PALANGKA RAYA-Ada yang berbeda dengan penampilan petugas SPBU di Jalan Yos Sudarso, Kota Palangka Raya, Minggu (21/4). Petugas perempuan terlihat mengenakan kebaya, sementara yang laki-laki kompak mengenakan pakaian adat Bali. Hal itu dilakukan mereka dalam rangka Hari Kartini yang diperingati tiap tanggal 21 April saban tahun.
Senji, Person In Charge (PIC) SPBU 64.731.10 mengatakan, yang dilakukan pihaknya itu merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan sebagai manajemen, di mana mayoritas pekerja merupakan perempuan, serta menunjukkan bahwa emansipasi wanita itu benar adanya. Di sisi lain, cara tersebut juga untuk menunjukkan bahwa semua wanita itu cantik.
“Saya pikir investasi perempuan yang paling utama adalah dalam dirinya. Mereka juga bisa lebih bersemangat dalam bekerja, meningkatkan kepercayaan diri serta value diri. Kami juga didukung oleh Pertamina untuk memberikan bingkisan bagi pelanggan perempuan yang dipilih langsung di lokasi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pekerjaan operator SPBU umumnya ditangani laki-laki. Namun dewasa ini juga bisa dilakukan kaum perempuan. Ini merupakan momem tematik yang dilakukan tiap tahun. Tidak hanya pada saat peringatan Hari Kartini, tetap juga hari besar lainnya seperti Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, dan Hari Kemerdekaan.
Dalam manajemennya, hal serupa juga dilakukan di SPBU yang terletak di Jalan Rajawali, Palangka Raya. Kendati demikian, ia memastikan bahwa pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Pasalnya, keberadaan wanita sangat penting dan berpengaruh. Dengan keberadaan perempuan sebagai operator, perlahan bisa menghilangkan stigma bahwa pekerjaan itu hanya dapat dilakukan oleh laki-laki.
“Pada akhirnya banyak perempuan di luar sana yang melihat bahwa perempuan bisa melakukan pekerjaan apa saja dan siap bersaing dengan laki-laki. Kami selalu mengutamakan pelayanan. Dengan penampilan mereka yang seperti itu kan bisa menambah nilai jual produk. Di mana-mana SPBU itu sama, produk yang dijual sama, bentuk dan harganya juga sama, tetapi yang membedakan dari segi pelayanan,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Sales Support Pertamina Area Kalteng, Rachmad menyebut hal yang dilakukan para petugas itu sebagai salah satu wujud dukungan Pertamina terhadap negara. Momentum peringatan Hari Kartini adalah untuk mengapresiasi serta mengenang jasa pahlawan emansipasi wanita asal Jepara, R.A Kartini. Karena itu, ada apresiasi bagi perempuan-perempuan Indonesia, salah satunya para pekerja di SPBU yang banyak didominasi perempuan pejuang hebat. Bertepatan dengan Hari Kartini, Pertamina juga menyediakan program promo melalui transaksi MyPertamina.
“Konsumen yang datang ke SPBU dan melakukan transaksi pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina, otomatis akan mendapatkan triple point yang bisa ditukarkan dengan merchendist dan voucher. Kami membuka seluas-luasnya peluang untuk keterlibatan kaum perempuan menjadi mitra bahkan pekerja atau tenaga pembantu di tiap lini usaha Pertamina,” ujarnya.
Seorang konsumen bernama Evi (20), mengaku bangga melihat petugas SPBU yang turut memperingati Hari Kartini. Sebagai perempuan, ia merasa terwakilkan dengan adanya upaya petugas SPBU menunjukkan eksistensi perempuan di tiap sektor pekerjaan.
“Keren, baru melihat SPBU se-effort ini, biasanya monoton. Seperti yang kita ketahui, perempuan cenderung tidak dianggap setara dengan laki-laki. Sebagai perempuan harus menunjukkan bahwa kami juga bisa,” ucapnya. (ovi/ce/ala)