Senin, November 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Nayla Humaira Az-Zahra, Juara Lomba Tilawah Olimpiade Gebyar FTIK IAIN Palangka Raya

Sosok Ayah Menginspirasinya untuk Menjadi Qariah

TILAWAH Al-Qur’an adalah salah satu cabang yang diperlombakan pada Olimpiade Gebyar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya. Lomba yang diikuti delapan peserta dari tingkat SMA sederajat di Kota Palangka Raya ini sukses menarik perhatian masyarakat.

Lomba Tilawah Al-Qur’an digelar pada 9 November 2024 di Aula Kampus IAIN Palangka Raya. Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang mengasah kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membuktikan kecintaan para peserta terhadap kitab suci umat Islam tersebut.

Salah satu peserta yang berhasil meraih juara adalah Nayla Humaira Az-Zahra. Siswi MAN Kota Palangka Raya itu berhasil menjadi qariah terbaik dan berhak membawa pulang piala.

Qariah berusia 16 tahun ini mengungkapkan bahwa persiapan menghadapi perlombaan ini dilakukannya dengan sungguh-sungguh, meski harus membagi waktu antara sekolah dan latihan.

“Saya mempersiapkan diri dengan sangat tekun. Meski pagi hingga sore hari saya sekolah, tetapi saya tetap menyempatkan waktu untuk berlatih agar hafalan saya tetap terjaga,” ungkap buah hati pasangan Aini Amit dan Sal`ah itu kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Punya Prestasi Nasional, Langsung Diterima Kerja di Perusahaan Tambang

Sejak kecil Nayla telah aktif dalam kegiatan tilawah. Ia mulai mendalami seni membaca Al-Qur’an saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan kini telah menghafal satu juz. Inspirasi terbesarnya adalah sang ayah, Aini Amit, seorang qari sekaligus pelatih tilawah yang kerap membimbing peserta hingga tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

“Abah saya adalah guru ngaji yang juga melatih para qari. Saya termotivasi untuk menjadi seperti beliau, menjadi seorang qariah yang juga bisa melatih orang lain,” tutur siswi kelas IX itu.

Tilawah, lanjut Nayla, tidak sekadar melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi juga memahami makna serta menumbuhkan rasa khusyuk dalam tiap bacaan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan, terutama pola makan, dan menguasai tajwid, hukum-hukum pelafalan huruf, serta panjang pendek bacaan.

“Saya menjaga pola makan agar napas tetap panjang. Selain itu, saya berlatih bersama ayah saya yang ahli di bidang tilawah. Beliau juga selalu mengingatkan saya untuk rendah hati agar hafalan tetap terjaga,” jelasnya.

Baca Juga :  Rhosinta Belajar Buat Keripik Otodidak melalui Youtube

Sebagai pemenang, anak bungsu dari tiga bersaudara itu berharap kemenangannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mendalami Al-Qur’an.

“Saya berharap kemenangan ini bukan hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga dapat memotivasi teman-teman untuk mencintai Al-Qur’an. Semoga lomba seperti ini digelar tiap tahun, agar makin banyak qari dan qariah baru,” harapnya.

Selain tilawah, Nayla juga aktif dalam perlombaan lain. Ia pernah menjuarai lomba LASQI (vokal solo seni qasidah) tingkat provinsi dan mewakili Kalimantan Tengah ke tingkat nasional di Karawang pada 2022 lalu.

Dengan semangat tinggi dan dedikasi mendalam membaca Al-Qur’an, Nayla membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diukur dari sisi akademik, tetapi juga dari kecintaan terhadap agama dan peningkatan kualitas diri melalui seni membaca Al-Qur’an. (ce/ram)

TILAWAH Al-Qur’an adalah salah satu cabang yang diperlombakan pada Olimpiade Gebyar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya. Lomba yang diikuti delapan peserta dari tingkat SMA sederajat di Kota Palangka Raya ini sukses menarik perhatian masyarakat.

Lomba Tilawah Al-Qur’an digelar pada 9 November 2024 di Aula Kampus IAIN Palangka Raya. Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang mengasah kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membuktikan kecintaan para peserta terhadap kitab suci umat Islam tersebut.

Salah satu peserta yang berhasil meraih juara adalah Nayla Humaira Az-Zahra. Siswi MAN Kota Palangka Raya itu berhasil menjadi qariah terbaik dan berhak membawa pulang piala.

Qariah berusia 16 tahun ini mengungkapkan bahwa persiapan menghadapi perlombaan ini dilakukannya dengan sungguh-sungguh, meski harus membagi waktu antara sekolah dan latihan.

“Saya mempersiapkan diri dengan sangat tekun. Meski pagi hingga sore hari saya sekolah, tetapi saya tetap menyempatkan waktu untuk berlatih agar hafalan saya tetap terjaga,” ungkap buah hati pasangan Aini Amit dan Sal`ah itu kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Punya Prestasi Nasional, Langsung Diterima Kerja di Perusahaan Tambang

Sejak kecil Nayla telah aktif dalam kegiatan tilawah. Ia mulai mendalami seni membaca Al-Qur’an saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan kini telah menghafal satu juz. Inspirasi terbesarnya adalah sang ayah, Aini Amit, seorang qari sekaligus pelatih tilawah yang kerap membimbing peserta hingga tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

“Abah saya adalah guru ngaji yang juga melatih para qari. Saya termotivasi untuk menjadi seperti beliau, menjadi seorang qariah yang juga bisa melatih orang lain,” tutur siswi kelas IX itu.

Tilawah, lanjut Nayla, tidak sekadar melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, tetapi juga memahami makna serta menumbuhkan rasa khusyuk dalam tiap bacaan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan, terutama pola makan, dan menguasai tajwid, hukum-hukum pelafalan huruf, serta panjang pendek bacaan.

“Saya menjaga pola makan agar napas tetap panjang. Selain itu, saya berlatih bersama ayah saya yang ahli di bidang tilawah. Beliau juga selalu mengingatkan saya untuk rendah hati agar hafalan tetap terjaga,” jelasnya.

Baca Juga :  Rhosinta Belajar Buat Keripik Otodidak melalui Youtube

Sebagai pemenang, anak bungsu dari tiga bersaudara itu berharap kemenangannya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mendalami Al-Qur’an.

“Saya berharap kemenangan ini bukan hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga dapat memotivasi teman-teman untuk mencintai Al-Qur’an. Semoga lomba seperti ini digelar tiap tahun, agar makin banyak qari dan qariah baru,” harapnya.

Selain tilawah, Nayla juga aktif dalam perlombaan lain. Ia pernah menjuarai lomba LASQI (vokal solo seni qasidah) tingkat provinsi dan mewakili Kalimantan Tengah ke tingkat nasional di Karawang pada 2022 lalu.

Dengan semangat tinggi dan dedikasi mendalam membaca Al-Qur’an, Nayla membuktikan bahwa prestasi tidak hanya diukur dari sisi akademik, tetapi juga dari kecintaan terhadap agama dan peningkatan kualitas diri melalui seni membaca Al-Qur’an. (ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/