Sabtu, Juli 27, 2024
28.3 C
Palangkaraya

Jaga Soliditas, Jangan Mudah Terprovokasi

PALANGKA RAYA-Demi memastikan pesta demokrasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) berjalan aman, lancar, dan kondusif, digelar apel pasukan TNI untuk pengamanan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024. Gelar pasukan yang dipimpin Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto dilaksanakan di halaman Makorem 102/Pjg, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Kamis (1/2).

Dalam gelar pasukan tersebut, turut hadir Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kajati Kalteng Dr Undang Mugopal, Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin, Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu, Kepala Bawaslu Kalteng Satriadi, komisioner KPU Kalteng, serta sejumlah pejabat penting lainnya. Kegiatan itu dilaksanakan serentak di seluruh satuan kodam yang ada di Indonesia, dan disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Adapun tujuan utama kegiatan gelar apel pasukan TNI tersebut adalah untuk memastikan kesiapan prajurit TNI di seluruh Indonesia dalam rangka pengamanan pemilu serentak 2024. Kegiatan itu juga diisi dengan video conference antara panglima TNI dengan sejumlah kodam dan satuan korem.

Saat memimpin apel gelar pasukan, Danrem Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto membacakan amanat dan pesan dari Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjung Pura, Mayjen TNI Iwan Setiawan. Dalam amanatnya, Pangdam menyampaikan bahwa apel gelar pasukan yang dilaksanakan itubertujuan untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan di jajaran Kodam XII/Tpr dalam mengamankan wilayah Kalteng selama penyelenggaraan pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang.

“Saat ini kegiatan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 yakni pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif telah memasuki masa atau tahapan yang sangat penting yaitu masa kampanye,” kata Danrem Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto membacakan amanat Pangdam.

Pangdam juga berpesan, pengamanan selama  masa kampanye dan puncak pelaksanaan pemilu serentak pada tanggal 14 Februari 2024 memerlukan konsentrasi yang tinggi dari tiap prajurit TNI yang bertugas.

Baca Juga :  Petahana Harus Tunjukkan Prestasi, Pendatang Baru Harus Yakinkan Pemilih

Mayjen Iwan Setiawan mengingatkan kepada para prajurit agar selalu waspada, siap siaga terhadap segala perkembangan situasi di wilayah tugas selama pelaksanaan pemilu.

“Saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan, guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah kerja,” ucap Brigjen Iwan Roesdiyanto membacakan pesan Pangdam.

Pangdam juga mengingatkan tiap anggota TNI yang bertugas melakukan pengamanan pemilu untuk berani bertindak tegas dan profesional dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi, terutama situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya pesta demokrasi.

“Pedomani aturan pelibatan (rule of engagement) perbantuan kepada Polri maupun pemerintah daerah dalam mengatasi tiap gangguan keamanan selama pelaksanaan pesta demokrasi,” tuturnya.

“Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh netralitas TNI,” sambungnya.

Pada akhir amanat, Pangdam berpesan agar para prajurit TNI selalu menjaga soliditas sesama anggota, serta tidak mudah terpancing atau terpengaruh upaya provokasi yang dilakukan kelompok tertentu, yang ingin menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.

“Melalui apel gelar pasukan ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan naluri antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam XII/Tpr terhadap berbagai potensi konflik vertikal maupun horizontal, yang mungkin timbul sebagai dampak gesekan kepentingan politik di tengah masyarakat,” pesan Pangdam.

Saat diwawancarai usai apel, Danrem 102/Pjg Iwan Roesdiyanto mengatakan, untuk pelaksanaan pengamanan pemilu serentak 2024 di Kalteng, Pihaknya telah menyiapkan 3.000 personel yang akan diterjunkan untuk pengamanan.

“Komponen TNI sendiri baik darat, laut, dan udara. Kami menggelar kekuatan hampir 3.000 orang. Itu kami floating untuk kekuatan di Kalimantan Tengah,” sebut Iwan.

Ia menambahkan, kekuatan personel TNI sebanyak 3.000 personel itu akan mem-back up kekuatan pengamanan dari jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah. “Nanti kami siap mem-BKO-kan,” kata Danrem.

Baca Juga :  Kasus Bullying, Sekolah Berpotensi Langgar Undang-Undang Perlindungan Anak

Menurutnya, TNI akan menyesuaikan dengan kepolisian terkait aspek pengendalian taktis dan teknis pengamanan di lapangan. Pihak Korem 102/Pjg pun sudah menyiapkan pengaturan menyangkut pembagian personel TNI di lapangan.

“Untuk pembagian personel, kami akan menggunakan sistem titik berat, yang artinya disesuaikan dengan kondisi potensi (ancaman) yang paling mungkin, maka di situlah personel kita floating,” ujarnya.

Danrem menegaskan, sebagaimana pesan Panglima TNI dan Pangdam XII/Tanjung Pura, personel TNI berkomitmen mengamankan kelancaran seluruh tahapan pelaksanaan pemilu serentak 2024.

“TNI bersama Polri dan unsur Gakkum harus bisa menjamin lancarnya pelaksanaan pemilu 2024,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto kepada awak media mengatakan, Polda Kalteng dan Pangdam TNI telah memiliki perjanjian kesepahaman terkait pengamanan pemilu 2024.

“Kami telah berkomunikasi terkait jumlah personel maupun pengamanan hingga hari H maupun sesudahnya,” kata kapolda sembari menyebut bahwa perihal pelaksanaan pengamanan itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.

Kapolda menjelaskan, menyangkut kegiatan pengamanan pemilu di Kalteng, pihaknya telah memetakan Kalteng ke dalam  4 zona.  “Dua (zona) di wilayah barat dan dua di wilayah timur,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam pelaksanaan pengamanan pemilu, TNI dan Polri memprioritaskan potensi kerawanan di tiap wilayah. “Prioritas tetap menjadi perhatian utama, jadi personel pengamanan bisa bergeser dari satu zona ke zona lain,” tuturnya.

Djoko berharap dengan adanya kegiatan apel tersebut, sinergisitas dan kesiapan TNI-Polri beserta tiap unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan pemilu serentak 2024 di wilayah Kalteng makin baik.

“Sinergisitas TNI–Polri dan pihak pemda serta semua unsur yang ada di Kalteng dalam rangka pengamanan pemilu 2024 dapat mewujudkan pemilu yang aman, lancar, dan damai,” pungkasnya. (sja/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Demi memastikan pesta demokrasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) berjalan aman, lancar, dan kondusif, digelar apel pasukan TNI untuk pengamanan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak 2024. Gelar pasukan yang dipimpin Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto dilaksanakan di halaman Makorem 102/Pjg, Jalan Imam Bonjol, Palangka Raya, Kamis (1/2).

Dalam gelar pasukan tersebut, turut hadir Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kajati Kalteng Dr Undang Mugopal, Sekretaris Daerah Kalteng Nuryakin, Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu, Kepala Bawaslu Kalteng Satriadi, komisioner KPU Kalteng, serta sejumlah pejabat penting lainnya. Kegiatan itu dilaksanakan serentak di seluruh satuan kodam yang ada di Indonesia, dan disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Adapun tujuan utama kegiatan gelar apel pasukan TNI tersebut adalah untuk memastikan kesiapan prajurit TNI di seluruh Indonesia dalam rangka pengamanan pemilu serentak 2024. Kegiatan itu juga diisi dengan video conference antara panglima TNI dengan sejumlah kodam dan satuan korem.

Saat memimpin apel gelar pasukan, Danrem Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto membacakan amanat dan pesan dari Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tanjung Pura, Mayjen TNI Iwan Setiawan. Dalam amanatnya, Pangdam menyampaikan bahwa apel gelar pasukan yang dilaksanakan itubertujuan untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan di jajaran Kodam XII/Tpr dalam mengamankan wilayah Kalteng selama penyelenggaraan pemilu yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari mendatang.

“Saat ini kegiatan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 yakni pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif telah memasuki masa atau tahapan yang sangat penting yaitu masa kampanye,” kata Danrem Brigjen TNI Iwan Roesdiyanto membacakan amanat Pangdam.

Pangdam juga berpesan, pengamanan selama  masa kampanye dan puncak pelaksanaan pemilu serentak pada tanggal 14 Februari 2024 memerlukan konsentrasi yang tinggi dari tiap prajurit TNI yang bertugas.

Baca Juga :  Petahana Harus Tunjukkan Prestasi, Pendatang Baru Harus Yakinkan Pemilih

Mayjen Iwan Setiawan mengingatkan kepada para prajurit agar selalu waspada, siap siaga terhadap segala perkembangan situasi di wilayah tugas selama pelaksanaan pemilu.

“Saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan, guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah kerja,” ucap Brigjen Iwan Roesdiyanto membacakan pesan Pangdam.

Pangdam juga mengingatkan tiap anggota TNI yang bertugas melakukan pengamanan pemilu untuk berani bertindak tegas dan profesional dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi, terutama situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya pesta demokrasi.

“Pedomani aturan pelibatan (rule of engagement) perbantuan kepada Polri maupun pemerintah daerah dalam mengatasi tiap gangguan keamanan selama pelaksanaan pesta demokrasi,” tuturnya.

“Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh netralitas TNI,” sambungnya.

Pada akhir amanat, Pangdam berpesan agar para prajurit TNI selalu menjaga soliditas sesama anggota, serta tidak mudah terpancing atau terpengaruh upaya provokasi yang dilakukan kelompok tertentu, yang ingin menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.

“Melalui apel gelar pasukan ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan naluri antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam XII/Tpr terhadap berbagai potensi konflik vertikal maupun horizontal, yang mungkin timbul sebagai dampak gesekan kepentingan politik di tengah masyarakat,” pesan Pangdam.

Saat diwawancarai usai apel, Danrem 102/Pjg Iwan Roesdiyanto mengatakan, untuk pelaksanaan pengamanan pemilu serentak 2024 di Kalteng, Pihaknya telah menyiapkan 3.000 personel yang akan diterjunkan untuk pengamanan.

“Komponen TNI sendiri baik darat, laut, dan udara. Kami menggelar kekuatan hampir 3.000 orang. Itu kami floating untuk kekuatan di Kalimantan Tengah,” sebut Iwan.

Ia menambahkan, kekuatan personel TNI sebanyak 3.000 personel itu akan mem-back up kekuatan pengamanan dari jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah. “Nanti kami siap mem-BKO-kan,” kata Danrem.

Baca Juga :  Kasus Bullying, Sekolah Berpotensi Langgar Undang-Undang Perlindungan Anak

Menurutnya, TNI akan menyesuaikan dengan kepolisian terkait aspek pengendalian taktis dan teknis pengamanan di lapangan. Pihak Korem 102/Pjg pun sudah menyiapkan pengaturan menyangkut pembagian personel TNI di lapangan.

“Untuk pembagian personel, kami akan menggunakan sistem titik berat, yang artinya disesuaikan dengan kondisi potensi (ancaman) yang paling mungkin, maka di situlah personel kita floating,” ujarnya.

Danrem menegaskan, sebagaimana pesan Panglima TNI dan Pangdam XII/Tanjung Pura, personel TNI berkomitmen mengamankan kelancaran seluruh tahapan pelaksanaan pemilu serentak 2024.

“TNI bersama Polri dan unsur Gakkum harus bisa menjamin lancarnya pelaksanaan pemilu 2024,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto kepada awak media mengatakan, Polda Kalteng dan Pangdam TNI telah memiliki perjanjian kesepahaman terkait pengamanan pemilu 2024.

“Kami telah berkomunikasi terkait jumlah personel maupun pengamanan hingga hari H maupun sesudahnya,” kata kapolda sembari menyebut bahwa perihal pelaksanaan pengamanan itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.

Kapolda menjelaskan, menyangkut kegiatan pengamanan pemilu di Kalteng, pihaknya telah memetakan Kalteng ke dalam  4 zona.  “Dua (zona) di wilayah barat dan dua di wilayah timur,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam pelaksanaan pengamanan pemilu, TNI dan Polri memprioritaskan potensi kerawanan di tiap wilayah. “Prioritas tetap menjadi perhatian utama, jadi personel pengamanan bisa bergeser dari satu zona ke zona lain,” tuturnya.

Djoko berharap dengan adanya kegiatan apel tersebut, sinergisitas dan kesiapan TNI-Polri beserta tiap unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan pemilu serentak 2024 di wilayah Kalteng makin baik.

“Sinergisitas TNI–Polri dan pihak pemda serta semua unsur yang ada di Kalteng dalam rangka pengamanan pemilu 2024 dapat mewujudkan pemilu yang aman, lancar, dan damai,” pungkasnya. (sja/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/