SAMPIT – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kestabilan harga hasil panen, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Sampit memberikan edukasi kepada para petani mengenai optimalisasi serapan gabah pascapanen.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim, Sepnita, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada petani mengenai prosedur, persyaratan, dan manfaat dari program pembelian gabah oleh Bulog.
“Kami ingin memastikan para petani di seluruh kecamatan mengetahui dengan jelas mekanisme penyerapan gabah oleh Bulog, sehingga mereka dapat menjual hasil panennya dengan cara yang tepat dan menguntungkan,” ungkap Sepnita, Rabu (23/4/2025).
Salah satu kegiatan sosialisasi digelar pada Senin (21/4/2025) di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Acara ini diikuti oleh puluhan petani dan diselenggarakan secara hybrid, yakni tatap muka di Balai Penyuluhan Pertanian setempat serta melalui platform daring.
Sepnita menambahkan, serapan gabah ini tidak hanya menguntungkan petani secara ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2025.
Program ini menjadi prioritas nasional dan berfokus pada penguatan ketahanan pangan dari tingkat daerah.Tak hanya petani, para pemilik usaha pengering gabah (dryer) dan penggilingan padi juga dilibatkan dalam sosialisasi.
Mereka diberikan penjelasan mengenai skema kerja sama yang dapat dilakukan bersama Bulog, sehingga proses distribusi gabah berjalan lebih efisien dan sesuai regulasi. Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad, mengungkapkan bahwa total luas lahan pertanian padi di Kotim tahun ini diperkirakan melebihi 8.000 hektare.
Dengan asumsi produktivitas minimal 4 ton per hektare, maka potensi produksi mencapai 32.000 ton gabah.“Bulog menargetkan dapat menyerap minimal 1.700 ton gabah dari wilayah kerja kami, yang mencakup Kotim, Katingan, dan Seruyan. Kami optimis bisa mencapai angka tersebut,” ujar Fuad. (bah/ans)