Setelah itu ada perubahan nomenklatur dan kemudian menjabat Kepala Dinas Kehutanan Kotim. Karena relasi yang baik dibangun bersama tokoh, pejabat, partai politik, pengusaha, dan lainnya sehingga dipercaya menjadi sekretaris dewan penasihat Partai Golkar saat itu.
“Karena saat ini masih diperbolehkan PNS berkiprah di partai politik,” jelas ayah dari Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin.
Setelah itu, oleh Gubernur Kalteng Warsito ditarik menjadi Kabid Ekonomi Bappeda Provinsi Kalteng selama setahun, lalu dipercaya menjabat Ketua Bapedda Kobar tahun 1998 selama dua tahun.
“Tahun 2000 itu jabatan Bupati Kobar berakhir. Karena saya aktif di parpol, maka oleh tokoh-tokoh partai politik, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan lainnya didorong untuk berkompetisi pada pemilihan Bupati Kobar,” tambahnya.
Karena besarnya dukungan, kemenangan cukup telak diraih. Dari 30 kursi di DPRD, 26 kursi didapatkan, sementara sisanya pasangan lain. Sehingga menjadi putra daerah pertama dari kalangan birokrasi yang menjadi kepala daerah di Kobar. Biasanya dari TNI-Polri.
“Karena belum pensiun, ditarik menjadi Kepala Kesbangpol. Akhirnya tahun 2006/2007 pensiun dari PNS,” kisah politikus Golkar yang telah lebih 41 tahun berkiprah.
Karena berlatar belakang sebagai orang Golkar, ia kembali fokus dan terjun ke dunia politik. Sebagai orang birokrat, ia tidak ingin berdiam di rumah saja. Apalagi tidak punya bakat menjadi pengusaha.
Pada 2009 terpilih menjadi Ketua DPD Golkar Provinsi Kalteng menggantikan H Asmawi Agani. Setelah itu, maju sebagai calon legislatif dan terpilih. Kemudian diminta menjadi wakil ketua DPRD. Tahun 2014 terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kalteng dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kalteng untuk kedua kalinya. Tak sampai di situ saja. Ia terpilih lagi untuk periode ketiga dan dipercaya menjabat wakil ketua.
“Sebenarnya saya sudah cukup, karena sudah menjabat dua periode, yakni periode 2009-2014 dan 2014-2019. Namun karena diminta, maka kembali menjalankan amanah tersebut,” tutur pria yang pernah menjabat Ketua DPD Golkar Kalteng dua periode tersebut.
Abdul Razak menjadi satu-satunya tokoh partai politik di Kalteng yang menjabat sebagai wakil ketua selama tiga periode. Hanya satu tokoh yang tiga kali menjabat ketua, yakni R. Atu Narang.