PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalteng dibawa komando Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edi Pratowo terus berupaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah titik di kabupaten kota yang ada di Kalteng.
Gubernur juga telah menginstruksikan kepada pihak terkait bersama jajaran jajaran pemerintah daerah untuk segera melakukan antisipasi dan menangani titik api yang muncul dengan cepat, sekecil apapun titik api yang timbul agar tidak membesar.
Saat ini suhu udara lebih panas dari suhu normal. Selain itu, musim kemarau yang panjang juga berpotensi meningkatkan dan memperluas jumlah titik panas di sejumlah daerah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib SSTP MSi mengatakan, dalam upaya antisipasi jelang musim kemarau tahun 2024pihaknya sudah membentuk satgas karhutla.
“Tugas mereka adalah melakukan sinergitas lintas sektor yang melibatkan TNI, Polri, Dinas Kehutanan, DLH, Balai BPI, Manggala Agni, Damkar, MPA, juga membentuk Pos kab di 60 titik di 14 kabupaten kota se-Kalteng,” katanya kepada Kalteng Pos di Hotel Putra Kahayan, Kamis (29/8) kemarin.
Toyib berharap partisipasi Damkar kabupaten kota dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan bisa terus dilakukan. Kendati telah memamsuki musim kemarau, namun penanganan kejadian yang terjadi di semua daerah rawan, masih dalam kendali satgas.
“Mungkin salah satu penyebabnya karena musim kemarau tahun ini masih terjadi hujan atau kemarau basah. Sehingga disela musim panas maka masih terjadi hujan,” jelasnya lagi.
Pemerintah Provinsi juga berharapan agar titik api yang terjadi di kabupaten kota dapat dikendalikan dengan baik. Terutama daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Katingan dan Kotawaringin Timur.
Namun seluruh kejadian terutama daerah rawan di 4 kabupaten masih dalam kategori rendah dan bisa diatasi. Selain itu, dalam hal pelaksanaan tugas untuk penanggulangan bencana dan pemadam kebakaran tentu tidak bisa bekerja sendiri.
“Tetapi melibatkan semua unsur pentahelix (Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pengusaha dan Media) dalam upaya pencegahan karhutla,” harap Toyib.
Pihaknya juga menghimbau kepada maayarakat, terutama kegiatan pembukaan lahan masyarakat agar dalam pembukaan lahan tidak melakukan dengan cara dibakar. Sehingga tahun 2024 ini, program Kalteng bebas kabur asap dapat diwujudkan dengan baik dan masyarakat tetap menikmati udara segar bebas kabut asap yang disebabkan karena karhutla. (nue)
Terus Kendalikan Titik Api, Wujudkan Kalteng Bebas Asap
PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi Kalteng dibawa komando Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H Edi Pratowo terus berupaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah titik di kabupaten kota yang ada di Kalteng.
Gubernur juga telah menginstruksikan kepada pihak terkait bersama jajaran jajaran pemerintah daerah untuk segera melakukan antisipasi dan menangani titik api yang muncul dengan cepat, sekecil apapun titik api yang timbul agar tidak membesar.
Saat ini suhu udara lebih panas dari suhu normal. Selain itu, musim kemarau yang panjang juga berpotensi meningkatkan dan memperluas jumlah titik panas di sejumlah daerah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BP BPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib SSTP MSi mengatakan, dalam upaya antisipasi jelang musim kemarau tahun 2024pihaknya sudah membentuk satgas karhutla.
“Tugas mereka adalah melakukan sinergitas lintas sektor yang melibatkan TNI, Polri, Dinas Kehutanan, DLH, Balai BPI, Manggala Agni, Damkar, MPA, juga membentuk Pos kab di 60 titik di 14 kabupaten kota se-Kalteng,” katanya kepada Kalteng Pos di Hotel Putra Kahayan, Kamis (29/8) kemarin.
Toyib berharap partisipasi Damkar kabupaten kota dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan bisa terus dilakukan. Kendati telah memamsuki musim kemarau, namun penanganan kejadian yang terjadi di semua daerah rawan, masih dalam kendali satgas.
“Mungkin salah satu penyebabnya karena musim kemarau tahun ini masih terjadi hujan atau kemarau basah. Sehingga disela musim panas maka masih terjadi hujan,” jelasnya lagi.
Pemerintah Provinsi juga berharapan agar titik api yang terjadi di kabupaten kota dapat dikendalikan dengan baik. Terutama daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, Katingan dan Kotawaringin Timur.
Namun seluruh kejadian terutama daerah rawan di 4 kabupaten masih dalam kategori rendah dan bisa diatasi. Selain itu, dalam hal pelaksanaan tugas untuk penanggulangan bencana dan pemadam kebakaran tentu tidak bisa bekerja sendiri.
“Tetapi melibatkan semua unsur pentahelix (Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pengusaha dan Media) dalam upaya pencegahan karhutla,” harap Toyib.
Pihaknya juga menghimbau kepada maayarakat, terutama kegiatan pembukaan lahan masyarakat agar dalam pembukaan lahan tidak melakukan dengan cara dibakar. Sehingga tahun 2024 ini, program Kalteng bebas kabur asap dapat diwujudkan dengan baik dan masyarakat tetap menikmati udara segar bebas kabut asap yang disebabkan karena karhutla. (nue)