Site icon KaltengPos

Sektor Perkebunan dan Pertambangan Banyak Menyerap Tenaga Kerja

Ilustrasi perkebunan sawit

PALANGKA RAYA-Data terbaru yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalteng dalam data Status Pekerjaan Utama Agustus 2022 pada jumlah penduduk yang bekerja berjumlah 1.344,48 ribu orang persentase orang yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai, termasuk dalam sektor formal, berjumlah 45,35 persen. Selanjutnya, persentase orang yang bekerja dengan berusaha sendiri, yaitu di sektor informal, berjumlah 24,09 persen. Disusul dengan jenis orang yang bekerja lainnya.

Melihat kondisi tersebut di mana orang yang bekerja sebagai karyawan menempati 45,35 psrsen, menurut penjelasan dari Plt Kepala Disnakertrans Provinsi Kalteng Farid Wajdi, saat ini lapangan kerja pada dunia usaha di Kalteng didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar yang khususnya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Sektor tersebut termasuk dalam sektor kerja formal yang menyerap para pekerja yang terdiri atas pegawai, buruh dan karyawan.

“Jadi sebagian besar para pekerja kita memang banyak bekerja di sana dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain,” jelas Farid kepada Kalteng Pos, Rabu (30/11/2022).

 

Sektor tertinggi kedua adalah berusaha sendiri. Masuk dalam kategori sektor informal. Mencapai 24,09 persen. “Jadi wiraswasta itu banyak juga,” ucapnya. Tak bisa dipungkiri, lanjut Farid, sektor terbanyak pertama yang merupakan sektor formal dapat menyerap karyawan karena banyaknya jumlah perusahaan di Kalteng saat ini, khususnya yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan.

Lapangan kerja di Kalteng memang masih didominasi oleh lapangan kerja di sektor perkebunan dan pertambangan. Dua bidang tersebut mendominasi lapangan kerja di Kalteng. “Saya pikir pekerjaan prospekrif di Kalteng saat ini yang pertama yaitu di perkebunan, dan yang kedua di pertambangan, karena memang dunia usaha di Kalteng saat ini didominasi oleh dua bidang itu,” ucapnya.

Sedangkan yang lain, lanjut Farid, seperti perdagangan dan semacamnya memang ada, namun berada di urutan ke-2 seperti usaha mandiri.

Pada data Tingkat Penangguran Terbuka (TPT) menurut Provinsi Agustus 2022, TPT di Provinsi Kalteng tercatat berada pada posisi terrendah ke-11 secara nasional. Farid mengatakan untuk tahun selanjutnya pihaknya berharap agar TPT di Kalteng terus menurun. Tak hanya berharap, pihaknya juga melakukan sejumlah upaya agar TPT di Kalteng dapat menurun.

“Bukan hanya harapan, kami juga melakukan sesuatu yang konstruktif melalui bursa kerja dan pelatihan-pelatihan,” ucapnya.

“Kita selalu berusaha agar tingkat pengangguran selalu menurun,” imbuhnya. Dalam waktu dekat Farid membeberkan pihaknya juga akan meluncurkan aplikasi tentang sistem informasi pasar kerja.

“Mungkin tahun depan kami akan melaunching sistem informasi pasar kerja dan sebagainya itu, yang lebih terintegrasi, lengkap dengan penyediaan wadah konsultasi terkait pekerjaan dan ketenagakerjaan,” bebernya.

Prospek ke depan mengenai pekerjaan formal dan informal di Kalteng yang cerah, pada jenis pekerjaan formal Farid mengakui masih dipegang oleh sektor perkebunan dan pertambangan. Untuk informal

“Kalau informal ini kami tidak melihat dia bagus atau tidaknya, karena prospek kan kita nggak tau mas, seperti ojol, ojol itu kan naik turun dulu, baru setelah beberapa waktu, relatif asal tekun, baru bisa dapat penghasilan banyak bahkan bisa menghidupi keluarganya,” jelasnya.

Untuk angkatan kerja baru nanti, atau yang kerap disapa anak-anak muda siap kerja, Farid mengatakan harapannya nanti akan lebih banyak yang berpikir untuk berwirausaha.

“Kalau harapannya itu orang lebih banyak berpikir untuk wiraswasta, artinya nanti dia mandiri bekerja untuk usaha sendiri. Karena lapangan kerja bagaimana pun kan terbatas, tapi kalau usaha sendiri kan dia tidak terbatas,” ujarnya. (dan/ala)

Exit mobile version