Kamis, Februari 27, 2025
31.1 C
Palangkaraya

Ketua Pengurus ODOJ Kalteng Ungkap Empat Jurus Istiqomah, dan Ngaji Makin Mudah

Bagi umat Islam bulan Ramadan merupakan salah satu bulan yang penuh berkah, yang identik dengan peningkatan ibadah, salah satunya membaca Alquran. Di Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Komunitas One Day One Juz (ODOJ) Kalteng bagikan berbagai trik agar tetap konsisten membaca Alquran, bahkan di tengah aktivitas yang padat.

MUTOHAROH, Palangka Raya

PODCAST Ruang Redaksi kali ini kedatangan Ketua Pengurus ODOJ Kalteng Sri Rejeki Syachwani, berbagi pengalaman dan tips agar tetap bisa membaca Alquran secara rutin. Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan, tergantung situasi dan kondisi masing-masing orang.

 

Sri menjelaskan bahwa sejak awal berdiri, komunitas ODOJ memang fokus pada program membaca satu juz per hari. Namun, dalam perjalanannya, banyak anggota yang merasa kesulitan untuk konsisten.

 

“Ternyata pada perkembangannya banyak yang tumbang, banyak yang merasa berat untuk mengaji satu hari satu juz, akhirnya, kami membuat beberapa program lain, seperti One Day Half Juz (ODAV Juz), bahkan yang lebih ringan, ODAV Star, yang tidak menetapkan jumlah tertentu, minimal satu ayat saja per hari,” jelasnya, Rabu (26/2/2025).

 

Bagi anak-anak, ada juga program ODAV Kid, yaitu One Day One Lembar. Dengan adanya variasi program ini, anggota komunitas bisa menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing tanpa merasa terbebani.

Sedangkan bulan ramadan dikenal sebagai bulan Alquran, karena pada bulan inilah kitab suci umat Islam pertama kali diturunkan. Sri Rejeki juga mengingatkan bahwa pahala membaca Alquran di bulan ramadan berlipat ganda.

 

“Kalau di hari biasa, setiap huruf yang dibaca mendapat satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi 10 kali, tapi di bulan ramadan, Allah menjanjikan pahala hingga 70 kali lipat, jadi kalau biasanya baca satu halaman, di bulan Ramadan pahalanya bisa berkali-kali lipat,” katanya.

Baca Juga :  Keren!!! Barongsai Dimainkan Lintas Suku dan Agama 

 

Namun, ia juga menekankan bahwa sebaiknya persiapan membaca Alquran tidak dimulai saat Ramadan saja. Alangkah baik dapat dimulai saat bulan Rajab yang yang diistilahkan bulan menanam, Syaban bulan merawat, dan Ramadan bulan menuai. Sehingga saat memasuki bulan Ramadan akan terasa lebih ringan.

 

Dengan cara membiasakan, bukan hal yang tidak mungkin pada bulan Ramadan akan semakin meningkat. Sri Rejeki mengatakan ada beberapa anggota ODOJ yang meningkatkan target tilawahnya saat Ramadan, hingga lima juz per hari karena sudah terbiasa.

 

“Mereka membagi bacaan, misalnya setelah setiap salat membaca satu juz, sehingga dalam sehari bisa selesai lima juz,” ungkapnya.

 

Agar lebih mudah istiqomah, komunitas ODOJ Kalteng membagikan trik untuk dapat konsisten dalam ngaji. empat metode atau jurus tilawah yang bisa diterapkan sesuai dengan kesibukan masing-masing.

 

Pertama ada Jurus Kura-Kura, jurus yang cocok untuk mereka yang punya jadwal padat dan sulit meluangkan waktu khusus untuk mengaji. Caranya adalah membaca sedikit demi sedikit tapi sering, seperti saat menunggu antrean di bank, di kendaraan umum, atau di sela waktu istirahat.

 

“Pokoknya kapan ada waktu, sempatkan baca. Kalau kita istiqomah, tanpa terasa tahu-tahu sudah selesai satu juz,” jelas Sri Rejeki.

 

Jurus kedua yaitu jurus lebah, yang mana  membagi bacaan sesuai dengan lima waktu salat. Dalam Mushaf Usmani, satu juz terdiri dari 10 lembar, sehingga cukup membaca dua lembar sebelum atau setelah setiap sholat wajib.

 

“Misalnya sebelum salat satu lembar, setelah salat satu lembar, kalau lima waktu salat, berarti sudah 10 lembar alias satu juz, tentu ini lebih ringan karena dibagi rata sepanjang hari,” katanya.

Baca Juga :  Dibangun Saudagar Asal Kotim saat Berdagang ke Lamandau Tahun 1926

 

Jurus ketiga yaitu jurus Paus, cara ini cocok bagi yang lebih suka mengaji dalam dua waktu utama, seperti pada waktu subuh dan maghrib. Subuh baca setengah juz, lalu lanjut maghrib setengah juz lagi. Jurus ini cocok untuk yang punya waktu lebih banyak di pagi dan sore hari.

 

Jurus terakhir atau jurus keempat yaitu jurus Kuda Pacu, cara ini merupakan metode bagi yang ingin menyelesaikan satu juz sekaligus dalam satu waktu, misalnya di pagi hari sebelum matahari terbit.

Taktik ini biasanya digunakan oleh orang-oranh yang punya aktivitas padat sepanjang hari dan ingin memastikan tilawah selesai lebih dulu. Sehingga akan merasa tenang saat beraktivitas seharian, karena telah menuntaskan satu juz dipagi hari.

 

Dengan adanya jurus atau taktik ini Sri Rejeki berharap, umat Islam bisa lebih mudah meluangkan waktu untuk membaca Alquran, tidak hanya saat Ramadan tetapi juga di bulan-bulan lainnya. Ia juga menekankan bahwa niat adalah kunci utama dalam istiqomah.

 

“Biasanya, setelah Ramadan kita sudah terbiasa dengan ritme mengaji. Jadi kalau bisa bertahan satu bulan, insya Allah bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah, yang penting kita mulai dulu, tidak ada kata terlambat, kalau pun baru bisa satu ayat, tidak masalah, yang penting terus berjalan,” tutupnya.

 

Dengan berbagai trik yang ditawarkan Komunitas ODOJ Kalteng, membaca Alquran bisa menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan setiap hari, tanpa merasa terbebani oleh kesibukan. Sehingga tidak ada lagi kata sulit untuk mengaji dan beribadah. (*/ala)

Bagi umat Islam bulan Ramadan merupakan salah satu bulan yang penuh berkah, yang identik dengan peningkatan ibadah, salah satunya membaca Alquran. Di Podcast Ruang Redaksi Kalteng Pos, Komunitas One Day One Juz (ODOJ) Kalteng bagikan berbagai trik agar tetap konsisten membaca Alquran, bahkan di tengah aktivitas yang padat.

MUTOHAROH, Palangka Raya

PODCAST Ruang Redaksi kali ini kedatangan Ketua Pengurus ODOJ Kalteng Sri Rejeki Syachwani, berbagi pengalaman dan tips agar tetap bisa membaca Alquran secara rutin. Menurutnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan, tergantung situasi dan kondisi masing-masing orang.

 

Sri menjelaskan bahwa sejak awal berdiri, komunitas ODOJ memang fokus pada program membaca satu juz per hari. Namun, dalam perjalanannya, banyak anggota yang merasa kesulitan untuk konsisten.

 

“Ternyata pada perkembangannya banyak yang tumbang, banyak yang merasa berat untuk mengaji satu hari satu juz, akhirnya, kami membuat beberapa program lain, seperti One Day Half Juz (ODAV Juz), bahkan yang lebih ringan, ODAV Star, yang tidak menetapkan jumlah tertentu, minimal satu ayat saja per hari,” jelasnya, Rabu (26/2/2025).

 

Bagi anak-anak, ada juga program ODAV Kid, yaitu One Day One Lembar. Dengan adanya variasi program ini, anggota komunitas bisa menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing tanpa merasa terbebani.

Sedangkan bulan ramadan dikenal sebagai bulan Alquran, karena pada bulan inilah kitab suci umat Islam pertama kali diturunkan. Sri Rejeki juga mengingatkan bahwa pahala membaca Alquran di bulan ramadan berlipat ganda.

 

“Kalau di hari biasa, setiap huruf yang dibaca mendapat satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi 10 kali, tapi di bulan ramadan, Allah menjanjikan pahala hingga 70 kali lipat, jadi kalau biasanya baca satu halaman, di bulan Ramadan pahalanya bisa berkali-kali lipat,” katanya.

Baca Juga :  Keren!!! Barongsai Dimainkan Lintas Suku dan Agama 

 

Namun, ia juga menekankan bahwa sebaiknya persiapan membaca Alquran tidak dimulai saat Ramadan saja. Alangkah baik dapat dimulai saat bulan Rajab yang yang diistilahkan bulan menanam, Syaban bulan merawat, dan Ramadan bulan menuai. Sehingga saat memasuki bulan Ramadan akan terasa lebih ringan.

 

Dengan cara membiasakan, bukan hal yang tidak mungkin pada bulan Ramadan akan semakin meningkat. Sri Rejeki mengatakan ada beberapa anggota ODOJ yang meningkatkan target tilawahnya saat Ramadan, hingga lima juz per hari karena sudah terbiasa.

 

“Mereka membagi bacaan, misalnya setelah setiap salat membaca satu juz, sehingga dalam sehari bisa selesai lima juz,” ungkapnya.

 

Agar lebih mudah istiqomah, komunitas ODOJ Kalteng membagikan trik untuk dapat konsisten dalam ngaji. empat metode atau jurus tilawah yang bisa diterapkan sesuai dengan kesibukan masing-masing.

 

Pertama ada Jurus Kura-Kura, jurus yang cocok untuk mereka yang punya jadwal padat dan sulit meluangkan waktu khusus untuk mengaji. Caranya adalah membaca sedikit demi sedikit tapi sering, seperti saat menunggu antrean di bank, di kendaraan umum, atau di sela waktu istirahat.

 

“Pokoknya kapan ada waktu, sempatkan baca. Kalau kita istiqomah, tanpa terasa tahu-tahu sudah selesai satu juz,” jelas Sri Rejeki.

 

Jurus kedua yaitu jurus lebah, yang mana  membagi bacaan sesuai dengan lima waktu salat. Dalam Mushaf Usmani, satu juz terdiri dari 10 lembar, sehingga cukup membaca dua lembar sebelum atau setelah setiap sholat wajib.

 

“Misalnya sebelum salat satu lembar, setelah salat satu lembar, kalau lima waktu salat, berarti sudah 10 lembar alias satu juz, tentu ini lebih ringan karena dibagi rata sepanjang hari,” katanya.

Baca Juga :  Dibangun Saudagar Asal Kotim saat Berdagang ke Lamandau Tahun 1926

 

Jurus ketiga yaitu jurus Paus, cara ini cocok bagi yang lebih suka mengaji dalam dua waktu utama, seperti pada waktu subuh dan maghrib. Subuh baca setengah juz, lalu lanjut maghrib setengah juz lagi. Jurus ini cocok untuk yang punya waktu lebih banyak di pagi dan sore hari.

 

Jurus terakhir atau jurus keempat yaitu jurus Kuda Pacu, cara ini merupakan metode bagi yang ingin menyelesaikan satu juz sekaligus dalam satu waktu, misalnya di pagi hari sebelum matahari terbit.

Taktik ini biasanya digunakan oleh orang-oranh yang punya aktivitas padat sepanjang hari dan ingin memastikan tilawah selesai lebih dulu. Sehingga akan merasa tenang saat beraktivitas seharian, karena telah menuntaskan satu juz dipagi hari.

 

Dengan adanya jurus atau taktik ini Sri Rejeki berharap, umat Islam bisa lebih mudah meluangkan waktu untuk membaca Alquran, tidak hanya saat Ramadan tetapi juga di bulan-bulan lainnya. Ia juga menekankan bahwa niat adalah kunci utama dalam istiqomah.

 

“Biasanya, setelah Ramadan kita sudah terbiasa dengan ritme mengaji. Jadi kalau bisa bertahan satu bulan, insya Allah bulan-bulan berikutnya akan lebih mudah, yang penting kita mulai dulu, tidak ada kata terlambat, kalau pun baru bisa satu ayat, tidak masalah, yang penting terus berjalan,” tutupnya.

 

Dengan berbagai trik yang ditawarkan Komunitas ODOJ Kalteng, membaca Alquran bisa menjadi kebiasaan yang mudah dilakukan setiap hari, tanpa merasa terbebani oleh kesibukan. Sehingga tidak ada lagi kata sulit untuk mengaji dan beribadah. (*/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/