Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Bupati Minta Angkutan Tidak Melebihi 8 Ton

TAMIANG LAYANG-Bupati Barito Timur (Bartim) Ampera AY Mebas kembali mengingatkan kepada angkutan perusahaan besar swasta (PBS) agar tidak melebihi kapasitas delapan ton ketika melintas di jalan milik kabupaten. Menurutnya, hal tersebut untuk menjaga usia infrastruktur jalan dan jembatan supaya tidak mudah rusak.

“Pemerintah daerah tidak melarang, tetapi untuk angkutan jika melebihi delapan ton akan membuat jalan cepat rusak karena kapasitas jalan milik daerah yang hanya kelas tiga,” kata Ampera, beberapa waktu lalu.

Bupati menjelaskan, ber­bedanya jalan yang dibangun dengan dana daerah yaitu hanya memiliki satu lapis pengaspalan. Keterbatasan tersebut hendaknya bisa menjadi atensi agar menjaga dan merawat jalan yang telah dibangun bersama sebagai sarana utama.

Baca Juga :  Polwan Turut Padamkan Kebakaran Lahan

“Di jalan kabupaten setiap desa juga telah dipasang portal pembatas tonase. Fungsinya untuk mengontrol muatan angkutan agar tidak melebihi yang telah ditentukan,” tegasnya.
Setiap tahun, kata bupati, pemerintah daerah terus meng­ucurkan anggaran besar untuk melanjutkan dan menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. Di atas 90 persen jalan penghubung antardesa di Bartim sudah lebih baik.

“Jalan yang dibangun peme­rintah daerah untuk kepentingan masyarakat dan untuk memudahkan akses serta aktivitas menuju kecamatan serta pusat kabupaten, “ pungkasnya. (log/ens)

TAMIANG LAYANG-Bupati Barito Timur (Bartim) Ampera AY Mebas kembali mengingatkan kepada angkutan perusahaan besar swasta (PBS) agar tidak melebihi kapasitas delapan ton ketika melintas di jalan milik kabupaten. Menurutnya, hal tersebut untuk menjaga usia infrastruktur jalan dan jembatan supaya tidak mudah rusak.

“Pemerintah daerah tidak melarang, tetapi untuk angkutan jika melebihi delapan ton akan membuat jalan cepat rusak karena kapasitas jalan milik daerah yang hanya kelas tiga,” kata Ampera, beberapa waktu lalu.

Bupati menjelaskan, ber­bedanya jalan yang dibangun dengan dana daerah yaitu hanya memiliki satu lapis pengaspalan. Keterbatasan tersebut hendaknya bisa menjadi atensi agar menjaga dan merawat jalan yang telah dibangun bersama sebagai sarana utama.

Baca Juga :  Polwan Turut Padamkan Kebakaran Lahan

“Di jalan kabupaten setiap desa juga telah dipasang portal pembatas tonase. Fungsinya untuk mengontrol muatan angkutan agar tidak melebihi yang telah ditentukan,” tegasnya.
Setiap tahun, kata bupati, pemerintah daerah terus meng­ucurkan anggaran besar untuk melanjutkan dan menuntaskan persoalan infrastruktur jalan. Di atas 90 persen jalan penghubung antardesa di Bartim sudah lebih baik.

“Jalan yang dibangun peme­rintah daerah untuk kepentingan masyarakat dan untuk memudahkan akses serta aktivitas menuju kecamatan serta pusat kabupaten, “ pungkasnya. (log/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/