Jumat, Mei 17, 2024
30.3 C
Palangkaraya

10 Kepala Keluarga terdampak saat Kebakaran di Kota Besi Hulu

Kevin Tewas Terjebak Kobaran Api di Kamar

SAMPIT-Isak tangis keluarga pecah usai jenazah Kevin Pratama dimasukkan ke liang lahat. Remaja berusia 17 tahun itu menjadi korban peristiwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu pagi (26/8).

Korban diduga terkunci di kamar tidur dan tidak sempat menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun Kalteng Pos di lapangan, remaja yang duduk di bangku kelas XII SMK Negeri 1 Kota Besi itu sempat berteriak meminta pertolongan kepada orang tuanya.

Terlihat kepulan asap keluar dari kamar anak semata wayang tersebut. Sontak, orang tuanya segera mendobrak pintu kamar. Namun, ketika pintu kamar berhasil dibuka, kobaran api langsung menyambar keluar dan makin membesar. Ibu korban sempat berusaha untuk masuk ke dalam kamar anaknya itu, tetapi langsung dihentikan agar tidak terjebak api. Sayangnya, pemuda yang akrab disapa Kevin itu tetap terjebak di dalam kamar tidurnya hingga kehilangan nyawa.

“Menurut ibunya (ibu Kevin, red), Kevin masih di dalam kamar dan berteriak meminta tolong. Namun saat pintu kamar berhasil dibuka, api langsung menyambar keluar,” ucap warga yang rumahnya berhadapan dengan rumah korban.

Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu meluluhlantakkan lima unit rumah. Menurut saksi, api berasal dari kamar Kevin. Rumah warga yang berbahan dasar kayu, ditambah adanya embusan angin yang kencang, membuat si jago merah makin cepat berkobar dan menjalar ke beberapa rumah warga di sekitar.

Baca Juga :  Pascabanjir, Masyarakat Mulai Beraktivitas

“Waktu itu saya lagi (sedang, red) memasak di dapur. Tiba-tiba dengar suara gemuruh dari luar rumah. Waktu saya lihat, kobaran api sudah membesar. Saya langsung lari meminta pertolongan,” ucap Dewi, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Kobaran api terus menyala dan meluluhlantakkan rumah warga yang hampir semuanya berkonstruksi kayu. Petugas pemadam kebakaran harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa menjinakkan si jago merah. Akses yang sempit menuju lokasi kejadian membuat truk pemadam kebakaran sulit untuk masuk. Embusan angin yang kencang makin menyulitkan petugas dalam proses pemadaman. Si jago merah baru benar-benar bisa ditaklukkan setelah satu jam penyiraman.

“Sekitar satu jam kemudian, kebakaran bisa kami atasi. Kami terkendala akses jalan, karena lokasinya merupakan wilayah padat penduduk. Apalagi rumah yang terbakar berada di tengah-tengah permukiman warga,” tutur Kepala Seksi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotim, Hety Wahyudi.

Baca Juga :  Berikan Rasa Aman dan Kepraktisan

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, tercatat ada 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban dalam musibah tersebut. Hingga Sabtu siang, tim BPBD telah mengerahkan sejumlah bantuan bagi para korban. Bantuan berupa peralatan dapur dan sembako sudah disalurkan kepada para korban. Sejauh ini para korban terus diawasi pemerintah daerah, baik dari sisi kesehatan maupun kebutuhan harian.

“Berdasarkan data yang kami himpun, ada 8 KK yang menjadi korban dan 2 KK terdampak. Kami sudah beri bantuan berupa sembako dan peralatan dapur,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Kotim, Multazam.

Hingga berita ini ditulis, petugas dari Polsek Kota Besi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari rumah yang diduga kuat menjadi sumber api. Penelusuran masih dilakukan untuk mencari tahu sebab pasti bencana kebakaran yang menelan satu korban jiwa itu. Bantuan dari pemerintah daerah pun akan diserahkan secara bertahap kepada para korban.

“Kami sudah beri bantuan kepada para korban secara bertahap. Rencananya akan diberikan lagi bantuan sebesar Rp50 juta kepada para korban agar mereka bisa membangun tempat tinggal yang baru,” tutur Bupati Kotim Halikinnor saat meninjau tempat kejadian perkara. (bah/ce/ram)

SAMPIT-Isak tangis keluarga pecah usai jenazah Kevin Pratama dimasukkan ke liang lahat. Remaja berusia 17 tahun itu menjadi korban peristiwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sabtu pagi (26/8).

Korban diduga terkunci di kamar tidur dan tidak sempat menyelamatkan diri. Informasi yang dihimpun Kalteng Pos di lapangan, remaja yang duduk di bangku kelas XII SMK Negeri 1 Kota Besi itu sempat berteriak meminta pertolongan kepada orang tuanya.

Terlihat kepulan asap keluar dari kamar anak semata wayang tersebut. Sontak, orang tuanya segera mendobrak pintu kamar. Namun, ketika pintu kamar berhasil dibuka, kobaran api langsung menyambar keluar dan makin membesar. Ibu korban sempat berusaha untuk masuk ke dalam kamar anaknya itu, tetapi langsung dihentikan agar tidak terjebak api. Sayangnya, pemuda yang akrab disapa Kevin itu tetap terjebak di dalam kamar tidurnya hingga kehilangan nyawa.

“Menurut ibunya (ibu Kevin, red), Kevin masih di dalam kamar dan berteriak meminta tolong. Namun saat pintu kamar berhasil dibuka, api langsung menyambar keluar,” ucap warga yang rumahnya berhadapan dengan rumah korban.

Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB itu meluluhlantakkan lima unit rumah. Menurut saksi, api berasal dari kamar Kevin. Rumah warga yang berbahan dasar kayu, ditambah adanya embusan angin yang kencang, membuat si jago merah makin cepat berkobar dan menjalar ke beberapa rumah warga di sekitar.

Baca Juga :  Pascabanjir, Masyarakat Mulai Beraktivitas

“Waktu itu saya lagi (sedang, red) memasak di dapur. Tiba-tiba dengar suara gemuruh dari luar rumah. Waktu saya lihat, kobaran api sudah membesar. Saya langsung lari meminta pertolongan,” ucap Dewi, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

Kobaran api terus menyala dan meluluhlantakkan rumah warga yang hampir semuanya berkonstruksi kayu. Petugas pemadam kebakaran harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa menjinakkan si jago merah. Akses yang sempit menuju lokasi kejadian membuat truk pemadam kebakaran sulit untuk masuk. Embusan angin yang kencang makin menyulitkan petugas dalam proses pemadaman. Si jago merah baru benar-benar bisa ditaklukkan setelah satu jam penyiraman.

“Sekitar satu jam kemudian, kebakaran bisa kami atasi. Kami terkendala akses jalan, karena lokasinya merupakan wilayah padat penduduk. Apalagi rumah yang terbakar berada di tengah-tengah permukiman warga,” tutur Kepala Seksi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Kotim, Hety Wahyudi.

Baca Juga :  Berikan Rasa Aman dan Kepraktisan

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, tercatat ada 10 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban dalam musibah tersebut. Hingga Sabtu siang, tim BPBD telah mengerahkan sejumlah bantuan bagi para korban. Bantuan berupa peralatan dapur dan sembako sudah disalurkan kepada para korban. Sejauh ini para korban terus diawasi pemerintah daerah, baik dari sisi kesehatan maupun kebutuhan harian.

“Berdasarkan data yang kami himpun, ada 8 KK yang menjadi korban dan 2 KK terdampak. Kami sudah beri bantuan berupa sembako dan peralatan dapur,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Kotim, Multazam.

Hingga berita ini ditulis, petugas dari Polsek Kota Besi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari rumah yang diduga kuat menjadi sumber api. Penelusuran masih dilakukan untuk mencari tahu sebab pasti bencana kebakaran yang menelan satu korban jiwa itu. Bantuan dari pemerintah daerah pun akan diserahkan secara bertahap kepada para korban.

“Kami sudah beri bantuan kepada para korban secara bertahap. Rencananya akan diberikan lagi bantuan sebesar Rp50 juta kepada para korban agar mereka bisa membangun tempat tinggal yang baru,” tutur Bupati Kotim Halikinnor saat meninjau tempat kejadian perkara. (bah/ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/