PALANGKA RAYA-Pembangunan pile slab atau jembatan layang di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah terus berprogres. Infrastruktur penghubung ibu kota provinsi dengan kabupaten di wilayah Barito dan Gunung Mas (Gumas) ini ditargetkan tahun ini sudah fungsional. Bisa dilintasi kendaraan tanpa khawatir terendam banjir lagi.
Jembatan layang ini menjadi solusi mengantisipasi ketika wilayah yang masuk Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) tersebut tergenang banjir. Karena pada 2021 lalu hampir 3 km kawasan tersebut banjir selama beberapa hari, bahkan tercatat lima kali terjadi banjir yang menggenangi. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi terus mendorong percepatan pelaksanaan pembangunannya hingga saat ini.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR Hardy P Syahaan ST MSc melalui Kepala Satker PJN III Provinsi Kalteng, Hanyi Ether Binti ST MT menegaskan bahwa pengerjaan pembangunan pile slab terus dikebut.
“Progres kontraknya adalah rencana (83,31), realisasi (85,015), deviasi (1,705). Pengerjaan yang dilakukan di lapangan antara lain tiang pancang, pilecap, halfslab selesai, Lantai Insitu sisa 1 segmen. Oprit (70%), arapet (65%) dan trotoar (55%),”kata Hanyi Ether Binti kepada Kalteng Pos, Minggu (20/3).
Ditambahkannya bahwa tahun ini akan selesai dan fungsional sesuai dengan kontrak yaitu akhir kontrak tanggal 18 Agustus 2020. Ada penambahan pekerjaan peninggian badan jalan dan pasangan batu sepanjang 450 meter setelah pile slab arah bukit rawi (setelah oprit) karena sesuai banjir tertinggi september/oktober 2021 masih tergenang. Kontrak menjadi Rp 177.427.443.000 yang semula senilai Rp 161.740.579.000.
“Untuk pile slab tahun ini dibangun sepanjang 2,2 Km dan yang sudah selesai di tahun 2019 adalah 800 meter, sehingga total panjang pile slab menjadi 3 km,”jelasnya lagi.