PALANGKA RAYA – Harga emas kembali menunjukkan lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir, membuat geliat aktivitas jual beli di Kota Palangka Raya semakin hidup. Sejumlah toko emas, khususnya yang berada di kawasan Pasar Besar, tampak dipadati oleh warga yang antusias membeli maupun menjual emas mereka.
Di antara deretan toko emas yang ramai disambangi warga, Toko Emas Laris menjadi salah satunya. Pemiliknya, Noor, telah menjalankan bisnis ini selama lebih dari 10 tahun dan menyaksikan langsung naik-turunnya harga emas dari waktu ke waktu. “Dalam beberapa hari ini, harga emas memang naik cukup tajam.
Saat ini harga emas 999 kami jual di harga Rp1.770.000 per gram. Itu sudah mengalami kenaikan dibanding pekan lalu. Harga tersebut juga bisa naik turun kapan pun,” ujar Noor saat ditemui Kalteng Pos di tokonya, Minggu (13/4/2025). Toko milik Noor juga menyediakan berbagai jenis emas lainnya seperti emas Italia dan emas Amerika.
Ia menyebutkan, meskipun harga sedang tinggi, masyarakat tetap memiliki minat tinggi untuk membeli, bahkan di saat bersamaan tak sedikit pula yang memilih menjual emas mereka untuk mendapatkan keuntungan. “Setiap hari pasti ada transaksi, baik itu penjualan maupun pembelian.
Kondisi seperti ini sudah biasa, karena harga emas memang fluktuatif. Tapi untuk saat ini, bisa dibilang sedang tinggi,” jelasnya sambil melayani pembeli yang datang. Mengenai isu bahwa harga emas bisa menembus angka Rp2 juta per gram, Noor mengaku telah mendengar kabar tersebut.
Namun, menurutnya, sebagai pelaku usaha ia tidak bisa memastikan kepastian harga ke depan. “Kalau benar-benar menembus Rp2 juta per gram, tentu itu akan menjadi rekor baru. Tapi sekarang belum sampai segitu. Meski begitu, tren naiknya jelas terasa. Jadi potensi ke arah sana tetap ada,” katanya.
Sementara itu, toko emas lain di kawasan yang sama, yang memilih untuk tidak menyebutkan nama, juga mencatat harga emas 999 di angka yang sama, yakni Rp1.770.000 per gram. Sedangkan untuk emas USA, mereka menjualnya dengan harga Rp1.720.000 per gram.
Seorang pegawai toko menjelaskan bahwa tingginya harga membuat warga lebih aktif melakukan transaksi. “Memang belakangan ini yang datang banyak. Ada yang jual, ada juga yang beli. Kami sesuaikan harga jual dan beli sesuai dengan perkembangan pasar setiap hari,” ucapnya.
Pantauan Kalteng Pos menunjukkan suasana di lapangan yang cukup padat. Deretan toko emas, khususnya yang menjual emas 999, tampak dikerumuni warga. Ada yang berdiri di depan etalase sambil memilih model cincin dan kalung, ada yang sekedar bertanya mengenai informasi harga, ada pula yang sedang menunggu proses penimbangan dan negosiasi harga.
Beberapa terlihat membawa surat-surat pembelian lama, untuk bisa menjual emas dengan nilai tukar yang lebih tinggi. Siti Jumiah (42), seorang ibu rumah tangga warga Jalan C.Bangas, mengaku datang untuk menjual beberapa perhiasan lamanya. “Saya simpan perhiasan ini sudah lama dari tahun 2015.
Dulu beli gelang ini harga 3 jutaan, tadi saya tanya ternyata sudah harga 8 jutaan. Saya masih nego, siapa tau bisa dijual tinggi lagi. Lumayan banget buat investasi,” katanya, sembari sibuk bernegosiasi dengan pegawai toko emas. Di sisi lain, ada juga warga yang justru datang untuk membeli. Fendy, atau yang kerap di sapa Apen (29), karyawan swasta warga Jalan Rajawali, datang bersama ibunya.
Mereka juga menjual emas yang sudah dibeli beberapa tahun lalu. Bahkan, setelah ini, Apen berencana untuk langsung membeli emas sebagai bentuk investasi pribadi. “Walaupun lagi mahal, saya pikir ini waktu yang pas buat beli juga. Karena emas selalu naik dalam jangka panjang.
Setidaknya lebih aman dari inflasi. Makanya ini kami jual sekalian mau beli lagi,” katanya. Dengan adanya fenomena ini, menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset favorit masyarakat, baik untuk investasi jangka panjang, tabungan masa depan, maupun sekadar kebutuhan mendesak.
Bahkan, di tengah fluktuasi ekonomi, emas masih menunjukkan daya tarik yang kuat di mata warga Kalimantan Tengah, khususnya di Palangka Raya. Penjual dan pembeli saling menguntungkan satu sama lain, sehingga kenaikan harga emas bisa menjadi berkah jika dimanfaatkan dengan bijak. (ovi/ala)