Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Pasar Rakyat Mentaya Sebaiknya untuk UMKM

SAMPIT-Pengalihan Pasar Rakyat Mentaya agar menjadi pusat penjualan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapat dukungan dewan. Awalnya, pasar tersebut diperuntukkan untuk penjualan ikan dan daging, tetapi dinilai tidak tepat karena lokasinya di pusat kota.

“Kami sangat setuju rencana Pemerintah Kabupaten Kotim untuk mengalih pungsikan Pasar Rakyat Mentaya dengan menjadikannya sebagai pusat pemasaran produk UMKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, Syahbana, saat dibincangi di ruang kerjanya, Selasa (16/3).

Dia mengatakan, pasar tersebut dibangun oleh pemerintah pusat dengan menghabiskan dana APBN sekitar Rp 5,6 miliar. Di dalamnya terdapat 197 lapak dan sudah rampung pada 2017. Untuk mempersiapkan tempat tersebut untuk para pelaku UMKM, maka pasar tersebut dilakukan perombakan, karena desainnya dulu untuk pasar ikan maupun pasar daging.

Baca Juga :  Bantuan Pemerintah Harus Tepat Sasaran

“Rencanannya pasar itu tahun ini akan bisa  dioperasionakan, karena anggaran untuk rehab pasar tersebut sudah kita anggarankan sekitar Rp200 juta. Semoga saja tidak terkena refocusing anggaran tahun ini untuk penanganan Covid-19,” ujar Syahbana.

Politikus Partai Nasdem ini juga mengatakan, dirinya sangat setuju kalau Pasar Rakyat Mentaya dijadikan pusat penjualan UMKM, akan membawa dampak luas. Selain membawa dampak positif terhadap ekonomi kerakyatan, hal itu juga mendukung program lainnya, khususnya pariwisata.

“Kalau pasar itu dipaksakan menjadi pasar ikan dikhawatirkan akan terus terbengkalai atau malah menimbulkan dampak kurang baik dari sisi estetika kota karena akan menimbulkan bau dan kotor akibat limbah pembersihan ikan. erbeda dengan kegiatan UMKM, dipastikan tidak akan menimbulkan limbah bau dan kotor,” terang Syahbana.

Baca Juga :  Fairid Kunjungi Warga yang Menderita Tumor

Dirinya mengharapkan dengan dioperasionalkanya Pasar Rakyat Mentaya nanti dapat memacu pegiat para UMKM untuk lebih produktif dan kreatif dalam menghasilkan produk-produk UMKM sehingga semakin menarik dan diminati oleh para pembeli.

“Setelah Pasar Rakyat Mentaya ini nanti dibuka, diharapakan para UMKM bisa lebih kreatif lagi, sehingga dapat menarik pembeli,” tutupnya.(bah/uni/pk)

SAMPIT-Pengalihan Pasar Rakyat Mentaya agar menjadi pusat penjualan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mendapat dukungan dewan. Awalnya, pasar tersebut diperuntukkan untuk penjualan ikan dan daging, tetapi dinilai tidak tepat karena lokasinya di pusat kota.

“Kami sangat setuju rencana Pemerintah Kabupaten Kotim untuk mengalih pungsikan Pasar Rakyat Mentaya dengan menjadikannya sebagai pusat pemasaran produk UMKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotim, Syahbana, saat dibincangi di ruang kerjanya, Selasa (16/3).

Dia mengatakan, pasar tersebut dibangun oleh pemerintah pusat dengan menghabiskan dana APBN sekitar Rp 5,6 miliar. Di dalamnya terdapat 197 lapak dan sudah rampung pada 2017. Untuk mempersiapkan tempat tersebut untuk para pelaku UMKM, maka pasar tersebut dilakukan perombakan, karena desainnya dulu untuk pasar ikan maupun pasar daging.

Baca Juga :  Bantuan Pemerintah Harus Tepat Sasaran

“Rencanannya pasar itu tahun ini akan bisa  dioperasionakan, karena anggaran untuk rehab pasar tersebut sudah kita anggarankan sekitar Rp200 juta. Semoga saja tidak terkena refocusing anggaran tahun ini untuk penanganan Covid-19,” ujar Syahbana.

Politikus Partai Nasdem ini juga mengatakan, dirinya sangat setuju kalau Pasar Rakyat Mentaya dijadikan pusat penjualan UMKM, akan membawa dampak luas. Selain membawa dampak positif terhadap ekonomi kerakyatan, hal itu juga mendukung program lainnya, khususnya pariwisata.

“Kalau pasar itu dipaksakan menjadi pasar ikan dikhawatirkan akan terus terbengkalai atau malah menimbulkan dampak kurang baik dari sisi estetika kota karena akan menimbulkan bau dan kotor akibat limbah pembersihan ikan. erbeda dengan kegiatan UMKM, dipastikan tidak akan menimbulkan limbah bau dan kotor,” terang Syahbana.

Baca Juga :  Fairid Kunjungi Warga yang Menderita Tumor

Dirinya mengharapkan dengan dioperasionalkanya Pasar Rakyat Mentaya nanti dapat memacu pegiat para UMKM untuk lebih produktif dan kreatif dalam menghasilkan produk-produk UMKM sehingga semakin menarik dan diminati oleh para pembeli.

“Setelah Pasar Rakyat Mentaya ini nanti dibuka, diharapakan para UMKM bisa lebih kreatif lagi, sehingga dapat menarik pembeli,” tutupnya.(bah/uni/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/