“DAD Kalteng sudah melaksanakan raker pada 2016 lalu di Palangka Raya, rekomendasi menjadi bahan evaluasi untuk melihat sejauh mana pelaksanaan dan dilakukan analisis terhadap permasalahan yang membuat rekomendasi tersebut tidak maksimal,” katanya saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban, kemarin.Diungkapkannya, pada 2019 lalu juga sudah digelar raker yang dilaksanakan di Palangka Raya. Salah satu rekomendasi DAD Kalteng dan DAD kabupaten/kota se-Kalteng adalah sepakat melahirkan program Dayak Bahadat yakni Dayak bergerak untuk hutan adat.“Pada 2019 lalu kami juga melaksanakan rakor pimpinan untuk mengevaluasi sejauh mana program Dayak Bahadat ini berjalan,” sebutnya.Pihaknya juga mendorong percepatan pengesahan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak dan raperda kebakaran lahan oleh pemda dan DPRD. Dari dua raperda ini, lanjut Dedy, sudah ditetapkan Perda Pedoman Pembukaan Lahan.“Yang saat ini masih proses yakni perda terkait pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak Kalteng,” bebernya.
Selain itu, pengurus DAD Kalteng periode 2016-2021 juga telah mendukung Pemprov Kalteng dalam menyosialisasikan Perda Nomor 1 Tahun 2020 dan percepatan pembangunan lainnya, termasuk mendukung Pemprov Kalteng dalam pengelolaan program Food eEstate dan beberapa kegiatan lainnya.“Seluruh program kerja periode 2016-2021 sudah dilaksanakan masing-masing bidang, seperti kegiatan seni budaya dan pariwisata, perekonomian, pendidikan, dan lainnya,” ucap dia.
Sementara itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam sambutannya, berharap agar Musda III DAD Kalteng bisa sukses terlaksana sesuai tujuan musda, yakni memilih pemimpin yang mampu mengangkat harkat martabat masyarakat Dayak.“Saya berharap pemimpin DAD Kalteng terpilih nanti bisa menaikkan derajat seluruh masyarakat dan menyatukannya tanpa membedakan asal-usul, golongan, maupun agama,” ucapnya. Dalam kesempatan itu, gubernur juga meminta kepada para pengurus DAD, terutama pengurus tingkat kabupaten/kota, agar memanfaatkan sumber daya alam Kalteng untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Dayak.
“Pengurus DAD kabupaten/kota diharapkan bisa bersinergi dengan pemerintah daerah setempat, menyiapkan hutan adat atau sumber alam lainnya untuk masyarakat di daerahnya” ucap Sugianto.Gubernur menambahkan, pihaknya tak ingin melihat sumber daya alam Kalteng dikuasai oleh orang luar dan membuat masyarakat Dayak hanya menjadi penonton tanpa ikut menikmati hasil alam yang ada.Karena itu, gubernur mengajak generasi muda dan masyarakat Kalteng pada umumnya untuk meningkatakan kualitas diri, membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, yang mau berkerja keras membangun diri dan masa depan Kalteng.“Jangan menjadi orang yang suka meminta-minta, tapi jadilah orang yang mau berkerja dan berbuat untuk kebaikan, masa depan, dan harkat martabat kita,” tegas gubernur.
Musda III DAD Kalteng dibuka seara resmi oleh gubernur, ditandai dengan tiga kali pemukulan katambung.Pada akhir acara pembukaan itu, ada penyerahan piagam penghargaan dari pengurus DAD Kalteng kepada para tokoh dan tetua Dayak yang dianggap berjasa untuk masyarakat Dayak.Di antaranya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, serta ketua umum pertama DAD Kalteng (alm) H Sabran Ahmad yang diwakili oleh putera tertuanya, Budi Tangkasiang, S.H. Selain itu, ada juga nama tokoh Dayak lainnya seperti Rektor UPR Dr. Andrie Elia Embang, mantan rektor UPR Dr. Napa J Awat, wakil rektor UPR Dr Berkat, S.P., M.Si., tokoh Hindu Kaharingan Parada L KDR, Drs. Sather Andin, M.A., Drs. Sion F Ibat, Drs. Sulman Djungan, dan MS Lambung.Piagam penghargaan juga diberikan kepada Danrem 102 /Pjg Brigjen TNI Yudianto Putra Jaya, diserahkan langsung oleh Gubernur H Sugianto Sabran yang didampingi Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran. (abw/sja/nue/ce/ala)