Hari Kenaikan Yesus Kristus (Isa Almasih) tahun ini jatuh pada hari Kamis (9/5). Pada momen spesial itu, umat Kristen di seluruh Indonesia termasuk di Kalteng melaksanakan ibadah secara khusyuk di gereja masing-masing.
AKHMAD DHANI, Palangka Raya
RATUSAN umat Katolik tampak hadir memenuhi Gereja Katedral Santa Maria Palangka Raya, Kamis pagi (9/5). Mereka mengikuti misa yang dipimpin Romo Silvanus Subandi yang merupakan Vikaris Jenderal Keuskupan Palangka Raya.
Dalam wawancara dengan awak media usai misa, Romo Silvanus Subandi mengatakan, Hari Kenaikan Yesus Kristus merupakan peristiwa iman yang harus dirayakan, karena Tuhan mau hadir di dunia hingga kemudian naik kembali ke surga. Romo menyebut, kenaikan Yesus Kristus ke surga bukan berarti meninggalkan umat-Nya di dunia.
“Kenaikan-Nya bukan berarti meninggalkan umat, umat akan tetap disertai-Nya yang selalu hadir di tengah-tengah umat, kehadiran-Nya tidak lagi secara fisik, melainkan hadir dalam roh yang bekerja mengobarkan hati dan semangat umat-Nya untuk terus berbuat baik,” ujarnya.
Romo Silvanus mengatakan, meski Tuhan tidak lagi hadir secara fisik, tetapi roh-Nya terus membimbing manusia, mendorong agar manusia terus memberi kesaksian kepada dunia, seperti berbuat baik, mengasihi, hidup dalam semangat cinta kasih, meninggalkan dunia kekerasan dan lebih mengutamakan dialog, serta komunikasi yang baik dalam semangat persaudaraan dan cinta kasih.
“Agar dapat hidup damai di dunia, mari saling menebar cinta kasih dengan terus berbuat baik kepada sesama,” ucapnya.
Bertepatan dengan tahun politik, di mana pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) digelar, Romo Silvanus berpesan kepada masyarakat khususnya umat Kristen agar tidak terpecah belah oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
“Hendaknya kita terus menjaga persatuan, orang kampanye dan sebagainya kadang-kadang menonjolkan aspek primordialnya, pribadinya, tetapi kita tidak boleh terperangkap oleh itu, lalu kemudian terpecah-pecah,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar memilih kader-kader yang sungguh memiliki keberpihakan dalam pembangunan masyarakat dan mengupayakan nilai-nilai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam suasana pilkada, masyarakat diharapkan tetap solid, bersatu, saling bekerja sama, dan tidak mudah terpecah-pecah. Kenaikan Tuhan Yesus Kristus membawa semangat baru dalam kehidupan bersama, saling bersinergi, dan membantu satu sama lain demi pembangunan bangsa, khususnya di Kalteng ini,” ujarnya.
Menurut Romo, masyarakat boleh saja mendengarkan kampanye yang lebih menonjolkan berbagai aspek dari para kontestan pilkada, tetapi harus melihat itu secara bijak dan menanggapi secara positif. Jangan sampai mudah diadu domba hingga terpecah-pecah.
“Mari kita tetap bersatu dan pilihlah kader yang berkualitas,” pungkasnya. (*/ce/ala)