Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Mahasiswa STIH Desak Dikti Cabut Sanksi

“Pertemuan berlangsung secara terpisah di suatu tempat selama satu jam tiga puluh menit,” tutur Afridel sembari menambahkan bahwa dalam  pertemuan itu dibicarakan berbagai  hal, mulai dari fakta dan kronologi kejadian terkait pergantian pengurus Yayasan Tambun Bungai hingga soal opsi-opsi penyelenggaraan STIH ke depannya.

Afridel mengatakan, selaku ketua Yayasan STIH ia sudah berusaha agar sanksi administrasi berat tersebut bisa segera dicabut pihak Ditjen Dikti. Karena apabila sanksi tersebut tetap berlaku, akan sangat merugikan para mahasiswa.

Oleh karena itu, Afridel meyakinkan tim evaluasi bahwa pihak Yayasan Tambun Bungai siap melakukan perdamaian dengan pengelola STIH Tambun Bungai.

“Apa pun syaratnya, islah sekalipun tidak jadi masalah, yang penting hak-hak mahasiswa tidak sampai dirugikan, kami minta agar sanksi itu dicabut dan STIH tidak boleh ditutup,” kata Afridel.

Baca Juga :  Konsisten Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Dengan adanya perdamaian tersebut, berbagai perbedaan yang selama ini terjadi di STIH diharapkan bisa segera diatasi. “Yang paling penting bagi kami, jangan sampai kampus STIH ini ditutup,” tegas Afridel.

Afridel menambahkan, hasil pertemuan bersama tim dari Ditjen Dikti Kemendikbud-Ristek ini akan dibawa lagi ke tingkat pusat untuk kemudian dibahas dan dievaluasi oleh pihak Ditjen Dikti. Setelah itu  akan ada pertemuan lagi antara empat pihak, yakni Ditjen Dikti, L2Dikti, pengurus yayasan, dan pengelola STIH, untuk membahas masalah sanksi terhadap STIH Tambun Bungai. “Nanti akan rapat besar lagi untuk membahas masalah ini, cuma waktunya belum dikasih tahu,” pungkasnya. (sja/ce/ala)

“Pertemuan berlangsung secara terpisah di suatu tempat selama satu jam tiga puluh menit,” tutur Afridel sembari menambahkan bahwa dalam  pertemuan itu dibicarakan berbagai  hal, mulai dari fakta dan kronologi kejadian terkait pergantian pengurus Yayasan Tambun Bungai hingga soal opsi-opsi penyelenggaraan STIH ke depannya.

Afridel mengatakan, selaku ketua Yayasan STIH ia sudah berusaha agar sanksi administrasi berat tersebut bisa segera dicabut pihak Ditjen Dikti. Karena apabila sanksi tersebut tetap berlaku, akan sangat merugikan para mahasiswa.

Oleh karena itu, Afridel meyakinkan tim evaluasi bahwa pihak Yayasan Tambun Bungai siap melakukan perdamaian dengan pengelola STIH Tambun Bungai.

“Apa pun syaratnya, islah sekalipun tidak jadi masalah, yang penting hak-hak mahasiswa tidak sampai dirugikan, kami minta agar sanksi itu dicabut dan STIH tidak boleh ditutup,” kata Afridel.

Baca Juga :  Konsisten Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Dengan adanya perdamaian tersebut, berbagai perbedaan yang selama ini terjadi di STIH diharapkan bisa segera diatasi. “Yang paling penting bagi kami, jangan sampai kampus STIH ini ditutup,” tegas Afridel.

Afridel menambahkan, hasil pertemuan bersama tim dari Ditjen Dikti Kemendikbud-Ristek ini akan dibawa lagi ke tingkat pusat untuk kemudian dibahas dan dievaluasi oleh pihak Ditjen Dikti. Setelah itu  akan ada pertemuan lagi antara empat pihak, yakni Ditjen Dikti, L2Dikti, pengurus yayasan, dan pengelola STIH, untuk membahas masalah sanksi terhadap STIH Tambun Bungai. “Nanti akan rapat besar lagi untuk membahas masalah ini, cuma waktunya belum dikasih tahu,” pungkasnya. (sja/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/