Senin, November 25, 2024
30.4 C
Palangkaraya

Sugianto Sabran: Kalteng Makin Dikenal di Mata Dunia

PALANGKA RAYA-UCI MTB Eliminator World Cup 2024 Seri 3 di Palangka Raya berlangsung sengit, kejuaraan kelas dunia ini berjalan sukses dan menyedot perhatian penonton. 43 atlet sepeda dengan 10 women elite (putri) dan 33 men elite (putra) dari berbagai negara berebut poin di Sirkuit SG 1973, kemarin sore (19/5).

 

Selain mencari poin sebanyak-banyaknya, tiga atlet dari masing-masing kategori yang menang pada seri ini juga mendapatkan penghargaan berupa medali.

 

Dalam kategori women elite, atlet sepeda asal Belanda, Didi de Vries, memenangkan balapan. Dirinya berhasil keluar sebagai juara pertama setelah memimpin dua lap. Disusul Madison Boissiere, pembalap asal Prancis, di posisi kedua. Pembalap asal Thailand Deekaballes Vipavee harus rela menjadi juara ketiga setelah diungguli oleh dua atlet asal Benua Eropa tersebut.

 

Sementara itu pada kategori men elite, pembalap sepeda asal Selandia Baru, Lochlan Brown, menjadi juara pertama usai mengungguli Riyadh Lukman Hakim (Singapura) di posisi kedua, dan Theo Hauser (Austria) di posisi ketiga. Lochan berhasil menjadi juara setelah memimpin dua lap tanpa salip menyalip yang berarti.

 

Saat diwawancarai awak media, Didi de Vries mengaku sangat bangga dengan kemenangan tersebut. Sebab, selama tiga kali bertanding di Palangka Raya, dirinya baru kali ini berhasil meraih posisi pertama. Kemenangan itu juga merupakan salah satu targetnya pada tahun ini.

 

“Saya tidak menyangka bahwa saya akan sangat kuat hari ini. Ini merupakan ketiga kalinya saya ke Palangka Raya. Pada lomba pertama saya berada di posisi ke-6 begitu pula pada tahun berikutnya,” ungkap Didi kepada awak media sesaat usai pertandingan.

 

Didi mengungkapkan, kemenangan kemarin merupakan yang pertama kalinya dirinya menang dan berada di podium selama pertandingan di Palangka Raya. Ia merasa sangat luar biasa bisa memenangkan balapan kali ini.

Baca Juga :  Era Sugianto Sabran, APBD Terus Meningkat

 

“Saya sudah berlatih beberapa kali dan beradaptasi dengan cuaca panas,” ucapnya.

 

Hal senada juga diungkapkan juara satu men elite, atlet sepeda asal Selandia Baru Lochlan Brown. Ia menyebut, balapan kali ini untuk mengumpulkan point mengikuti kejuaraan dunia. Dirinya merasa sangat tertantang dengan balapan kali ini mengingat kondisi cuaca di Palangka Raya yang sangat panas.

 

“Cuaca di Palangka Raya sangat panas, jauh lebih panas jika dibandingkan dengan Selandia Baru,” ungkapnya.

 

Ketiga kontestan UCI MTB Eliminator World Cup 2024 Seri 3 yang menang dari masing-masing kategori tersebut langsung mendapatkan penghargaan berupa medali. Medali itu diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan istri, Wagub Kalteng H Edy Pratowo, dan Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka.

 

Usai menyerahkan medali kepada para juara, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi gelaran UCI MTB 2024 kali ini yang berlangsung sangat sukses. Dirinya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di Bumi Tambun Bungai yang sudah memeriahkan perhelatan balap sepeda internasional ini.

 

“Melalui event internasional ini diharapkan Kalteng bisa terkenal di mata dunia, tidak hanya Provinsi Bali atau Provinsi DKI Jakarta, tapi Kalteng adalah Indonesia,” tuturnya.

 

Sugianto juga berharap agar pada tahun 2025 nantinya Kalteng dapat kembali menjadi tuan rumah kejuaraan UCI MTB. Ia berterima kasih kepada CEO City Mountain Bike (MTB) Kristof Bruyneel karena sudah kali ketiga mempercayakan Indonesia, khususnya Palangka Raya, Kalteng, untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia kali ini.

 

“Ini tentunya sangat luar biasa, Indonesia mendapat kepercayaan dunia, semoga tahun depan bisa dilanjutkan meski saya sudah selesai masa tugas sebagai Gubernur Kalteng 2025 bulan dua,” ucap pria yang juga merupakan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) ISSI Kalteng ini.

Baca Juga :  Ajak Belanja ke Mal, Pilih Mainan dan Baju Sesuka Hati

 

Di tempat yang sama, Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmah Nasution Hamka menambahkan, pada HUT ke-67 Kalteng ini tentu event internasional ini merupakan bentuk kado terindah. Dilaksanakannya event internasional ini juga diharapkan dapat memberikan kesan yang dalam bagi masyarakat Kalteng di penghujung masa kerja Gubernur dan Wagub Sugianto-Edy.

 

“Beliau (Gubernur, red) meninggalkan energi positif bagi kita semua bahwa membangun Kalteng perlu sinergitas dan kualitas,” tutur Rahmat.

 

Terkait Sirkuit MTB di Kalteng, Rahmat menyebut SG 1973 masih merupakan sirkuit yang sifatnya bongkar pasang. Namun, ada rencana agar sirkuit MTB di Palangka Raya nantinya akan dipermanenkan, tetapi bukan pada kawasan Stadion Tuah Pahoe seperti halnya Sirkuit SG 1973, melainkan di lokasi Kelurahan Sabaru, Palangka Raya, di mana pada lokasi itu terdapat lahan yang cukup luas yang kemungkinan akan dilangsungkan event besar seperti ini di sana.

 

“Pemprov Kalteng dan Pemko Palangka Raya pun sedang menggodok agar di sana itu (Sabaru, red) menjadi pusat suatu kawasan khusus baik untuk event-event olahraga seperti balap sepeda, motocross, dan lain-lain, di sana juga bisa kami siapkan trek untuk MTB ini,” jelasnya.

 

Selain itu, berkenaan dengan bibit-bibit atlet sepeda asal Kalteng, Rahmat menyebut atlet-atlet Kalteng saat ini tengah mendapatkan kesempatan untuk latihan ke tingkat pro untuk PON Aceh-Sumut di Yogyakarta.

 

“Dari situ nanti targetnya atlet-atlet yang berlatih untuk ikut PON Aceh-Sumut ini bisa mengikuti UCI seperti ini,” ucap Rahmat. (dan/ala)

 

 

PALANGKA RAYA-UCI MTB Eliminator World Cup 2024 Seri 3 di Palangka Raya berlangsung sengit, kejuaraan kelas dunia ini berjalan sukses dan menyedot perhatian penonton. 43 atlet sepeda dengan 10 women elite (putri) dan 33 men elite (putra) dari berbagai negara berebut poin di Sirkuit SG 1973, kemarin sore (19/5).

 

Selain mencari poin sebanyak-banyaknya, tiga atlet dari masing-masing kategori yang menang pada seri ini juga mendapatkan penghargaan berupa medali.

 

Dalam kategori women elite, atlet sepeda asal Belanda, Didi de Vries, memenangkan balapan. Dirinya berhasil keluar sebagai juara pertama setelah memimpin dua lap. Disusul Madison Boissiere, pembalap asal Prancis, di posisi kedua. Pembalap asal Thailand Deekaballes Vipavee harus rela menjadi juara ketiga setelah diungguli oleh dua atlet asal Benua Eropa tersebut.

 

Sementara itu pada kategori men elite, pembalap sepeda asal Selandia Baru, Lochlan Brown, menjadi juara pertama usai mengungguli Riyadh Lukman Hakim (Singapura) di posisi kedua, dan Theo Hauser (Austria) di posisi ketiga. Lochan berhasil menjadi juara setelah memimpin dua lap tanpa salip menyalip yang berarti.

 

Saat diwawancarai awak media, Didi de Vries mengaku sangat bangga dengan kemenangan tersebut. Sebab, selama tiga kali bertanding di Palangka Raya, dirinya baru kali ini berhasil meraih posisi pertama. Kemenangan itu juga merupakan salah satu targetnya pada tahun ini.

 

“Saya tidak menyangka bahwa saya akan sangat kuat hari ini. Ini merupakan ketiga kalinya saya ke Palangka Raya. Pada lomba pertama saya berada di posisi ke-6 begitu pula pada tahun berikutnya,” ungkap Didi kepada awak media sesaat usai pertandingan.

 

Didi mengungkapkan, kemenangan kemarin merupakan yang pertama kalinya dirinya menang dan berada di podium selama pertandingan di Palangka Raya. Ia merasa sangat luar biasa bisa memenangkan balapan kali ini.

Baca Juga :  Era Sugianto Sabran, APBD Terus Meningkat

 

“Saya sudah berlatih beberapa kali dan beradaptasi dengan cuaca panas,” ucapnya.

 

Hal senada juga diungkapkan juara satu men elite, atlet sepeda asal Selandia Baru Lochlan Brown. Ia menyebut, balapan kali ini untuk mengumpulkan point mengikuti kejuaraan dunia. Dirinya merasa sangat tertantang dengan balapan kali ini mengingat kondisi cuaca di Palangka Raya yang sangat panas.

 

“Cuaca di Palangka Raya sangat panas, jauh lebih panas jika dibandingkan dengan Selandia Baru,” ungkapnya.

 

Ketiga kontestan UCI MTB Eliminator World Cup 2024 Seri 3 yang menang dari masing-masing kategori tersebut langsung mendapatkan penghargaan berupa medali. Medali itu diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dan istri, Wagub Kalteng H Edy Pratowo, dan Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka.

 

Usai menyerahkan medali kepada para juara, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi gelaran UCI MTB 2024 kali ini yang berlangsung sangat sukses. Dirinya juga berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di Bumi Tambun Bungai yang sudah memeriahkan perhelatan balap sepeda internasional ini.

 

“Melalui event internasional ini diharapkan Kalteng bisa terkenal di mata dunia, tidak hanya Provinsi Bali atau Provinsi DKI Jakarta, tapi Kalteng adalah Indonesia,” tuturnya.

 

Sugianto juga berharap agar pada tahun 2025 nantinya Kalteng dapat kembali menjadi tuan rumah kejuaraan UCI MTB. Ia berterima kasih kepada CEO City Mountain Bike (MTB) Kristof Bruyneel karena sudah kali ketiga mempercayakan Indonesia, khususnya Palangka Raya, Kalteng, untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia kali ini.

 

“Ini tentunya sangat luar biasa, Indonesia mendapat kepercayaan dunia, semoga tahun depan bisa dilanjutkan meski saya sudah selesai masa tugas sebagai Gubernur Kalteng 2025 bulan dua,” ucap pria yang juga merupakan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) ISSI Kalteng ini.

Baca Juga :  Ajak Belanja ke Mal, Pilih Mainan dan Baju Sesuka Hati

 

Di tempat yang sama, Ketua Harian ISSI Kalteng Rahmah Nasution Hamka menambahkan, pada HUT ke-67 Kalteng ini tentu event internasional ini merupakan bentuk kado terindah. Dilaksanakannya event internasional ini juga diharapkan dapat memberikan kesan yang dalam bagi masyarakat Kalteng di penghujung masa kerja Gubernur dan Wagub Sugianto-Edy.

 

“Beliau (Gubernur, red) meninggalkan energi positif bagi kita semua bahwa membangun Kalteng perlu sinergitas dan kualitas,” tutur Rahmat.

 

Terkait Sirkuit MTB di Kalteng, Rahmat menyebut SG 1973 masih merupakan sirkuit yang sifatnya bongkar pasang. Namun, ada rencana agar sirkuit MTB di Palangka Raya nantinya akan dipermanenkan, tetapi bukan pada kawasan Stadion Tuah Pahoe seperti halnya Sirkuit SG 1973, melainkan di lokasi Kelurahan Sabaru, Palangka Raya, di mana pada lokasi itu terdapat lahan yang cukup luas yang kemungkinan akan dilangsungkan event besar seperti ini di sana.

 

“Pemprov Kalteng dan Pemko Palangka Raya pun sedang menggodok agar di sana itu (Sabaru, red) menjadi pusat suatu kawasan khusus baik untuk event-event olahraga seperti balap sepeda, motocross, dan lain-lain, di sana juga bisa kami siapkan trek untuk MTB ini,” jelasnya.

 

Selain itu, berkenaan dengan bibit-bibit atlet sepeda asal Kalteng, Rahmat menyebut atlet-atlet Kalteng saat ini tengah mendapatkan kesempatan untuk latihan ke tingkat pro untuk PON Aceh-Sumut di Yogyakarta.

 

“Dari situ nanti targetnya atlet-atlet yang berlatih untuk ikut PON Aceh-Sumut ini bisa mengikuti UCI seperti ini,” ucap Rahmat. (dan/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/