Hingga berita ini ditulis pukul 23.00 Wita, tim dari Basarnas Banjarmasin, BPBD Kota Banjarmasin, Polres Banjar dan Polsek Gambut, dibantu sejumlah relawan masih melakukan pencarian para korban. Bahkan, dua alat berat ekskavator dan crane diturunkan untuk mengangkat reruntuhan tembok. Sejumlah ambulans pun terparkir untuk proses evakuasi.
Terpantau proses evakuasi berjalan rumit, selain lokasi dipenuhi warga, puing-puing juga masih berserakan. Warga ada yang sekadar untuk mengabadikan lokasi kejadian, ada pula hanya ingin lebih dekat untuk mencari informasi. Simpang -siur jumlah korban terus berubah, meski hingga pukul 00.00 tadi malam, jumlah korban yang masih tertimbun diperkirakan tak lebih dari tiga.
Nadya, warga Banjarbaru mengatakan kerabatnya bernama Hanafi masih belum ditemukan selepas insiden itu. “Ini kita masih memantau perkembangannya, semoga bisa ditemukan selamat,” ungkap Nadya kepada Radar Banjarmasin (grup kaltengonline.com).
Hanafi cerita Nadya adalah karyawan Alfamart di bagian gudang atau logistik. Sepengetahuannya, remaja berusia 22 tahun ini baru saja ditempatkan di Alfamart Gambut tersebut.
“Ini kita gemetar karena rekan-rekannya yang di kasir kabarnya sudah berhasil dievakuasi, tapi yang di bagian dalam belum ada kabar,” ceritanya.
Beberapa waktu usai insiden itu, nomer telepon milik Hanafi sempat aktif. Ia dan rekan-rekannya juga terus mencoba menelpon namun tak kunjung direspons.
Solihin, Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, mengatakan manajemen Alfamart akan menanggung biaya pengobatan dan santunan kepada para korban reruntuhan.