Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Dosen UPR Transfer Ilmu Diversifikasi Olahan Ikan Haruan

PALANGKA RAYA – Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM),  Tim Dosen Universitas Palangka Raya (UPR) bersama mahasiswa melakukan pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan diversifikasi pangan dengan konsep zero waste menuju zero stunting. Kegiatan selama September-Oktober 2024 diikuti 20 orang pengurus PKK Kecamatan Pahandut.

Dengan konsep zerowaste,  maka semua bagian ikam diolah. Daging ikan diolah menjadi abon, kulit ikan diolah menjadi kerupuk kulit, tulang diolah menjadi tepung tulang dan digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan snak stik dan jeroan ikan diolah menjadi pakan ikan.

Kegiatan pemberdayaan ini juga selaras dengan fungsi PKK sebagai organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Baca Juga :  Ajak Semua Pihak Berperan Aktif Cegah Stunting

Tim Dosen UPR yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari STP MSi dan beranggotakan Dr Maryani SPi, MSi, drh  Ardi Sandriya MSi, Norhayani SPi MSi, Ir Nursiah MP, drh Nabil Fariz Noorrahman SKH MVet dan beberapa mahasiswa.

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)  yang telah memberi dana untuk pelaksanaan kegiatan melaui BIMA 2024 skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, serta kepada LPPM Universitas Palangka Raya yang turut menyukseskan kegiatan ini,” kata Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari.

Kecamatan Pahandut memiliki potensi perikanan air tawar. Namun belum adanya diversifikasi produk olahan ikan. Dengan sedikit penganekaragaman produk olahan, akan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

Baca Juga :  14 Mahasiswa Murung Raya Terima Beasiswa dari Adaro Group

Ikan haruan merupakan ikan air tawar yang memiliki keutaaman yaitu tinggi albumin. Kadar gizi ikan gabus sangat baik digunakan sebagai bahan olahan dasar yaitu kadar protein 65%, kadar lemak 13,81% dan kadar serat 21,83%.

Albumin sebagai sumber protein dalam ikan haruan diharapkan dapat menjadi alternatif penyediaan nutrisi untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah Kalteng menuju zero stunting.

Kegiatan pelatihan ini didukung Camat Pahandut, Syarifah Raisanisa. Diakhiri dengan pemberian beberapa alat seperti spinner, oven, vacum sealer dan alat pencetak adonan. (soc/aza/b5)

PALANGKA RAYA – Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM),  Tim Dosen Universitas Palangka Raya (UPR) bersama mahasiswa melakukan pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan diversifikasi pangan dengan konsep zero waste menuju zero stunting. Kegiatan selama September-Oktober 2024 diikuti 20 orang pengurus PKK Kecamatan Pahandut.

Dengan konsep zerowaste,  maka semua bagian ikam diolah. Daging ikan diolah menjadi abon, kulit ikan diolah menjadi kerupuk kulit, tulang diolah menjadi tepung tulang dan digunakan sebagai bahan substitusi pembuatan snak stik dan jeroan ikan diolah menjadi pakan ikan.

Kegiatan pemberdayaan ini juga selaras dengan fungsi PKK sebagai organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan keluarga.

Baca Juga :  Ajak Semua Pihak Berperan Aktif Cegah Stunting

Tim Dosen UPR yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari STP MSi dan beranggotakan Dr Maryani SPi, MSi, drh  Ardi Sandriya MSi, Norhayani SPi MSi, Ir Nursiah MP, drh Nabil Fariz Noorrahman SKH MVet dan beberapa mahasiswa.

“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM)  yang telah memberi dana untuk pelaksanaan kegiatan melaui BIMA 2024 skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, serta kepada LPPM Universitas Palangka Raya yang turut menyukseskan kegiatan ini,” kata Ketua Pelaksana Utari Yolla Sundari.

Kecamatan Pahandut memiliki potensi perikanan air tawar. Namun belum adanya diversifikasi produk olahan ikan. Dengan sedikit penganekaragaman produk olahan, akan mampu meningkatkan nilai jual ikan.

Baca Juga :  14 Mahasiswa Murung Raya Terima Beasiswa dari Adaro Group

Ikan haruan merupakan ikan air tawar yang memiliki keutaaman yaitu tinggi albumin. Kadar gizi ikan gabus sangat baik digunakan sebagai bahan olahan dasar yaitu kadar protein 65%, kadar lemak 13,81% dan kadar serat 21,83%.

Albumin sebagai sumber protein dalam ikan haruan diharapkan dapat menjadi alternatif penyediaan nutrisi untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya pemerintah Kalteng menuju zero stunting.

Kegiatan pelatihan ini didukung Camat Pahandut, Syarifah Raisanisa. Diakhiri dengan pemberian beberapa alat seperti spinner, oven, vacum sealer dan alat pencetak adonan. (soc/aza/b5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/