Minggu, November 24, 2024
23.9 C
Palangkaraya

Belajar Autodidak Membuat Aksesori, Modal Awal Cuman Rp120 Ribu

Siti Mustikatun, Pelaku UMKM yang Dapat Modal Usaha dari Kemenkes RI

Pesona Tambun Bungai 2024 menjadi kegiatan yang sangat berkesan bagi para pelaku UMKM. Salah satunya adalah Siti Mustikatun. Mustikatun atau yang akrab disapa Mus, merupakan seorang perajin aksesori handmade. Ia mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada kegiatan yang bertujuan menggelorakan semangat Bangga Buatan Indonesia (BBI).

DHEA UMILATI, Palangka Raya

BERKAT ketekunan, Siti Mustikatun telah mengukir namanya di dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, perjalanannya menuju kesuksesan itu tidaklah mudah dan penuh liku. Mus memulai usahanya pada 2017 lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

“Saya membuat aksesori handmade, terutama bros-bros yang terbuat dari bebatuan. Dimulai dari ide mencari kegiatan setelah satu tahun nganggur, akhirnya menjadi usaha yang saya pertahankan sampai sekarang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mus itu kepada Kalteng Pos, saat ditemui usai pembukaan acara Pesona Tambun Bungai, Kamis (14/8/2024).

Mus mengaku bukanlah warga asli Palangka Raya. Ia merantau dari Jawa pada tahun 2015. Sempat nganggur selama setahun, sebelum memutuskan untuk memulai usaha.

“Saya mulai berpikir, mau ngapain ini biar ada teman, biar ada kegiatan. Pertama kali saya belanja bahan itu hanya dengan Rp121.500. Bisa dibilang modal awal,” kenangnya.

Baca Juga :  Saksi Sidang Ben-Ary Dianggap Tidak Serius Memberikan Keterangan

Ia mengaku tidak memiliki keahlian khusus. Namun ia punya keinginan untuk belajar secara autodidak melalui internet.

“Saya belajar dari YouTube, Instagram, Pinterest, dan lainnya. Semua saya pelajari sendiri, karena memang saya tidak punya keahlian sebelumnya,” tuturnya.

Usahanya mulai menunjukkan peningkatan signifikan tahun 2022, setelah pandemi Covid-19. Mus yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan rumahan, mulai memberanikan diri untuk memperluas pemasaran.

“Alhamdulillah, sekarang ramai peminat,” ujarnya dengan senyum penuh syukur.

Selain itu, ia juga aktif dalam komunitas perajin aksesori Palangka Raya, yaitu Komunitas Krafter Cantik Palangka Raya. Melalui komunitas ini, ia terus mengasah kemampuan dan berbagi pengalaman dengan sesama perajin.

“Meski tidak memiliki toko khusus untuk penjualan, saya tetap menjalankan usaha ini dari rumah, proses produksi juga dilakukan di rumah,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa dalam usaha, sangat penting memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan.

“Bahan-bahan yang saya gunakan sebagian besar dari bebatuan, ada yang saya beli di sini, ada juga dari Banjar dan Jawa, karena masing-masing daerah punya motif berbeda,” ungkapnya.

Harga bros buatannya tentunya bervariasi, tergantung bahan yang digunakan.

Baca Juga :  Lurah Kalampangan Serahkan Sertifikat Halal

“Ada yang dijual Rp75.000, ada juga yang Rp150.000, tergantung bahan yang digunakan, karena saya ingin memastikan bahwa kualitas produk saya tetap terjaga,” tegasnya.

Mus juga mengakui bahwa saat ini ia hanya memiliki satu karyawan.

“Sisanya saya buat sendiri, karena beda tangan beda hasil, saya belum menemukan orang (karyawan) yang benar-benar cocok untuk dipercaya membuat aksesori handmade ini,” tuturnya.

Setelah perjalanan panjang, beberapa bulan lalu ia berkesempatan mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan Kementerian Kesehatan. Pelatihan online berlangsung selama lebih dari satu bulan dan pelatihan offline selama dua hari. Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan tentang berbagai aspek bisnis, mulai dari keuangan hingga pemasaran.

Setelah mengikuti pelatihan itu, tak disangka-sangka bahwa kerja kerasnya diakui dan masuk dalam nominasi lima besar pelaku UMKM terbaik. “Saya pikir akan ada penilaian lagi, ternyata saya langsung dipanggil ke atas panggung untuk menerima penghargaan,” ucapnya.

Menurutnya, penghargaan tersebut bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga bukti bahwa usaha yang didasari dengan ketekunan, inovasi, dan kualitas akan selalu menemukan jalan menuju kesuksesan. “Saya bersyukur atas penghargaan itu dan berharap bisa terus mengembangkan usaha ini lebih jauh lagi,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Siti Mustikatun, Pelaku UMKM yang Dapat Modal Usaha dari Kemenkes RI

Pesona Tambun Bungai 2024 menjadi kegiatan yang sangat berkesan bagi para pelaku UMKM. Salah satunya adalah Siti Mustikatun. Mustikatun atau yang akrab disapa Mus, merupakan seorang perajin aksesori handmade. Ia mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada kegiatan yang bertujuan menggelorakan semangat Bangga Buatan Indonesia (BBI).

DHEA UMILATI, Palangka Raya

BERKAT ketekunan, Siti Mustikatun telah mengukir namanya di dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, perjalanannya menuju kesuksesan itu tidaklah mudah dan penuh liku. Mus memulai usahanya pada 2017 lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

“Saya membuat aksesori handmade, terutama bros-bros yang terbuat dari bebatuan. Dimulai dari ide mencari kegiatan setelah satu tahun nganggur, akhirnya menjadi usaha yang saya pertahankan sampai sekarang,” ungkap perempuan yang akrab disapa Mus itu kepada Kalteng Pos, saat ditemui usai pembukaan acara Pesona Tambun Bungai, Kamis (14/8/2024).

Mus mengaku bukanlah warga asli Palangka Raya. Ia merantau dari Jawa pada tahun 2015. Sempat nganggur selama setahun, sebelum memutuskan untuk memulai usaha.

“Saya mulai berpikir, mau ngapain ini biar ada teman, biar ada kegiatan. Pertama kali saya belanja bahan itu hanya dengan Rp121.500. Bisa dibilang modal awal,” kenangnya.

Baca Juga :  Saksi Sidang Ben-Ary Dianggap Tidak Serius Memberikan Keterangan

Ia mengaku tidak memiliki keahlian khusus. Namun ia punya keinginan untuk belajar secara autodidak melalui internet.

“Saya belajar dari YouTube, Instagram, Pinterest, dan lainnya. Semua saya pelajari sendiri, karena memang saya tidak punya keahlian sebelumnya,” tuturnya.

Usahanya mulai menunjukkan peningkatan signifikan tahun 2022, setelah pandemi Covid-19. Mus yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan rumahan, mulai memberanikan diri untuk memperluas pemasaran.

“Alhamdulillah, sekarang ramai peminat,” ujarnya dengan senyum penuh syukur.

Selain itu, ia juga aktif dalam komunitas perajin aksesori Palangka Raya, yaitu Komunitas Krafter Cantik Palangka Raya. Melalui komunitas ini, ia terus mengasah kemampuan dan berbagi pengalaman dengan sesama perajin.

“Meski tidak memiliki toko khusus untuk penjualan, saya tetap menjalankan usaha ini dari rumah, proses produksi juga dilakukan di rumah,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa dalam usaha, sangat penting memperhatikan kualitas bahan baku yang digunakan.

“Bahan-bahan yang saya gunakan sebagian besar dari bebatuan, ada yang saya beli di sini, ada juga dari Banjar dan Jawa, karena masing-masing daerah punya motif berbeda,” ungkapnya.

Harga bros buatannya tentunya bervariasi, tergantung bahan yang digunakan.

Baca Juga :  Lurah Kalampangan Serahkan Sertifikat Halal

“Ada yang dijual Rp75.000, ada juga yang Rp150.000, tergantung bahan yang digunakan, karena saya ingin memastikan bahwa kualitas produk saya tetap terjaga,” tegasnya.

Mus juga mengakui bahwa saat ini ia hanya memiliki satu karyawan.

“Sisanya saya buat sendiri, karena beda tangan beda hasil, saya belum menemukan orang (karyawan) yang benar-benar cocok untuk dipercaya membuat aksesori handmade ini,” tuturnya.

Setelah perjalanan panjang, beberapa bulan lalu ia berkesempatan mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan Kementerian Kesehatan. Pelatihan online berlangsung selama lebih dari satu bulan dan pelatihan offline selama dua hari. Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan tentang berbagai aspek bisnis, mulai dari keuangan hingga pemasaran.

Setelah mengikuti pelatihan itu, tak disangka-sangka bahwa kerja kerasnya diakui dan masuk dalam nominasi lima besar pelaku UMKM terbaik. “Saya pikir akan ada penilaian lagi, ternyata saya langsung dipanggil ke atas panggung untuk menerima penghargaan,” ucapnya.

Menurutnya, penghargaan tersebut bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga bukti bahwa usaha yang didasari dengan ketekunan, inovasi, dan kualitas akan selalu menemukan jalan menuju kesuksesan. “Saya bersyukur atas penghargaan itu dan berharap bisa terus mengembangkan usaha ini lebih jauh lagi,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/