Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi Diatas 5,7 Persen

SAMPIT – Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat sejumlah sektor perekonomian terdampak. Tak terkecuali dampak itu dirasakan dari sektor industri kecil maupun industri besar yang berada di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red). Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kotim pada tahun 2020 melemah.

“Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim mengalami penurunan akibat didera pandemi Covid-19 hingga mencapai minus 3,09 persen,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Fajrur Rahman, Senin (11/10).

Dikatakannya, akibat dampak pandemi itulah membuat usaha jalan di tempat dan memberikan kontribusi negatif di tahun 2020. Adapun, untuk pertumbuhan ekonomi di tahun tersebut hanya sekitar 5,3 persen. “Kita tidak bisa mencapai target pada tahun 2020 yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” jelas Fajrur.

Baca Juga :  Mahasiswa Agen Perubahan

Adapun, jelas Sekda kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi di Kotim adalah dari berbagai sektor industri. Karena pandemi Covid-19 itu menimpa dampak pada industri sehingga berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi Kotim.

Dia mengatakan, beberapa sektor usaha yang mengalami kontraksi sangat signifikan yaitu pada sektor usaha konstruksi sebesar minus 29,8 persen, sektor usaha jasa perusahaan minus 27,43 persen, sektor usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor minus 6,82 persen, serta sektor usaha penyediaan akomodasi dan  makan minum minus 3,67 persen. 

Fajrur mengungkapkan, untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 ada peningkatan sekitar 5 persen. Pihaknya selaku pemerintah daerah terus melakukan berbagai terobosan dalam meningkat ekonomi pada tahun 2021.

Baca Juga :  Cek Kesiapan Sekolah, Danramil Pantau Prokes di SMPN 3 Sampit

“Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kotim saat ini sekitar 5 persen. Semoga ekonomi disini bergerak melebihi target nasional 5,7 persen,” tandasnya. (sli/ans)

SAMPIT – Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat sejumlah sektor perekonomian terdampak. Tak terkecuali dampak itu dirasakan dari sektor industri kecil maupun industri besar yang berada di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red). Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kotim pada tahun 2020 melemah.

“Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotim mengalami penurunan akibat didera pandemi Covid-19 hingga mencapai minus 3,09 persen,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Fajrur Rahman, Senin (11/10).

Dikatakannya, akibat dampak pandemi itulah membuat usaha jalan di tempat dan memberikan kontribusi negatif di tahun 2020. Adapun, untuk pertumbuhan ekonomi di tahun tersebut hanya sekitar 5,3 persen. “Kita tidak bisa mencapai target pada tahun 2020 yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” jelas Fajrur.

Baca Juga :  Mahasiswa Agen Perubahan

Adapun, jelas Sekda kontribusi terbesar pada pertumbuhan ekonomi di Kotim adalah dari berbagai sektor industri. Karena pandemi Covid-19 itu menimpa dampak pada industri sehingga berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi Kotim.

Dia mengatakan, beberapa sektor usaha yang mengalami kontraksi sangat signifikan yaitu pada sektor usaha konstruksi sebesar minus 29,8 persen, sektor usaha jasa perusahaan minus 27,43 persen, sektor usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor minus 6,82 persen, serta sektor usaha penyediaan akomodasi dan  makan minum minus 3,67 persen. 

Fajrur mengungkapkan, untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 ada peningkatan sekitar 5 persen. Pihaknya selaku pemerintah daerah terus melakukan berbagai terobosan dalam meningkat ekonomi pada tahun 2021.

Baca Juga :  Cek Kesiapan Sekolah, Danramil Pantau Prokes di SMPN 3 Sampit

“Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kotim saat ini sekitar 5 persen. Semoga ekonomi disini bergerak melebihi target nasional 5,7 persen,” tandasnya. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/