PALANGKA RAYA-Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Abdul Razak dan Sri Suwanto, memastikan akan mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakat dalam pembangunan daerah.
Calon Gubernur Abdul Razak menegaskan bahwa setiap kegiatan pembangunan harus melibatkan masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pengawasan, hingga pelaksanaan. Menurutnya, dengan melibatkan masyarakat, pemerintah akan lebih memahami kebutuhan riil, sehingga dapat diakomodasi dalam prioritas pembangunan.
“Ketika kebutuhan masyarakat terakomodasi, itulah awal dari pemerataan pembangunan daerah. Itulah yang akan kami laksanakan ketika dipercaya memimpin Kalteng,” ujarnya.
Sebagai contoh, ia menyoroti kondisi infrastruktur jalan di beberapa kabupaten yang mengalami kerusakan. Selama ini, banyak aspirasi, saran, dan masukan dari masyarakat agar pemerintah memperhatikan kondisi tersebut.
Dalam hal ini, pemerintah diharapkan membuka mata dan melihat aspirasi tersebut sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dalam pembangunan daerah. Dengan memahami permasalahan yang ada, pemerintah akan dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saran dan masukan tersebut adalah bagian dari keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Saat pemerintah memberikan perhatian, masyarakat pun akan merasa memiliki pembangunan yang dilakukan,” tambahnya.
Abdul Razak juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi melalui kegiatan investasi, baik di sektor perkebunan maupun pertambangan. Menurutnya, masyarakat lokal harus diberi kesempatan untuk bekerja dan berperan dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Kehadiran investor yang menanamkan modal di Kalteng sangat diperlukan, namun perlu ada keseimbangan. Tenaga kerja lokal harus dilibatkan dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Sri Suwanto menambahkan, dalam proses pembangunan daerah memang tidak terlepas dari peran tenaga-tenaga profesional, mulai dari perumusan kebijakan, perencanaan, hingga pelaksanaan.
Namun, keterlibatan masyarakat juga sangat penting karena akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap pembangunan yang dilakukan. “Jika masyarakat Kalteng merasa terlibat dalam proses pembangunan, mereka juga akan merasa bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat hasil pembangunan,” katanya.
Ke depannya, lanjut Sri, untuk mengoptimalkan kebijakan tersebut, dirinya bersama Abdul Razak akan memperkuat regulasi serta merangkul organisasi dan tokoh masyarakat untuk mengawal kebijakan pembangunan lima tahun ke depan.
“Kami juga akan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital, agar masyarakat dapat mengetahui apa yang akan dan sedang dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, mereka dapat memberikan masukan dan saran secara langsung,” tutupnya. (irj/ala)