KETUA Umum PSSI, Erick Thohir, turun tangan langsung menyikapi kontroversi yang terjadi dalam proses pengundian grup Liga 4 Nasional 2025.
Drawing yang dilaksanakan pada Kamis sore (10/4/2025) tersebut menuai kritik karena dianggap tidak transparan dan mencurigakan.
Dalam proses yang disiarkan langsung tersebut, pembukaan balot Grup N dilakukan di bawah meja dan memakan waktu cukup lama.
Hal ini memunculkan dugaan bahwa terdapat kertas undian lain yang telah disiapkan sebelumnya di bawah meja.
Erick Thohir dalam pernyataan resminya mengaku sangat kecewa terhadap insiden tersebut. Ia menegaskan pentingnya menjunjung tinggi prinsip fair play dalam setiap kompetisi.
“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan,” ujar Erick.
“Jangan pernah main-main dengan kompetisi liga! Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Erick juga meminta agar panitia pengundian dievaluasi sebelum proses ulang dilakukan.
Pengakuan dan Permintaan Maaf
Proses pengundian tersebut diketahui dilakukan oleh Dessy Arfianto, Deputi Sekjen PSSI sekaligus Ketua Asprov PSSI DI Yogyakarta.
Menurut Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh, Dessy telah mengakui kesalahan dan menyampaikan permintaan maaf.
“Asprov PSSI Jatim telah mengonfirmasi bahwa tidak ada maksud apapun dari saudara Dessy selaku Deputi Sekjen PSSI dan Ketua Asprov PSSI DIY, dan yang bersangkutan telah meminta maaf,” kata Ahmad.
Ahmad Riyadh juga menambahkan bahwa tindakan tersebut menurut Dessy terjadi karena gangguan kesehatan pada tangan Dessy yang mengganggu kelancaran proses pengundian.
PSSI belum mengumumkan secara resmi jadwal baru pelaksanaan drawing ulang. Namun, dalam surat resmi yang dikirim ke seluruh Asprov dan
klub peserta, disebutkan bahwa drawing ulang akan digelar pada Senin, 14 April, dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSSI.
Sementara itu, kick-off fase grup Liga 4 Nasional direncanakan mulai pada 21 April 2025, dengan total 64 peserta, jika tidak ada kendala lebih lanjut.
Namun, beberapa Asprov masih menjalankan liga tingkat provinsi, seperti Jakarta, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.
Di sisi lain, terdapat pula klub seperti Siwalima FC dari Maluku yang memilih mundur karena kendala finansial dan digantikan oleh Pekanbaru FC.
Kontroversi drawing Liga 4 menjadi sorotan publik dan menuntut transparansi penuh dari PSSI.
Langkah tegas Erick Thohir untuk mengulang proses undian diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap kompetisi nasional serta menjaga integritas sepak bola Indonesia.(jpc)