Jumat, Januari 31, 2025
23.5 C
Palangkaraya

Cegah Stroke sebelum Terlambat: Tips Hidup Sehat Melawan Stroke

Oleh; dr. Shopy Imanuella Valentina Mamud

STROKE  salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak. Menurut data World Stroke Organization, setiap tahun terdapat 13,7 juta kasus baru stroke, dengan sekitar 5,5 juta di antaranya berujung pada kematian. Sebagian besar kasus ini terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah, yang mencakup 70% dari total kejadian stroke. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa stroke menyumbang 18,5% dari total kematian dan 11,2% dari total kecacatan di negara ini.

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian jika tidak segera ditangani. Stroke dikenal sebagai kondisi yang membutuhkan penanganan darurat karena setiap detik sangat berarti bagi kelangsungan hidup dan pemulihan pasien. Gejala umum stroke yang perlu diwaspadai meliputi: (1) Mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh. (2) Kesulitan berbicara atau memahami ucapan. (3) Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata secara tiba-tiba. (4) Kehilangan keseimbangan atau koordinasi, yang sering kali disertai pusing. (5) Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga :  Jaga Asupan Makanan Anak saat Pandemi

Waktu adalah kunci dalam menangani stroke untuk mencegah komplikasi serius. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah stroke.

Pertama, menjaga pola makan sehat. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebih, karena dapat memicu tekanan darah tinggi dan kolesterol, dua faktor risiko utama stroke. Sebaliknya, perbanyaklah makan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Minum cukup air putih setiap hari juga penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan sirkulasi darah.

Kedua, aktivitas fisik secara teratur sangat berperan dalam menurunkan risiko stroke. Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung. Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena kedua kebiasaan ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Ketiga, pastikan untuk mengelola stres dengan baik. Stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung. Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Tidur yang cukup juga penting untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Baca Juga :  Karang Gigi Anda Menumpuk? Ini Cara Simpel untuk Mengatasinya

Keempat, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Pemeriksaan kesehatan secara berkala membantu mendeteksi faktor risiko sejak dini dan memungkinkan pengelolaan yang tepat sebelum berkembang menjadi masalah serius.

Deteksi dini menjadi kunci penting dalam melawan stroke. Kenali gejala-gejala awal seperti mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah sulit berbicara, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba. Mencegah stroke memerlukan komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Dengan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, kita dapat melindungi diri dari ancaman penyakit ini. Jadikan kesehatan sebagai prioritas utama, karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Mari bersama-sama wujudkan generasi yang sehat dan bebas dari risiko stroke!

 

Penulis adalah PNS di RSUD Lamandau Kabupaten Lamandau

Oleh; dr. Shopy Imanuella Valentina Mamud

STROKE  salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Penyakit ini terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak. Menurut data World Stroke Organization, setiap tahun terdapat 13,7 juta kasus baru stroke, dengan sekitar 5,5 juta di antaranya berujung pada kematian. Sebagian besar kasus ini terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah, yang mencakup 70% dari total kejadian stroke. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian dan kecacatan tertinggi. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa stroke menyumbang 18,5% dari total kematian dan 11,2% dari total kecacatan di negara ini.

Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Akibatnya, jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian jika tidak segera ditangani. Stroke dikenal sebagai kondisi yang membutuhkan penanganan darurat karena setiap detik sangat berarti bagi kelangsungan hidup dan pemulihan pasien. Gejala umum stroke yang perlu diwaspadai meliputi: (1) Mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh. (2) Kesulitan berbicara atau memahami ucapan. (3) Kehilangan penglihatan pada satu atau kedua mata secara tiba-tiba. (4) Kehilangan keseimbangan atau koordinasi, yang sering kali disertai pusing. (5) Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.

Baca Juga :  Jaga Asupan Makanan Anak saat Pandemi

Waktu adalah kunci dalam menangani stroke untuk mencegah komplikasi serius. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah stroke.

Pertama, menjaga pola makan sehat. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebih, karena dapat memicu tekanan darah tinggi dan kolesterol, dua faktor risiko utama stroke. Sebaliknya, perbanyaklah makan buah, sayur, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Minum cukup air putih setiap hari juga penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan sirkulasi darah.

Kedua, aktivitas fisik secara teratur sangat berperan dalam menurunkan risiko stroke. Olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung. Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, karena kedua kebiasaan ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Ketiga, pastikan untuk mengelola stres dengan baik. Stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung. Luangkan waktu untuk relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Tidur yang cukup juga penting untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Baca Juga :  Karang Gigi Anda Menumpuk? Ini Cara Simpel untuk Mengatasinya

Keempat, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Pemeriksaan kesehatan secara berkala membantu mendeteksi faktor risiko sejak dini dan memungkinkan pengelolaan yang tepat sebelum berkembang menjadi masalah serius.

Deteksi dini menjadi kunci penting dalam melawan stroke. Kenali gejala-gejala awal seperti mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah sulit berbicara, kehilangan keseimbangan, dan sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba. Mencegah stroke memerlukan komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Dengan perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, kita dapat melindungi diri dari ancaman penyakit ini. Jadikan kesehatan sebagai prioritas utama, karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Mari bersama-sama wujudkan generasi yang sehat dan bebas dari risiko stroke!

 

Penulis adalah PNS di RSUD Lamandau Kabupaten Lamandau

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/