Rabu, Mei 14, 2025
33.7 C
Palangkaraya

Polisi, Istri dan Anak Meninggal saat Rumahnya di Palangka Raya Terbakar

PALANGKA RAYA-Sebelum malam pergantian tahun, peristiwa mengenaskan terjadi di Palangka Raya, Selasa (31/12/2024).

Satu bangunan rumah yang dihuni oleh satu keluarga kecil hangus dilahap sang jago merah. Dalam kejadian itu pula, sebanyak tiga orang menjadi korban.

Pasangan suami istri yang merupakan polisi dan bahayangkari Polresta Palangka Raya diduga kuat menjadi korban.

Sedangkan anaknya menyusul meninggal  dunia meski sempat berhasil dilarikan ke rumah sakit akibat luka bakar yang dialami.

 

Mendengar teriakan meminta tolong dari bilik kamar korban, saksi Khoirul Anam langsung bergegas menuju rumah korban yang tak jauh dari lokasi tempat ia bekerja.

Diketahui api berasal dari belakang, namun belum dapat dipastikan api apakah berasal dari kamar maupun dapur.

“Saat itu, saya dengar tolong-tolong. Api awalnya kecil, tetapi di dalam kamar itu sudah membesar. Terus api menjalar ke atas,” katanya saat ditemui media.

Menurut penglihatan Khoirul, ada dua orang terjebak di dalam kamar. Kedua korban tersebut tidak bisa melarikan diri akibat tubuh yang sudah terbakar.

Baca Juga :  ASN Diminta Menjaga Netralitas pada Pemilu 2024

“Kalau gak salah bapak dan ibunya yang terjebak. Saya ga tau usianya berapa karena waktu saya lihat, posisi mereka sudah tengkurap,” ucapnya.

Sementara itu, Toton salah satu warga setempat berhasil menolong korban bocah yang berada di dalam rumah. Mulanya, Toton mendengar teriakan meminta tolong dari pihak rumah yang terbakar.

“Ketika saya keluar dari pintu rumah saya, api sudah mulai membesar,” bebernya

Dengan sigap, Toton bersama warga lainnya dengan sigap menuju rumah tersebut untuk membantu para korban. Saat di dalam, mereka hanya melihat anak kecil lagi berjalan menyelamatkan diri.

“Sedangkan ibu dan bapaknya, saya tidak tau posisinya sebab api sudah membesar dan tidak terlihat,” terangnya

 

Kemudian, Toton langsung menolong anak kecil tersebut, dan dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Demi mendapatkan perawatan yang intensif.

“Kemudian saya langsung melaporkan kejadian ke pemadam kebakaran,” tuturnya.

 

Peristiwa pahit tersebut menyimpan duka yang mendalam. Menurut Kapolsek Pahandut, Volvy penyebab kebakaran masih diusut lebih dalam dan masih ditahap penyelidikan.

Baca Juga :  Sikat Duit Bos, Dipakai Buat Judol dan Narkoba

“Sementara, masih kami kumpulkan terlebih dahulu. Nanti dilihat perkembangannya seperti apa,” tegasnya

 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Gloriana membenarkan adanya tiga korban meninggal dunia. Diketahui, kedua orang tersebut hangus terpanggang akibat terkurung di dalam kamar. Sedangkan anaknya meninggal di rumah sakit.

“Hasil investigasi nantinya, akan terlihat dengan jelas apa sebabnya. Korbannya bagaimana, situasi, kondisi, posisi, nanti akan terlihat,” ungkapnya

 

Gloriana menyebutkan, hampir selama satu jam petugas memadamkan apinya. Angin yang berhembus kencang mengakibatkan petugas sulit untuk menjinakkan kobaran api.

 

Ini situasi yang menyedihkan, lanjut Gloriana. Ia sebagai kepala dinas turut berduka terhadap keluarga korban. Pihaknya sebagai tim penyelamat merasa tidak mampu.

 

Agar kejadian tidak terulang, ia dan tim berupaya mensosialisasikan cara pencegahan dini agar tidak terjadi kebakaran di dalam rumah masing-masing. Maka ia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak lalai dan tidak lengah agar api tidak membesar. (ham/ram)

PALANGKA RAYA-Sebelum malam pergantian tahun, peristiwa mengenaskan terjadi di Palangka Raya, Selasa (31/12/2024).

Satu bangunan rumah yang dihuni oleh satu keluarga kecil hangus dilahap sang jago merah. Dalam kejadian itu pula, sebanyak tiga orang menjadi korban.

Pasangan suami istri yang merupakan polisi dan bahayangkari Polresta Palangka Raya diduga kuat menjadi korban.

Sedangkan anaknya menyusul meninggal  dunia meski sempat berhasil dilarikan ke rumah sakit akibat luka bakar yang dialami.

 

Mendengar teriakan meminta tolong dari bilik kamar korban, saksi Khoirul Anam langsung bergegas menuju rumah korban yang tak jauh dari lokasi tempat ia bekerja.

Diketahui api berasal dari belakang, namun belum dapat dipastikan api apakah berasal dari kamar maupun dapur.

“Saat itu, saya dengar tolong-tolong. Api awalnya kecil, tetapi di dalam kamar itu sudah membesar. Terus api menjalar ke atas,” katanya saat ditemui media.

Menurut penglihatan Khoirul, ada dua orang terjebak di dalam kamar. Kedua korban tersebut tidak bisa melarikan diri akibat tubuh yang sudah terbakar.

Baca Juga :  ASN Diminta Menjaga Netralitas pada Pemilu 2024

“Kalau gak salah bapak dan ibunya yang terjebak. Saya ga tau usianya berapa karena waktu saya lihat, posisi mereka sudah tengkurap,” ucapnya.

Sementara itu, Toton salah satu warga setempat berhasil menolong korban bocah yang berada di dalam rumah. Mulanya, Toton mendengar teriakan meminta tolong dari pihak rumah yang terbakar.

“Ketika saya keluar dari pintu rumah saya, api sudah mulai membesar,” bebernya

Dengan sigap, Toton bersama warga lainnya dengan sigap menuju rumah tersebut untuk membantu para korban. Saat di dalam, mereka hanya melihat anak kecil lagi berjalan menyelamatkan diri.

“Sedangkan ibu dan bapaknya, saya tidak tau posisinya sebab api sudah membesar dan tidak terlihat,” terangnya

 

Kemudian, Toton langsung menolong anak kecil tersebut, dan dimasukkan ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Demi mendapatkan perawatan yang intensif.

“Kemudian saya langsung melaporkan kejadian ke pemadam kebakaran,” tuturnya.

 

Peristiwa pahit tersebut menyimpan duka yang mendalam. Menurut Kapolsek Pahandut, Volvy penyebab kebakaran masih diusut lebih dalam dan masih ditahap penyelidikan.

Baca Juga :  Sikat Duit Bos, Dipakai Buat Judol dan Narkoba

“Sementara, masih kami kumpulkan terlebih dahulu. Nanti dilihat perkembangannya seperti apa,” tegasnya

 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Gloriana membenarkan adanya tiga korban meninggal dunia. Diketahui, kedua orang tersebut hangus terpanggang akibat terkurung di dalam kamar. Sedangkan anaknya meninggal di rumah sakit.

“Hasil investigasi nantinya, akan terlihat dengan jelas apa sebabnya. Korbannya bagaimana, situasi, kondisi, posisi, nanti akan terlihat,” ungkapnya

 

Gloriana menyebutkan, hampir selama satu jam petugas memadamkan apinya. Angin yang berhembus kencang mengakibatkan petugas sulit untuk menjinakkan kobaran api.

 

Ini situasi yang menyedihkan, lanjut Gloriana. Ia sebagai kepala dinas turut berduka terhadap keluarga korban. Pihaknya sebagai tim penyelamat merasa tidak mampu.

 

Agar kejadian tidak terulang, ia dan tim berupaya mensosialisasikan cara pencegahan dini agar tidak terjadi kebakaran di dalam rumah masing-masing. Maka ia menegaskan kepada masyarakat untuk tidak lalai dan tidak lengah agar api tidak membesar. (ham/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/