PALANGKA RAYA-Para atlet Kalimantan Tengah (Kalteng) dari 21 cabang olahraga (cabor) siap menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XII/2024 Aceh, Sumut pada September mendatang. Puluhan cabor itu sebelumnya sudah mengikuti kualifikasi dan berhasil mengamankan tiket ke PON. Saat ini, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng memetakan kebutuhan anggaran dari tiap cabor yang akan bertanding di perhelatan olahraga bergengsi tingkat nasional tersebut.
Ketua Umum KONI Kalteng Rahmat Hidayat mengatakan, selain mengarahkan cabor yang sudah dinyatakan lolos PON dan rutin melakukan latihan, KONI juga menggelar rapat pimpinan. Salah satunya memutuskan bahwa pemusatan latihan provinsi (pelatprov) akan dilaksanakan pada 6 Mei hingga akhir Agustus 2024.
“Tiap cabor sudah memulai persiapan masing-masing, seperti latihan dan persiapan fisik, tetapi KONI provinsi merencanakan pelatda dimulai bulan Mei,” kata Rahmat Hidayat, kemarin.
Tak tanggung-tanggung, target emas pada PON kali ini melebihi capaian sebelumnya. Upaya yang dilakukan adalah berkomunikasi dengan panitia nasional, menyiapkan base camp atlet dan ofisial di Aceh dan Sumut, serta meminta para pengurus cabor untuk latihan secara mandiri sebelum pelatda. Dengan upaya tersebut, diharapkan akan ada hasil maksimal yang didapatkan, dibarengi dukungan total pemerintah untuk memenuhi target medali dan menjadikan Kalteng diperhitungkan di kancah olahraga nasional.
“Pengajuan pencairan dana ke Pemprov Kalteng telah disetujui, pemprov sangat mendukung, salah satunya melalui hibah dana ke KONI kurang lebih Rp50 miliar, itu akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan cabor,” jelasnya.
Dikatakannya, pencanangan pelatprov menghadapi PON akan dipimpin langsung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran SIP di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur, dihadiri pengurus KONI Kalteng, perwakilan 21 cabor yang lolos PON, dan pihak-pihak terkait.
“Pada saat pencanangan nanti, tentu akan ada arahan langsung dari Bapak Gubernur. Dukungan penuh diberikan pemprov, baik berupa pendanaan dan lainnya. Tugas kami adalah berusaha maksimal untuk membawa pulang prestasi,” tegasnya.
Selain itu, 21 cabor yang lolos PON dan bernaung di bawah KONI Kalteng terus bergerak mempersiapkan para atlet. Salah satunya dengan menggelar latihan bagi para atlet.
“Waktu empat bulan harus dimaksimalkan dengan baik, sehingga prestasi yang ditargetkan bisa tercapai,” harapnya.
Wakil Ketua Pemusatan Latihan Provinsi (Pelatprov) PON XII/2024 Aceh-Sumut KONI Kalteng, Muhammad Rasad Samuel mengatakan, dengan sudah ditetapkannya jadwal pelatprov, ia berharap tiap cabor terus memacu latihan atlet dan menjaga spirit. Terkait dana yang dikucurkan, Rasad menyebut masih dalam proses penentuan untuk masing-masing cabor.
“Masih dalam hitungan, belum bisa kami kasih tahu angka pasti. Kalau angka pasti dananya sudah ada dari pemprov, tetapi untuk masing-masing cabor masih kami hitung,” bebernya kepada Kalteng Pos usai memimpin rapat bersama pimpinan 21 cabor dalam rangka persiapan menghadapi PON di Kantor KONI Kalteng, Senin (22/4).
Ia menegaskan, 21 cabor yang lolos PON tahun ini diunggulkan, meski ada beberapa yang diprioritaskan untuk membawa pulang medali, seperti cabor dayung, panahan, dan catur.
“Semua kami unggulkan dan semua punya target medali. Terkait mana yang diunggulkan, memang itu kan baru mulai pelatprov, kami masih menghitung, melihat, mengevaluasi latihan dari masing-masing cabor,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Bidang Organisasi KONI Kalteng, Ade Supriadi mengatakan, pihaknya memutuskan bahwa pelatprov dimulai 1 Mei 2024. Persiapan harus segera dilakukan agar waktu latihan bagi para atlet masing-masing cabor lebih panjang.
“Mengenai pendanaan, karena cabor-cabor sudah mengusulkan dan KONI provinsi sudah bekerja kurang lebih lima bulan, ini sudah ada hasilnya, insyaallah dana sudah bisa dipastikan walau masih proses pengusulan ke pemprov,” ujarnya.
Ade mengatakan, pelaksanaan pelatprov diserahkan ke masing-masing cabor dengan platform anggaran yang sudah ditetapkan oleh KONI Kalteng. Terkait dengan besarannya, Ade mempersilakan tiap cabor berkoordinasi langsung dengan satgas.
“Insyaallah dana yang disediakan itu cukup, mulai dari uang saku pelatih, atlet, ofisial, uang makan dan transpor, itu sudah ada harga satuan baku, tiap cabor sama nilainya,” terangnya.
Lebih lanjut Ade menjelaskan, pihaknya juga bakal mengadakan kegiatan pencanangan pelatprov pada Senin (6/5), bertempat di kantor gubernur, yang rencananya dipimpin langsung oleh orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai tersebut.
“Karena harapan kami saat pencanangan pelatprov sudah diumumkan besaran bonus bagi peraih medali emas, perak, dan perunggu, sehingga bisa memotivasi para atlet, begitu pun dengan pelatihnya, harapan kami langsung diumumkan oleh Pak Gubernur sehingga ada kepastian,” jelasnya.
Dalam rapat antara pengurus KONI Kalteng dan pimpinan 21 cabor, telah ditanyakan kondisi dan kesiapan masing-masing cabor menghadapi PON serta target capaian masing-masing cabor. Pimpinan-pimpinan cabor juga mengutarakan unek-unek, kendala, harapan, maupun target untuk ajang PON nanti.
Sebagian besar cabor optimistis mampu mendulang medali kendati tidaklah mudah. Dayung sebagai salah satu cabor yang diunggulkan, tiap tahun selalu optimistis mampu mengamankan medali dan mengharumkan nama Kalteng.
“Performa atlet sudah mulai berprogres, dalam rapat tadi sudah ditegaskan pimpinan rapat bahwa masing-masing cabor punya target meraih medali,” ungkap Ketua Bidang Binpres Podsi Kalteng, Subandi S Musan kepada Kalteng Pos usai rapat.
Subandi menjelaskan, kalaupun kesiapan nanti kurang maksimal, tetapi tiap cabor sudah berkomitmen untuk bisa membawa pulang medali.
“Kalau cabor dayung, targetnya adalah memperbaiki hasil babak kualifikasi (BK) PON kemarin, mungkin bisa dapat satu perak dan tiga perunggu,” ucapnya. Cabor dayung memiliki total 36 atlet yang akan diberangkatkan, plus enam pelatih dan tiga ofisial.
“Kalau nomor ada tiga ya, yakni rowing, canoeing, dan traditional boat race (TBR), jumlah nomor yang kami ikuti totalnya sekitar 21 atau 22,” sebutnya.
Terkait dengan dana pelatihan, Subandi menyebut masih dalam proses pembuatan rekening oleh masing-masing cabor, ofisial, maupun pelatih dan atlet. Perihal persyaratan akan dikoordinasikan dengan pihak satgas, agar dalam cashflow keuangannya nanti tersalur sesuai kepentingan.
“Kami berharap dalam penggunaan dana APBD untuk menghadapi PON, jangan sampai ada yang tersangkut korupsi, gunakanlah dananya dengan baik demi prestasi olahraga kita,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Taekwondi Indonesia (TI) Provinsi Kalteng H Heriansyah menjelaskan, dua atlet saat ini sedang melakukan latihan mandiri. Keduanya yakni Fathurahman dari Kotawaringin Timur untuk kelas kyo rugi dan Wandi dari Katingan yang akan turun di kelas poomsae.
“Saat ini Fathurahman dan Wandi terus berlatih di tempat asal masing-masing,” ungkap Heriansyah kepada Kalteng Pos, Minggu (21/4).
Sebagai ketua cabor, Heriansyah mengatakan pihaknya berkomitmen akan memberikan hasil terbaik.
“Sebenarnya ini menjadi beban tersendiri buat kami (cabor Taekwondo), tetapi kami akan berbuat yang terbaik untuk mengharumkan nama Kalteng di PON XXI nanti,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejauh ini kedua atlet berfokus pada latihan dasar seperti ketahanan fisik.
“Sehingga ketika dimulai program TC, tinggal fokus pada pengasahan skill, taktik, dan persiapan prakompetisi,” tuturnya.
Pihaknya berharap akan ada try out menjelang PON. “Itu (try out) sangat penting untuk menambah jam terbang atlet, sekaligus untuk mengevaluasi kemajuan atlet,” tutupnya.
Sementara itu, cabor panahan juga merupakan salah satu cabor unggulan Kalteng. Mereka sudah mulai melakukan berbagai persiapan, seperti latihan mandiri di lapangan panahan, Jalan Tjilik Riwut Km 5 Palangka Raya.
Pelatih cabor panahan, Jontris menjelaskan, sebagai langkah persiapan tim panahan yang akan bertanding pada PON XXI 2024 di Aceh, pihalnya menggelar pemusatan latihan daerah (pelatda) secara mandiri dan secara resmi dari KONI. Sejak Februari lalu sudah diberitahukan kepada para atlet untuk melakukan latihan mandiri di tempatnya masing-masing.
“Latihan mereka tetap terkontrol. Sejak Februari lalu sampai sekarang terus latihan, tak terkecuali saat bulan puasa. Sementara ini latihan dilakukan hari Senin sampai Sabtu, pagi dan sore hari,” bebernya.
Cabor panahan telah berkomitmen agar latihan para atlet tetap digelar sembari menunggu pelatda provinsi serentak bersama seluruh cabor yang lolos PON 2024.
“Pada PON nanti kami akan mengirim 10 atlet untuk tiga divisi, yaitu divisi recurve 3 atlet, divisi compound 4 atlet, dan divisi standart bow 3 atlet,” terangnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, selain mematangkan teknik, pihaknya juga fokus pada latihan fisik para atlet. Sejauh ini para atlet telah menunjukkan kemampuan terbaik, meski ada beberapa yang harus diberikan latihan ekstra untuk penyempurnaan. Oleh sebab itu, Jonstris berharap di penghujung bulan April ini, para atlet sudah bisa memperlihatkan progres.
“Pra-PON kemarin saya bahasakan untuk mencari tiket sebanyak-banyaknya menuju PON. Sementara di Pra-PON kemarin Kalteng berada di posisi 7 se-Indonesia. Lawan terberat saat ini adalah Jawa Tengah dan DIY, karena mereka punya atlet luar biasa. Saya sudah sampaikan bahwa cabor panahan Kalteng menargetkan 2 emas pada PON 2024, semoga bisa tercapai,” ujarnya.
Sebagai Sekretaris Umum Perpani Kalteng, Jontris berharap semua pihak dapat bersama-sama berjuang. Bukan hanya keinginan pengurus, tetapi atlet juga harus bisa menunjukkan tanggung jawab.
“Kami sudah menyampaikan itu dan sangat berharap ada pelatihan psikolog bagi para atlet, bukan hanya cabor panahan, tetapi juga cabor lainnya. Berharap agar dapat disediakan pelatihan mental atau psikologi bagi para atlet atau pelatihan lainnya selain fisik. Keinginan itu sudah kami utarakan sejak 2019 lalu, tetapi belum terpenuhi. Semoga bisa menjadi perhatian, demi mendukung kemajuan prestasi para atlet Kalteng,” tutupnya. (dan/nue/irj/nov/ce/ala)