Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Pemkab Kotim Berupaya Tangani Krisis Oksigen

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotim tengah berusaha mencari solusi untuk menangani krisis oksigen di berbagai tempat pelayanan kesehatan (puskesmas) dan rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.
“ Saat ini di Kotim sedang mengalami kekurangan oksigen, kemampuan dari pihak penyuplai oksigen selama ini hanya mampu menyediakan 150 tabung oksigen untuk keperluan rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani Sampit. Sementara kebutuhan oksigen untuk rumah sakit perharinya mencapai 300 tabung,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Rabu (28/7).
Dia menambahkan, perusahaan yang memproduksi oksigen tidak hanya menyuplai untuk daearh Kotim saja, tapi juga membagi ke kabupaten lain, seperti Palangka Raya, Katingan, Sukamara, dan Seruyan, serta beberapa daerah lainnya.
“Perusahaan itu juga memenuhi kebutuhan di agen, sehingga saat ini kebutuhan di rumah sakit tidak bisa terpenuhi oleh mereka. Dalam sehari, perusahaan itu hanya bisa memproduksi 300 tabung oksigen,” kata Halikinnor.
Bupati mengaku, kekurangan oksigen di Kotim sudah disampaikannya kepada gubernur Kalteng. Dan dia meminta agar oksigen yang dipasok ke RSUD dr Silvanus Palangkaraya oleh penyuplai oksigen asal Kotim dihentikan dan fokus ke Kotim saja. Pasalnya yang di Palangkaraya juga mempunyai penyuplai dari Kalsel.
“Kemarin banyak pemilik bengkel yang juga mengeluhkan kehabisan oksigen, namun mau bagaimana lagi karena barangnya memang tidak ada dan langka. Sementara kita saat ini sangat membutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia terlebih dahulu, itu yang lebih utama,” kata Halikinnor.
Bupati meminta, agar hal ini dipahami untuk semua pihak terutama pengusaha bagaiamana bersama-sama untuk mencari jalan keluarnya. “Krisis oksigen juga sudah kita laporkan juga ke pemerintah pusat,” tukasnya.
Selain itu lanjutnya, pihaknya juga berupaya agar di RSUD dr Murjani Sampit serta puskesmas bagaimana bisa menghemat oksigen yang masih ada untuk para pasien. Dia berharap pasien yang positif Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) disiplin melakukan isolasi mandiri di rumah, sehingga kebutuhan oksigen bisa ditekan.
“Permintaan oksigen agar di Kotim tercukupi, Saya juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kobar, karena mereka bilang bisa membantu, namun masih menghitung keperluan di Pangkalan Bun terlebih dahulu dan untuk keperluan Kabupaten Lamandau, dan Sukamara,” tutupnya. (sli/ans)

Baca Juga :  Pemkab Pastikan Covid-19 Sudah Aman

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotim tengah berusaha mencari solusi untuk menangani krisis oksigen di berbagai tempat pelayanan kesehatan (puskesmas) dan rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19.
“ Saat ini di Kotim sedang mengalami kekurangan oksigen, kemampuan dari pihak penyuplai oksigen selama ini hanya mampu menyediakan 150 tabung oksigen untuk keperluan rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Murjani Sampit. Sementara kebutuhan oksigen untuk rumah sakit perharinya mencapai 300 tabung,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Rabu (28/7).
Dia menambahkan, perusahaan yang memproduksi oksigen tidak hanya menyuplai untuk daearh Kotim saja, tapi juga membagi ke kabupaten lain, seperti Palangka Raya, Katingan, Sukamara, dan Seruyan, serta beberapa daerah lainnya.
“Perusahaan itu juga memenuhi kebutuhan di agen, sehingga saat ini kebutuhan di rumah sakit tidak bisa terpenuhi oleh mereka. Dalam sehari, perusahaan itu hanya bisa memproduksi 300 tabung oksigen,” kata Halikinnor.
Bupati mengaku, kekurangan oksigen di Kotim sudah disampaikannya kepada gubernur Kalteng. Dan dia meminta agar oksigen yang dipasok ke RSUD dr Silvanus Palangkaraya oleh penyuplai oksigen asal Kotim dihentikan dan fokus ke Kotim saja. Pasalnya yang di Palangkaraya juga mempunyai penyuplai dari Kalsel.
“Kemarin banyak pemilik bengkel yang juga mengeluhkan kehabisan oksigen, namun mau bagaimana lagi karena barangnya memang tidak ada dan langka. Sementara kita saat ini sangat membutuhkan untuk menyelamatkan nyawa manusia terlebih dahulu, itu yang lebih utama,” kata Halikinnor.
Bupati meminta, agar hal ini dipahami untuk semua pihak terutama pengusaha bagaiamana bersama-sama untuk mencari jalan keluarnya. “Krisis oksigen juga sudah kita laporkan juga ke pemerintah pusat,” tukasnya.
Selain itu lanjutnya, pihaknya juga berupaya agar di RSUD dr Murjani Sampit serta puskesmas bagaimana bisa menghemat oksigen yang masih ada untuk para pasien. Dia berharap pasien yang positif Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) disiplin melakukan isolasi mandiri di rumah, sehingga kebutuhan oksigen bisa ditekan.
“Permintaan oksigen agar di Kotim tercukupi, Saya juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kobar, karena mereka bilang bisa membantu, namun masih menghitung keperluan di Pangkalan Bun terlebih dahulu dan untuk keperluan Kabupaten Lamandau, dan Sukamara,” tutupnya. (sli/ans)

Baca Juga :  Pemkab Pastikan Covid-19 Sudah Aman

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/