Minggu, September 29, 2024
24.4 C
Palangkaraya

FBIM 2024

Lomba Mangenta, Lestarikan Tradisi Dayak saat Musim Panen Tiba

PALANGKA RAYA –Terdapat ajang lomba pada ajang FBIM tahun 2024 memperingati Hari Jadi ke-67 Kalteng yang tak kalah menarik perhatian. Yakni lomba mangenta.

Untuk diketahui, Mangenta merupakan kegiatan memasak kenta atau panginan bakas, khas yang suku Dayak Kalteng. Memasak kenta ini dilakukan oleh para petani, sebagai ucapan bersyukur atas panen padi saat musim panen tiba untuk menuai yang diistilahkan Pakanan Batu.

Rasa syukur dan terima kasih itu ditujukan kepada peralatan yang dipakai saat bercocok tanam sejak membersihkan lahan hingga menuai panen.

Titi Dewi Wati yang merupakan salah seorang juri menjelaskan masing-masing tim diberikan waktu selama empat jam. Dimulai dari persiapan dan penyajian. Ia membeberkan setidaknya ada sepuluh aspek penilaian di lomba Mangenta.

“Pertama kostum peserta. Kedua kerja sama dan tanggung jawab setiap tim. Ketiga teknik dan proses pembuatan kenta. Keempat teknik dan cara menguir,” ungkapnya.

Kemudian, penilaian selanjutnya cara menampi atau menyiap, kecepatan dan ketepatan waktu, kesempurnaan dan cita rasa. “Yang tak kalah penting kebersihan dan higienis. Kesembilan penyajian, keindahan, dan kerapian. Terakhir ialah aspek hiasan,” pungkasnya.

Dalam lomba tersebut, Kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur berhasil meraih posisi pertama dengan total nilai 885, disusul Barito Timur dengan nilai 883, dan terakhir dari Barito Utara dengan nilai 881.

Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya. (ham)

PALANGKA RAYA –Terdapat ajang lomba pada ajang FBIM tahun 2024 memperingati Hari Jadi ke-67 Kalteng yang tak kalah menarik perhatian. Yakni lomba mangenta.

Untuk diketahui, Mangenta merupakan kegiatan memasak kenta atau panginan bakas, khas yang suku Dayak Kalteng. Memasak kenta ini dilakukan oleh para petani, sebagai ucapan bersyukur atas panen padi saat musim panen tiba untuk menuai yang diistilahkan Pakanan Batu.

Rasa syukur dan terima kasih itu ditujukan kepada peralatan yang dipakai saat bercocok tanam sejak membersihkan lahan hingga menuai panen.

Titi Dewi Wati yang merupakan salah seorang juri menjelaskan masing-masing tim diberikan waktu selama empat jam. Dimulai dari persiapan dan penyajian. Ia membeberkan setidaknya ada sepuluh aspek penilaian di lomba Mangenta.

“Pertama kostum peserta. Kedua kerja sama dan tanggung jawab setiap tim. Ketiga teknik dan proses pembuatan kenta. Keempat teknik dan cara menguir,” ungkapnya.

Kemudian, penilaian selanjutnya cara menampi atau menyiap, kecepatan dan ketepatan waktu, kesempurnaan dan cita rasa. “Yang tak kalah penting kebersihan dan higienis. Kesembilan penyajian, keindahan, dan kerapian. Terakhir ialah aspek hiasan,” pungkasnya.

Dalam lomba tersebut, Kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur berhasil meraih posisi pertama dengan total nilai 885, disusul Barito Timur dengan nilai 883, dan terakhir dari Barito Utara dengan nilai 881.

Penyelenggaraan FBIM 2024 kali ini, Pemprov Kalteng melalui Disbudpar Kalteng menggandeng event organizer El Production dan berkolaborasi. Menjadikan event tahunan ini menjadi suguhan spesial khususnya bagi seluruh mayarakat Bumi Tambun Bungai, masyarakat Indonesia hingga wisatawan mancanegara pada umumnya. (ham)

Artikel Terkait