Tentu, lanjutnya, dalam rangka menjaga produksi hasil perikanan, baik dari kelautan maupun budi daya, pihaknya membuat kebijakan agar tidak terjadi kelebihan produksi tangkap dalam melaksanakan penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum. Harus melakukan penangkapan yang ramah lingkungan. “Hal ini untuk menjaga kelestarian alam dan juga menjaga kontinuitas hasil produksi perikanan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.
Dijelaskan Darliansjah, pihaknya selalu berhati-hati dalam meningkatkan produksi perikanan tangkap, lantaran akan berdampak terhadap kelestarian sumber daya alam (SDA). Untuk produksi ikan tangkap, pada dasarnya pihaknya mempertahankan tren yang sudah ada. Misalkan per tahun produksi mengalami kenaikan 5 persen, maka angka itu akan dipertahankan pada tahun berikutnya.
“Hal ini untuk menghindari eksploitasi besar-besaran terhadap potensi SDA kelautan di Kalteng ini,” tegasnya.
Selain mempertahankan produksi perikanan, pihaknya juga melaksanakan beberapa program dalam rangka menyejahterakan nelayan maupun peternak ikan.
Untuk nelayan, pihaknya memberikan asuransi Kalteng Berkah untuk memberi jaminan kepada nelayan yang mengalami kecelakaan kerja.
“Tidak hanya nelayan, kami juga melaksanakan program pelatihan terhadap perempuan di pesisir pantai, bagi para istri nelayan kami berikan pelatihan untuk mengelola hasil ikan tangkap menjadi produk olahan ikan,” beber pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala BPBD Kalteng ini.
Selain menjamin kesejahteraan nelayan, pihak pemprov melalui Dislutkan Kalteng juga memberikan kesejahteraan bagi peternak ikan, berupa pemberian asuransi terhadap produksi ternak ikan. Ada perbedaan asuransi bagi nelayan dan peternak ikan. Untuk nelayan, yang diasuransikan adalah orangnya. Sedangkan asuransi bagi peternakikan yakni pada hasil budi daya.