Jumat, Mei 17, 2024
25.7 C
Palangkaraya

Opera Nyai Balau, Karya Rumah Budaya Pajawan Tingang Tersaji Akhir Pekan Ini

PALANGKA RAYA-Rumah budaya Pajawan Tingang akan menyajikan Opera Nyai Balau pada Minggu (29/10) malam nanti. Opera bagian III: Penaklukan Kota Tewah itu akan digelar di Swissbell- Hotel Danum Palangka Raya mulai pukul 19.00 WIB.

Sang Sutradara, Arbendi I Tue menuturkan, pertunjukan ini sangat penting untuk disaksikan oleh masyarakat. Ada pelajaran sejarah Dayak yang tak boleh dilupakan oleh masyarakat. Puluhan pelaku seni akan berpartisipasi dalam opera yang menggambarkan sosok pahlawan perempuan Kalteng ini.

Arbendi mengharapkan seluruh pihak, baik itu pemerintah, akademisi, hingga masyarakat dapat saling bekerja sama untuk melestarikan kebudayaan serta mengenalkan kebudayaan Dayak. “Ini upaya kita supaya budaya dan sejarah Dayak ini tetap kekal,”ungkapnya kepada Kalteng Pos, Kamis (26/10).

Baca Juga :  Wagub: Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD

Sosok Nyai Balau adalah sosok yang dikenal sebagai tokoh legenda. Oleh karena itu, menurut penuturan Arbendi, pendiri rumah budaya Pajawan Tingang Dayak Cultural Center ini menyebut sosok Nyai Balau harus dikenalkan kepada masyarakat luas.

“Tokoh ini adalah tokoh sejarah. Sangat disayangkan sekali jika sosok perempuan heroik Kalteng ini tidak dikenali oleh anak-anak generasi saat ini,”katanya.

Opera ini merupakan sekuel ketiga, sekuel pertama tahun 2014 ditampilkan, kedua di tahun 2021, dan yang ketiga tahun 2023 ini, dan merupakan sekuel terakhir.

“Untuk persiapan, kami latihan sekitar kurang lebih tiga bulan lamanya. Pemain sendiri merupakan pemain baru dan didominasi oleh perempuan, karena menceritakan kejadian saat itu yang menggambarkan perjuangan para perempuan untuk bertahan hidup di tengah penjajah,”ujar Arbendi (*zia/ram)

Baca Juga :  18 Tim Bola Voli Ramaikan Gubernur Kalteng Cup

PALANGKA RAYA-Rumah budaya Pajawan Tingang akan menyajikan Opera Nyai Balau pada Minggu (29/10) malam nanti. Opera bagian III: Penaklukan Kota Tewah itu akan digelar di Swissbell- Hotel Danum Palangka Raya mulai pukul 19.00 WIB.

Sang Sutradara, Arbendi I Tue menuturkan, pertunjukan ini sangat penting untuk disaksikan oleh masyarakat. Ada pelajaran sejarah Dayak yang tak boleh dilupakan oleh masyarakat. Puluhan pelaku seni akan berpartisipasi dalam opera yang menggambarkan sosok pahlawan perempuan Kalteng ini.

Arbendi mengharapkan seluruh pihak, baik itu pemerintah, akademisi, hingga masyarakat dapat saling bekerja sama untuk melestarikan kebudayaan serta mengenalkan kebudayaan Dayak. “Ini upaya kita supaya budaya dan sejarah Dayak ini tetap kekal,”ungkapnya kepada Kalteng Pos, Kamis (26/10).

Baca Juga :  Wagub: Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD

Sosok Nyai Balau adalah sosok yang dikenal sebagai tokoh legenda. Oleh karena itu, menurut penuturan Arbendi, pendiri rumah budaya Pajawan Tingang Dayak Cultural Center ini menyebut sosok Nyai Balau harus dikenalkan kepada masyarakat luas.

“Tokoh ini adalah tokoh sejarah. Sangat disayangkan sekali jika sosok perempuan heroik Kalteng ini tidak dikenali oleh anak-anak generasi saat ini,”katanya.

Opera ini merupakan sekuel ketiga, sekuel pertama tahun 2014 ditampilkan, kedua di tahun 2021, dan yang ketiga tahun 2023 ini, dan merupakan sekuel terakhir.

“Untuk persiapan, kami latihan sekitar kurang lebih tiga bulan lamanya. Pemain sendiri merupakan pemain baru dan didominasi oleh perempuan, karena menceritakan kejadian saat itu yang menggambarkan perjuangan para perempuan untuk bertahan hidup di tengah penjajah,”ujar Arbendi (*zia/ram)

Baca Juga :  18 Tim Bola Voli Ramaikan Gubernur Kalteng Cup

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/