Site icon KaltengPos

Lomba Foto Bertutur Kultur

BINGKAI : Deny Krisbiyantoro di sela-sela pameran foto di Swissbel Hotel saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo sebelum pandemi, dua tahun lalu.

PALANGKA RAYA-Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya, Dewan Kesenian Palangka Raya (DKPR) bersama Komunitas fotografi Hitam Putih Borneo (HPB), menggelar lomba foto dan video budaya. Dengan tema Bertutur Kultur, lomba foto dan video budaya Palangka Raya menjadi awal dokumentasi ragam budaya.

Ketua Pelaksana Bertutur Kultur Deny Krisbiyantoro mengatakan, lomba foto dan video kerap digelar di Palangka Raya, Kalteng, maupun nasional. Namun, kali ini sedikit berbeda lantaran hasil karya juara nanti rencananya akan dibukukan.

Untuk itu, pemilihan tema lomba juga mencerminkan keinginan agar budaya Isen Mulang dapat dilestarikan melalui bertutur dengan visualisasi foto dan video. Sehingga, salah satu syarat karya tidak sekadar caption melainkan cerita singkat tentang subjek, objek, hingga latar belakang karya.

“Meski sifatnya foto single dan video singkat sesuai ketentuan, panitia menekankan juga tentang cerita dalam karya. Karena foto dan video adalah materi promosi yang bagus  dimanfaatkan di berbagai platform saat ini,” ucap Deny, kemarin.

Lomba foto dan video Bertutur Kultur dibuka sejak 3 Oktober sampai 3 November. Pengumuman lomba dilakukan semi virtual, dengan rangkaian Festival Tut Wuri Handayani pada 6 November.

Pengajuan karya melalui https://bit.ly/foto_bertuturkultur dan https://bit.ly/video_bertuturkultur. Syarat dan ketentuan lainnya bisa dilihat di instagram @hitamputihborneo dan sponsor lainnya.

Lomba foto dan video Bertutur Kultur digelar Pemko Palangka Raya, Dewan Kesenian Palangka Raya (DKPR), didukung Borneo Nature Foundation (BNF), Penerbit Cangkir Pustaka, Penerbit Buku Tika, Studio Great Production, Yukita Cuci, Kelas Foto Borneo (KFB), dan media partner Kalteng TV, Kalteng.co, kaltengonline.com dan lainnya. (abe)

Exit mobile version