PALANGKA RAYA–Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng 2024 telah mempersiapkan diri untuk menghadapi debat kedua yang akan digelar pada Selasa, 5 November 2024. Debat kali ini mengusung tema “Inovasi Pelayanan Publik dalam Menyelesaikan Persoalan Daerah”.
Calon gubernur Abdul Razak, yang berpasangan dengan Sri Suwanto, mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan berbagai persiapan menjelang debat kedua ini.
“Debat ini kami persiapkan dengan matang seperti pada debat pertama. Selain menyampaikan visi dan misi, kami juga siap memaparkan program terkait inovasi pelayanan publik. Insyaallah, hasilnya akan lebih maksimal,” ujar Razak, kemarin (4/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa debat kedua Pilkada Kalteng 2024 akan menyoroti pelayanan publik, termasuk reformasi birokrasi, sehingga pihaknya menawarkan solusi untuk mempermudah penyelesaian permasalahan tersebut.
“Tentu saja reformasi birokrasi juga akan kami siapkan dan tawarkan. Dengan kemajuan teknologi, kami akan mengusulkan penerapan teknologi dalam pelayanan publik,” tegasnya.
Abdul Razak menambahkan bahwa tidak ada persiapan khusus untuk debat kandidat kedua di Metro.
“Esensi debat ini adalah kontestasi ide dan gagasan antar pasangan calon, jadi kami siap menyampaikan pemikiran dan gagasan kami,” kata Abdul Razak.
Mengenai kampanye, Abdul Razak mengatakan bahwa dalam debat nanti malam, calon akan menyampaikan program serta visi dan misi yang sesuai dengan tema debat yang telah ditentukan.
“Untuk debat kedua, kami sudah siap mengikuti. Kami memahami betul visi dan misi yang akan disampaikan kepada publik, termasuk penajaman visi dan misi melalui sesi tanya jawab antara panelis dengan pasangan calon, serta antar pasangan calon,” ungkap Abdul Razak.
Ia menegaskan akan mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh KPU Kalteng dan menghormati kontribusi pemikiran dari panelis serta pasangan calon lain sebagai masukan.
Meski sibuk berkampanye, Abdul Razak selalu meluangkan waktu untuk berolahraga agar tetap bugar.
“Kami sempatkan untuk berolahraga agar tubuh tetap fit,” tambahnya.
Sri Suwanto juga menyampaikan bahwa mereka melakukan latihan manajemen waktu karena adanya batas waktu dalam debat. Ia melihat batasan waktu sebagai tantangan yang memerlukan latihan khusus.
“Intinya, persiapan kami lebih kepada manajemen waktu agar poin-poin yang disampaikan dapat tersampaikan dengan maksimal,” tegas Sri Suwanto. (irj/ala)