Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Jika Salah Satu Tak Pakai Masker, Bisa Tertular Varian Covid-19 India

KaltengOnline.com-Mutasi Covid-19 varian Delta begitu berbahaya karena cepat menular. Kondisi ini kini terbukti lantaran penularan terlihat begitu cepat dengan kasus pada Jumat (18/6) sebanyak 12.990 dalam sehari. Ahli menegaskan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan ketat termasuk memakai masker.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Praktisi Klinis Prof Ari Fahrial Syam mengatakan varian Delta menular lebih cepat dan mudah. Prof Ari bahkan menyebut jenis varian ini sebagai semi airbone artinya bisa menular lewat udara di dalam ruangan dengan ventilasi buruk.

“Semi airbone-lah istilahnya, cepat sekali dan mudah. Mungkin kemarin hanya droplet, sekarang semi airbone karena cepat sekali,” katanya kepada JawaPos.com, Sabtu (19/6).

Baca Juga :  Elda Alyatikah, Mahasiswi UPR dengan Segudang Prestasi

Menurutnya penularan bisa terjadi saat makan-makan bareng karena melepas masker. Lalu bahkan jika berbicara ketika salah satu pihak tak memakai masker bisa saja ada celah untuk tertular.

“Makan-makan bareng pasti ketularan. Lalu yang satu dia buka masker, yang depannya tidak, itu mungkin cepat potensi penularannya besar,” katanya.

Menurut Prof Ari, klinik di India melaporkan pasien melaporkan penurunan pendengaran, nyeri ulu hati dan mual, muntah gejala utamanya. Sedangkan di Indonesia gejalanya belum teridentifikasi dengan baik.

“Di Kudus juga kan menyebabkan kematian dengan cepat ya,” jelasnya.

KaltengOnline.com-Mutasi Covid-19 varian Delta begitu berbahaya karena cepat menular. Kondisi ini kini terbukti lantaran penularan terlihat begitu cepat dengan kasus pada Jumat (18/6) sebanyak 12.990 dalam sehari. Ahli menegaskan masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan ketat termasuk memakai masker.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Praktisi Klinis Prof Ari Fahrial Syam mengatakan varian Delta menular lebih cepat dan mudah. Prof Ari bahkan menyebut jenis varian ini sebagai semi airbone artinya bisa menular lewat udara di dalam ruangan dengan ventilasi buruk.

“Semi airbone-lah istilahnya, cepat sekali dan mudah. Mungkin kemarin hanya droplet, sekarang semi airbone karena cepat sekali,” katanya kepada JawaPos.com, Sabtu (19/6).

Baca Juga :  Elda Alyatikah, Mahasiswi UPR dengan Segudang Prestasi

Menurutnya penularan bisa terjadi saat makan-makan bareng karena melepas masker. Lalu bahkan jika berbicara ketika salah satu pihak tak memakai masker bisa saja ada celah untuk tertular.

“Makan-makan bareng pasti ketularan. Lalu yang satu dia buka masker, yang depannya tidak, itu mungkin cepat potensi penularannya besar,” katanya.

Menurut Prof Ari, klinik di India melaporkan pasien melaporkan penurunan pendengaran, nyeri ulu hati dan mual, muntah gejala utamanya. Sedangkan di Indonesia gejalanya belum teridentifikasi dengan baik.

“Di Kudus juga kan menyebabkan kematian dengan cepat ya,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/