendatang yang ditentukan oleh 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari 9 bulan di kandungan dan 2 tahun pertama pada 5 tahun usia balita.

“Pada usia tersebut, perawatan balita ada pada posyandu, sehingga posyandu bukan lagi menjadi kewajiban melainkan jadi suatu kebutuhan,” tuturnya.

Baca Juga :  Dampak Karhutla, Kualitas Udara Mulai Tidak Sehat

Lisda menyatakan, bahwa pemerintah daerah juga akan memberikan bonus kepada setiap posyandu di enam kecamatan yang dapat melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya, terutama dalam  memberikan pelayanan kesehatan terhadap semua peserta posyandu.

“Pemerintah daerah bersama pihak ketiga sebagai bapak asuh, akan memberikan support kepada posyandu di setiap kecamatan, dengan harapan dapat menyediakan makanan tambahan yang mengandung protein serta bergizi tinggi untuk kebutuhan ibu hamil dan balita di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,” ujar Lisda Arriyana. (ner/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/