PALANGKA RAYA-Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah menetapkan pemberlakukan PPKM level IV untuk Kota Palangka Raya, sementara kabupaten lainnya memberlakukan PPKM level III. Pelaksanaannya akan terus dievaluasi. Bisa saja sewaktu-waktu dilakukan addendum apabila mengharuskan ada penambahan wilayah atau kabupaten yang dinaikkan ke level IV.
“Ada kabupaten lain yang juga berpeluang tinggi mengarah ke level IV. Ini sifatnya fleksibel, sewaktu-waktu bisa dilakukan addendum jika kondisi mengharuskan kabupaten naik ke level IV,” kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalteng Erlin Hardi.
Jika dilihat secara keseluruhan hasil penilaian risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19, lanjut Erlin, maka Kalteng berada pada kategori risiko tinggi atau zona merah dengan skor 1,45 status terdampak.
“Oleh sebab itu bupati/wali kota diminta untuk terus memperhatikan zonasi risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19 di Kalteng demi kesehatan dan keselamatan masyarakat di wilayah masing-masing,” jelasnya kepada Kalteng Pos, Rabu (4/8).
Pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk terus meningkatkan sinergi dalam upaya percepatan pemutusan penyebaran Covid-19. Ada enam kabupaten di Kalteng yang mengalami perubahan risiko kenaikan kasus penyebaran Covid-19, yaitu Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Timur, dan Barito Selatan. Kabupaten tersebut berpotensi naik dari risiko sedang atau zona oranye menjadi risiko tinggi atau zona merah.
Berdasarkan arahan gubernur, lanjut Erlin, seluruh kepala daerah se-Kalteng diminta memperkuat 3T (testing, tracing, treatment). Dengan maksimalnya testing, maka angka kasus konfirmasi positif juga akan ikut meningkat. “Namun jika 3T itu dimaksimalkan, maka mereka yang positif bisa segera diisolasi dan warga lain terlindungi,” ungkapnya.
Data akan terus dilaporkan, termasuk angka kenaikan kasus dan kematian, sebagai bahan evaluasi pelaksanaan PPKM level IV ini. “Nanti akan kami lihat, setelah 3T maksimal, maka kemungkinan kasus akan tinggi dalam satu minggu, dan setelahnya kurvanya akan menurun,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, pihaknya terus mendorong agar 3T di seluruh kabupaten dapat dilaksanakan secara maksimal. Tracing dilakukan setiap hari dengan sasaran minimal 30 orang.
“Memang tracer ini (pihak yang melakukan tracing) masih kurang, tetapi kami coba koordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengikutsertakan babinsa dan babinkamtimbas yang sudah dilatih,” tuturnya.