Setelah beberapa waktu menjadi dosen dan sempat dipercaya memegang jabatan sebagai sekretaris jurusan dan kemudian ketua jurusan ilmu teologi, dia pun berkesempatan melanjutkan pendidikan S-2 (magister) dan S-3 (doktor) bidang ilmu Teologi.“Saya mendapat gelar doktor dari Sekolah Tinggi Teologi (STT ) Cipanas, Jawa Barat,” ujar perempuan asli Dayak yang mengaku orang tuanya berasal dari Desa Butong, Kecematan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara itu.
Sejak dirinya dipercaya menjabat rektor IAKN, Telhalia bersama jajaran pimpinan dan staf terus berusaha mengembangkan perguruan tinggi berbasis keagamaan ini, agar menjadi sebuah perguruan tinggi negeri yang diminati masyarakat. Terlebih lagi status institut yang disandang IAKN saat ini. Salah satunya dengan mengembangkan jumlah fakultas dan jurusan beserta jumlah program studi (prodi).
“Dengan adanya perubahan status menjadi institut yang dahulunya waktu berstatus sekolah tinggi hanya dua jurusan saja yaitu Pendidikan Agama Kristen dan Teologi Kristen atau Kependetaan, sekarang di IAKN ada 3 fakultas, dan masing masing fakultas ini ada jurusan dan prodinya lagi,” beber Telhalia.
Dia menambahkan, tahun ini pihak IAKN fokus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kalteng terkait berbagai prodi baru yang ada di IAKN.Sosialisasi dilakukan melalui promosi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah yang ada di wilayah Kalteng ini.
Selain itu, pihaknya juga berencana mengadakan berbagai pertemuan dengan para pemimpin gereja untuk menyosialisasikan berbagai jurusan yang bersifat keagamaan yang ada di IAKN.
“Selain menawarkan jurusan yang sifatnya memang keagamaan, di sini juga ada jurusan yang bersifat umum, seperti Pendidikan PAUD, Manajemen Pendidikan, dan Psikologi, jadi di sini memang ada jurusan yang untuk umum,” terangnya.
Dikatakan Telhalia, salah satu kelebihan yang ditawarkan IAKN kepada masyarakat adalah biaya masuk untuk para mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri tersebut, karena terbilang cukup murah. “UKT kami termasuk yang termurah, bahkan bisa dibilang paling murah di antara perguruan tinggi di Kalteng,” kata Telhalia.
Ia membeberkan bahwa UKT pada perguruan tinggi yang dipimpinnya itu berkisar Rp1,2 juta hingga Rp1,7 juta. Bahkan ada salah satu program studi yang biaya UKT-nya hanya Rp600 ribu.Selain biaya yang murah, pihak IAKN juga menawarkan program Beasiswa Bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi para mahasiswa yang menempuh pendidikan IAKN.