Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

11 Kasus DBD Ditemukan Selama Dua Bulan

TAMIANG LAYANG-Sebelas kasus demam berdarah dangue (DBD) ditemukan selama rentan waktu Januari – Februari 2023 di Kabupaten Barito Timur (Bartim). Penyakit yang disebabkan virus karena gigitan nyamuk tersebut menjadi perhatian serius dalam penanganan maupun pencegahan teknis pemerintah daerah supaya tidak menyebar luas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bartim dr Jimmi WS Hutagalung menyampaikan, 11 kasus DBD itu terbanyak berada di Kecamatan Dusun Tengah dengan tujuh kasus. Sedangkan satu kasus masing – masing di Dusun Timur, Benua Lima, Pematang Karau, dan Raren Batuah.  “Dari sebelas kasus DBD tidak ada yang sampai meninggal dunia, ” tegas Jimmi,.

Menurutnya, penanganan telah dilakukan agar penyakit tidak menular. Petugas langsung melakukan fogging atau penyemprotan pada rumah warga yang terjangkit.

Baca Juga :  Cegah Narkotika, Pelajar Diajak Melek Informasi

Mantan Direktur RSUD itu menjelaskan,  kasus DBD menjadi langganan setiap tahun karena sejumlah wilayah Barito Timur dipetakan sebagai kawasan endemi. Munculnya penyakit cukup berbahaya tersebut juga terjadi sejak akhir dan awal tahun karena intensitas hujan tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk benar – benar menerapkan 3M (menguras,menutup, mengubur) tempat penampungan air, selain itu budayakan hidup sehat, ” pesan Jimmi.

Seraya menambahkan, petugas di sebelas puskesmas yang tersebar juga telah diinstruksikan untuk gencar mensosialisasikan kepada masyarakat terkait promosi kesehatan. Salah satunya upaya pencegahan dan penanganan pertama jika warga terjangkit DBD. (log)

TAMIANG LAYANG-Sebelas kasus demam berdarah dangue (DBD) ditemukan selama rentan waktu Januari – Februari 2023 di Kabupaten Barito Timur (Bartim). Penyakit yang disebabkan virus karena gigitan nyamuk tersebut menjadi perhatian serius dalam penanganan maupun pencegahan teknis pemerintah daerah supaya tidak menyebar luas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bartim dr Jimmi WS Hutagalung menyampaikan, 11 kasus DBD itu terbanyak berada di Kecamatan Dusun Tengah dengan tujuh kasus. Sedangkan satu kasus masing – masing di Dusun Timur, Benua Lima, Pematang Karau, dan Raren Batuah.  “Dari sebelas kasus DBD tidak ada yang sampai meninggal dunia, ” tegas Jimmi,.

Menurutnya, penanganan telah dilakukan agar penyakit tidak menular. Petugas langsung melakukan fogging atau penyemprotan pada rumah warga yang terjangkit.

Baca Juga :  Cegah Narkotika, Pelajar Diajak Melek Informasi

Mantan Direktur RSUD itu menjelaskan,  kasus DBD menjadi langganan setiap tahun karena sejumlah wilayah Barito Timur dipetakan sebagai kawasan endemi. Munculnya penyakit cukup berbahaya tersebut juga terjadi sejak akhir dan awal tahun karena intensitas hujan tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk benar – benar menerapkan 3M (menguras,menutup, mengubur) tempat penampungan air, selain itu budayakan hidup sehat, ” pesan Jimmi.

Seraya menambahkan, petugas di sebelas puskesmas yang tersebar juga telah diinstruksikan untuk gencar mensosialisasikan kepada masyarakat terkait promosi kesehatan. Salah satunya upaya pencegahan dan penanganan pertama jika warga terjangkit DBD. (log)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/