Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng, pemprov akan menindaklanjuti rencana besar ini. Rapat yang dilaksanakan kemarin dimaksudkan untuk menyamakan persepsi agar semua stakeholder memiliki satu pemikiran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Termasuk skema keuangan dan lainnya. “Bisa melalui koperasi, kelompok tani, badan usaha daerah, maupun lainnya untuk pemasaran serta pembinaan petani,” tuturnya.
Gubernur dan wakilnya mengharapkan agar setiap daerah memiliki kekhasan yang dapat dikembangkan dan menghasilkan untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang memiliki potensi mengembangkan usaha diberi keleluasaan untuk mengembangkan itu. Tidak perlu banyak dan besar-besaran. Jika benar-benar ditekuni, maka akan didukung oleh pemerintah.
“Potensi yang ada harus digeluti dan diberdayakan, dijalani secara serius sehingga bisa menghasilkan produk unggulan Kalteng. Pemerintah bersama pihak terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan serta lainnya siap mendukung,” tuturnya.
Budi daya udang vaname bisa dipanen tiga kali dalam setahun. Jika lima klaster bisa dibuka dengan cepat, maka diharapkan tahun 2022 sudah bisa produksi dan panen. Sebelumnya sudah ada yang panen, tapi dalam skala kecil. (nue/ce/ala)