“Hampir sebagian besar mahasiswa kami mendapat biaya dari pemerintah, yaitu melalui Bidikmisi dan KIP itu,” kata Telhalia sembari menambahkan bahwa jumlah mahasiswa IAKN saatini tercatat sekitar 1.250 orang.Ditambahkannya lagi, selain program pendidikan untuk S-1, IAKN juga menyediakan program studi untuk pendidikan S-2 dan S-3.
“Itu khusus untuk jurusan pendidikan dan teologi,” ujarnya.Selain sosialisasi dan promosi terkait berbagai program studi baru yang ada di IAKN, lanjut Telhalia, pihak rektorat juga sedang gencar mengupayakan peningkatan kualitas tenaga dosen pengajar di IAKN.
Dikatakannya, semua dosen tetap di IAKN saat ini sudah menempuh pendidikan S-2. Pihaknya mendorong agar para dosen tersebut bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat S-3.Rektor IAKN ini juga menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar 10 orang dosen tetap yang bergelar doktor. Pihaknya juga mendorong para dosen yang sudah bergelar doktor dan punya posisi jabatan fungsional sebagai rektor kepala, secara bertahap mengupayakan untuk meraih gelar guru besar. Hal itu sudah merupakan suatu kewajiban dan telah ditetapkan oleh peraturan pemerintah.
“Seperti saya, karena saya sudah rektor kepala, saya juga mempersiapkan diri untuk menjadi profesor,” terang ibu empat orang anak ini.Selain fokus pengembangan sumber daya manusia di lingkungan IAKN, kata Telhalia, pihak rektorat juga membangun kerja sama dengan berbagai universitas di Kalteng maupun di luar provinsi ini, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan IAKN.
“Kami ada kerja sama perguruan tinggi mitra di sini, seperti dengan IAIN, IAHN, UPR untuk lokal, juga dengan UGM dan berbagai institusi pendidikan tinggi terkenal lainnya,” terangnya. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan pemda tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Telhalia berharap berbagai upaya yang dilakukannya bersama para pimpinan IAKN saat ini, bisa meningkatkan dan memajukan kualitas pendidikan di IAKN.
“Kami berharap dengan keberadaan IAKN ini bisa memberikan sumbangsih untuk kemajuan pendidikan di Kalteng dan tentunya juga untuk Indonesia,” pungkas Telhalia. (*/ce/ala)