Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Tingkatkan Kapasitas Kader

PURUK CAHU – Peningkatan kapasitas kader menjadi sangat urgen, karena selaku lini pertama dalam pelayanan kepada masyarakat, agar dapat memberikan informasi yang baik dan benar, kepada orang tua yang mempunyai balita.

Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting mempunyai dampak merugikan, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Dalam jangka pendek, stunting terkait dengan tingkat kesehatan dan perkembangan sel otak, yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal. Hal ini berarti  bahwa kemampuan kognitif atau kecerdasan anak dalam jangka Panjang akan lebih rendah, dan pada akhirnya menurunkan produktifitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Kepala DP3ADaldukKB Mura, Lynda Kristiane Perdie  melalui Sekdis Daniel Patandianan, Kamis (22/6), diseminasi hasil audit kasus stunting.

Baca Juga :  Perdie Minta Semua Pihak Cermati Penerima Bantuan Sosial

Oleh karena itu, ia mengajak semua harus menyataka,  berperang melawan stunting agar dapat menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

Lynda berharap kegiatan temu kader ini, dapat memberikan pembekalan kepada para kader, agar dapat Bersama-sama secara masiv memberikan informasi yang benar, tentang pencegahan stunting dan mencegah terjadinya kasus stunting baru di Kabupaten Murung Raya.

Ditambahkan Wabup Mura, Rejikinoor, dalam audit kasus stunting sebelumnya ditemukan, bahwa sebagian besar anak yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut. Hal ini disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi lebih ke arah kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberian nutrisi yang tepat.

Baca Juga :  Jadikan Motivasi Majukan Daerah

“Salah satu intervensi yang mendesak untuk kita laksanakan adalah, pemberian sosialiasi dan pemahaman kepada kader. Teemasuk orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita tentang pemberian makanan yang sehat, bergizi dan berimbang agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden periode ini. Penggunaan bahan pangan lokal lebih diutamakan agar penyediaan makanan lebih mudah dan murah,” ungkap wabup. (dad)

PURUK CAHU – Peningkatan kapasitas kader menjadi sangat urgen, karena selaku lini pertama dalam pelayanan kepada masyarakat, agar dapat memberikan informasi yang baik dan benar, kepada orang tua yang mempunyai balita.

Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting mempunyai dampak merugikan, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Dalam jangka pendek, stunting terkait dengan tingkat kesehatan dan perkembangan sel otak, yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal. Hal ini berarti  bahwa kemampuan kognitif atau kecerdasan anak dalam jangka Panjang akan lebih rendah, dan pada akhirnya menurunkan produktifitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Kepala DP3ADaldukKB Mura, Lynda Kristiane Perdie  melalui Sekdis Daniel Patandianan, Kamis (22/6), diseminasi hasil audit kasus stunting.

Baca Juga :  Perdie Minta Semua Pihak Cermati Penerima Bantuan Sosial

Oleh karena itu, ia mengajak semua harus menyataka,  berperang melawan stunting agar dapat menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

Lynda berharap kegiatan temu kader ini, dapat memberikan pembekalan kepada para kader, agar dapat Bersama-sama secara masiv memberikan informasi yang benar, tentang pencegahan stunting dan mencegah terjadinya kasus stunting baru di Kabupaten Murung Raya.

Ditambahkan Wabup Mura, Rejikinoor, dalam audit kasus stunting sebelumnya ditemukan, bahwa sebagian besar anak yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut. Hal ini disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi lebih ke arah kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberian nutrisi yang tepat.

Baca Juga :  Jadikan Motivasi Majukan Daerah

“Salah satu intervensi yang mendesak untuk kita laksanakan adalah, pemberian sosialiasi dan pemahaman kepada kader. Teemasuk orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita tentang pemberian makanan yang sehat, bergizi dan berimbang agar dapat memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa golden periode ini. Penggunaan bahan pangan lokal lebih diutamakan agar penyediaan makanan lebih mudah dan murah,” ungkap wabup. (dad)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/