PALANGKA RAYA – Kasus HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup kompleks. Kasus ini melibatkan berbagai aspek, terutama perilaku.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dan peran pemerintah dalam penanganan HIV/AIDS. HIV/AIDS diperlukan pendekatan khusus dan kesadaran penuh dari individu yang bersangkutan.
“HIV/AIDS adalah isu sensitif yang memerlukan pendekatan khusus, untuk mendeteksi infeksi HIV hingga tahap AIDS, dilakukan secara sukarela melalui program VCT (Voluntary Counseling and Testing), artinya pemeriksaan dan konsultasi dilakukan dengan kesadaran penuh dari individu yang bersangkutan,” jelas Andjar, Senin (5/8/2024).
Andjar menambahkan, penyebaran HIV/AIDS sering kali berkaitan dengan perilaku atau gaya hidup individu, terutama dalam hubungan seksual. Namun meskipun seseorang tidak terlibat dalam hubungan seksual, masyarakat juga dapat terkena HIV diakibatkan oleh penggunaan jarum suntik dari pemakaian narkotik secara bergantian, yang juga merupakan jalur penularan HIV yang signifikan.
Pemerintah Kota Palangka Raya berupaya menemukan dan mengidentifikasi individu yang terinfeksi HIV/AIDS serta mendorong mereka untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. “Pengobatan ini bertujuan untuk menekan perkembangan virus dan meningkatkan kualitas hidup para penderita HIV/AIDS,” lanjut Andjar.
Dalam upaya pencegahan, pemerintah melakukan screening di lokasi-lokasi berisiko tinggi untuk penularan HIV. Andjar juga menyebutkan, fasilitas kesehatan di Palangka Raya, termasuk Rumah Sakit Doris Sylvanus, telah dilengkapi dengan layanan VCT. Selain itu beberapa puskesmas juga tersedia konsultasi HIV, diantaranya seperti puskesmas di Pahandut, Menteng, Panarung dan Jekan Raya. (mut/ans)