Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Batal Isi Diskusi Akal Sehat di Palangka Raya, Rocky Gerung Beri Sindiran Keras

 

 

PALANGKA RAYA- Pertemuan Rocky Gerung dengan mahasiswa Palangka Raya digelaran ‘Diskusi Akal Sehat’ batal. Hal itu dikarenakan pengurus Aula Masjid Darussalam, tempat diselenggarakannya agenda itu melarang adanya kegiatan itu.

Hal ini setelah adanya rilis yang disampaikan oleh pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Palangka Raya bahwa agenda tersebut batal setelah adanya pemanggilan pihak panitia oleh pengurus Masjid Raya Darussalam Palangka Raya.

Dalam rilis itu menyebutkan, pihak pengurus masjid beralasan bahwa Rocky Gerung merupakan pengkritik pemerintah. Sedangkan Aula Masjid Darussalam adalah milik pemerintah.

Gagal mengisi kegiatan Diskusi Akal Sehat di Palangka Raya, Rocky Gerung menyindir keras soal batalnya dirinya menjadi pengisi acara lantaran gara-gara tidak diizinkan Aula Masjid Darussalam sebagai tempat diskusi.

Baca Juga :  Polda Kalteng Adakan Penyuluhan Karhutla

“Jadi kalau dalilnya itu gedung pemerintah, maka yang mengkritik pemerintah tidak boleh ada di situ, saya mengajar di Sespim Polri yang isinya para perwira, saya tidak diusir, saya juga mengajar di Sesko TNI yang isinya jenderal, saya tidak diusir, jadi apa dalilnya. Artinya apakah saya harus muji-muji pemerintah agar tidak diusir,”tegas Rocky.

Ia juga menjelaskan bahwa dimana ada namanya gedung pemerintah. Yang di mana semua gedung pemerintah itu dibiayai oleh rakyat melalui pajak. Di mana ia menjelaskan bahwa pemerintah tidak memiliki gedung, yang ada adalah itu fasilitas publik.

“Semua gedung yang ada di negeri ini merupakan biaya dari rakyat, dan saya baru tahu dia merupakan mantan rektor, dan artinya dia mengalami pendangkalan, jadi saya usulkan supaya balik lagi menjadi rektor dan belajar dari mahasiswa,” tegasnya.

Baca Juga :  Tahu Nggak Sih, Ponton Pernah Dicanangkan Jadi Kampung Bersinar

Ia menyebutkan bahwa adanya pelarangan tidak mencerminkan perkembangan suatu pemikiran. Dan hal itu menggambarkan bahwa demokrasi tidak bertumbuh.

“Tidak ada yang harus ditakutkan dari saya, karena saya berbicara di PKS, Gerindra, Demokrat, dan PDIP, karena saya bukan orang partai dan berasal dari kampus,”tegasnya.(irj/ram)

 

 

PALANGKA RAYA- Pertemuan Rocky Gerung dengan mahasiswa Palangka Raya digelaran ‘Diskusi Akal Sehat’ batal. Hal itu dikarenakan pengurus Aula Masjid Darussalam, tempat diselenggarakannya agenda itu melarang adanya kegiatan itu.

Hal ini setelah adanya rilis yang disampaikan oleh pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Palangka Raya bahwa agenda tersebut batal setelah adanya pemanggilan pihak panitia oleh pengurus Masjid Raya Darussalam Palangka Raya.

Dalam rilis itu menyebutkan, pihak pengurus masjid beralasan bahwa Rocky Gerung merupakan pengkritik pemerintah. Sedangkan Aula Masjid Darussalam adalah milik pemerintah.

Gagal mengisi kegiatan Diskusi Akal Sehat di Palangka Raya, Rocky Gerung menyindir keras soal batalnya dirinya menjadi pengisi acara lantaran gara-gara tidak diizinkan Aula Masjid Darussalam sebagai tempat diskusi.

Baca Juga :  Polda Kalteng Adakan Penyuluhan Karhutla

“Jadi kalau dalilnya itu gedung pemerintah, maka yang mengkritik pemerintah tidak boleh ada di situ, saya mengajar di Sespim Polri yang isinya para perwira, saya tidak diusir, saya juga mengajar di Sesko TNI yang isinya jenderal, saya tidak diusir, jadi apa dalilnya. Artinya apakah saya harus muji-muji pemerintah agar tidak diusir,”tegas Rocky.

Ia juga menjelaskan bahwa dimana ada namanya gedung pemerintah. Yang di mana semua gedung pemerintah itu dibiayai oleh rakyat melalui pajak. Di mana ia menjelaskan bahwa pemerintah tidak memiliki gedung, yang ada adalah itu fasilitas publik.

“Semua gedung yang ada di negeri ini merupakan biaya dari rakyat, dan saya baru tahu dia merupakan mantan rektor, dan artinya dia mengalami pendangkalan, jadi saya usulkan supaya balik lagi menjadi rektor dan belajar dari mahasiswa,” tegasnya.

Baca Juga :  Tahu Nggak Sih, Ponton Pernah Dicanangkan Jadi Kampung Bersinar

Ia menyebutkan bahwa adanya pelarangan tidak mencerminkan perkembangan suatu pemikiran. Dan hal itu menggambarkan bahwa demokrasi tidak bertumbuh.

“Tidak ada yang harus ditakutkan dari saya, karena saya berbicara di PKS, Gerindra, Demokrat, dan PDIP, karena saya bukan orang partai dan berasal dari kampus,”tegasnya.(irj/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/