Kamis, Oktober 31, 2024
34.3 C
Palangkaraya

Polkesraya Gelar Seminar Internasional Pemanfaatan AI Bidang Kesehatan

PALANGKA RAYA–Agenda tahunan seminar internasional yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya (Polkesraya), kali ini mengangkat topik tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di bidang kesehatan. Ada tiga pembicara dari luar negeri dan dua pembicara dari dalam negeri yang diundang untuk membahas pengaruh AI terhadap pelayanan kesehatan.

“Tahun ini kami mengangkat tema terkait kesehatan otak yang dikaitkan dengan pemanfaatan AI,” kata Direktur Polkesraya Mars Khendra Kusfriyadi STP MPH saat ditemui di sela-sela kegiatan, Rabu (30/10/2024).

Ada lima pembicara yang diundang. Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM, Febri Dwirahmadi PhD dari Griffith University Queensland Australia, Josephine De Leon dari Centro Escola University Philipina, dr Reza Aditya Arpandy  BMedSc, SpN, SubSp NIOO (K) dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta, dan Dr Safaa N Saud Al-Humairi dari Management and Science University Teknologi Malaysia.

Baca Juga :  Pulang Kampung Tak Dilarang

Selain dosen dan mahasiswa Polkesraya yang hadir langsung di lokasi kegiatan, seminar ini juga diikuti peserta secara online dari Indonesia, Australia, Filipina, dan Malaysia. “Sampai saat ini ada 1.000 peserta,” kata Khendra.

Melalui seminar ini, pihaknya berharap ada peningkatkan pengetahuan dosen dan mahasiswa berdasarkan sudut pandang para praktisi dan ilmuwan terkait penggunaan AI terhadap kesehatan otak.

Dikatakan Khendra, dewasa ini pengaruh AI sudah memasuki dunia kesehatan. Karena itu, para tenaga kesehatan harus paham pemanfaatan AI di dunia kesehatan. “Posisinya kita harus jadi joki dari AI dalam pengembangan pengetahuan, bukan sebaliknya jadi budak AI,” ujar Khendra.

Dalam pemaparan materinya, diakui dr Suyuti Syamsul bahwa AI telah memengaruhi banyak aspek peradaban manusia dan dengan cepat memengaruhi industri kesehatan.

Baca Juga :  Catur Kalteng Cetak Sejarah

“Pengaruh AI dalam layanan kesehatan tidak dapat kita hindari. Pelibatan AI dalam layanan kesehatan tentu memiliki dampak positif dan negatif,” ucapnya.

“Oleh karena itu, etika harus menjadi pedoman dalam penggunaan AI,” tambahnya.

Suyuti mencontohkan salah satu manfaat utama AI dalam perawatan kesehatan adalah kemampuan mendiagnosis penyakit dengan efisiensi dan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Sementara metode diagnostik tradisional bergantung pada pengalaman dan penilaian dokter untuk mengidentifikasi masalah kesehatan. Selain iyu, masih ada banyak lagi manfaat lain yang bisa dirasakan dengan kehadiran AI di dunia kesehatan. (sma/sos/ce/b30)

PALANGKA RAYA–Agenda tahunan seminar internasional yang dilaksanakan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya (Polkesraya), kali ini mengangkat topik tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di bidang kesehatan. Ada tiga pembicara dari luar negeri dan dua pembicara dari dalam negeri yang diundang untuk membahas pengaruh AI terhadap pelayanan kesehatan.

“Tahun ini kami mengangkat tema terkait kesehatan otak yang dikaitkan dengan pemanfaatan AI,” kata Direktur Polkesraya Mars Khendra Kusfriyadi STP MPH saat ditemui di sela-sela kegiatan, Rabu (30/10/2024).

Ada lima pembicara yang diundang. Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Dr dr Suyuti Syamsul MPPM, Febri Dwirahmadi PhD dari Griffith University Queensland Australia, Josephine De Leon dari Centro Escola University Philipina, dr Reza Aditya Arpandy  BMedSc, SpN, SubSp NIOO (K) dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta, dan Dr Safaa N Saud Al-Humairi dari Management and Science University Teknologi Malaysia.

Baca Juga :  Pulang Kampung Tak Dilarang

Selain dosen dan mahasiswa Polkesraya yang hadir langsung di lokasi kegiatan, seminar ini juga diikuti peserta secara online dari Indonesia, Australia, Filipina, dan Malaysia. “Sampai saat ini ada 1.000 peserta,” kata Khendra.

Melalui seminar ini, pihaknya berharap ada peningkatkan pengetahuan dosen dan mahasiswa berdasarkan sudut pandang para praktisi dan ilmuwan terkait penggunaan AI terhadap kesehatan otak.

Dikatakan Khendra, dewasa ini pengaruh AI sudah memasuki dunia kesehatan. Karena itu, para tenaga kesehatan harus paham pemanfaatan AI di dunia kesehatan. “Posisinya kita harus jadi joki dari AI dalam pengembangan pengetahuan, bukan sebaliknya jadi budak AI,” ujar Khendra.

Dalam pemaparan materinya, diakui dr Suyuti Syamsul bahwa AI telah memengaruhi banyak aspek peradaban manusia dan dengan cepat memengaruhi industri kesehatan.

Baca Juga :  Catur Kalteng Cetak Sejarah

“Pengaruh AI dalam layanan kesehatan tidak dapat kita hindari. Pelibatan AI dalam layanan kesehatan tentu memiliki dampak positif dan negatif,” ucapnya.

“Oleh karena itu, etika harus menjadi pedoman dalam penggunaan AI,” tambahnya.

Suyuti mencontohkan salah satu manfaat utama AI dalam perawatan kesehatan adalah kemampuan mendiagnosis penyakit dengan efisiensi dan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Sementara metode diagnostik tradisional bergantung pada pengalaman dan penilaian dokter untuk mengidentifikasi masalah kesehatan. Selain iyu, masih ada banyak lagi manfaat lain yang bisa dirasakan dengan kehadiran AI di dunia kesehatan. (sma/sos/ce/b30)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/