MUARA TEWEH– Bupati Barito Utara H Nadalsyah bersama Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis dan Ketua DPRD Hj Mery Rukaini serta Kepala Kejaksaan Negeri Barito Utara Fadilah melaksanakan pemancangan lanjutan tiang Jembatan Sikan – Tumpung Laung di Kecamatan Montallat.
“Pemancangan tiang lanjutan ini merupakan bagian setelah diredesain Jembatan Sikan-Tumpung Laung. Kenapa ada proses redesain jembatan, karena kemarin pernah juga ada pemancangan tiang, namun hanya lebar 100 meter, sehingga sering terjadi insiden ditabrak tongkang batu bara,” kata Bupati Nadalsyah usai pemancangan tiang Jembatan Sikan – Tumpung Laung, Kamis (25/5).
Menurut bupati, setelah dikaji terkait alur air di sini tidak merata, sehingga dari desain sebelumnya 100 meter menjadi 240 meter. “Jembatan ini nantinya tidak ada lagi tiang tengah dan mungkin jembatan ini merupakan jembatan terlebar bentanganya di DAS Barito,” kata Koyem, sapaan akrab Nadalsyah.
Jembatan ini dibangun Pemkab Barito Utara, untuk keperluan masyarakat, khususnya warga Tumpung Laung dalam membuka akses infrastruktur darat di Kecamatan Montallat yang nantinya akan melintasi beberapa desa sekitar.
“Jembatan ini dibangun untuk memperpendek jarak tempuh masyarakat dari Kecamatan Montallat menuju ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun 2017, kita sudah membuka jalan tembus dan sekarang sudah bisa dilalui oleh masyarakat. Dengan jarak tempuh sekitar 3,5 jam,” ungkapnya.
Bupati berharap, jika nantinya ada pergantian pimpinan Kalimantan Tengah, aspirasi masyarakat di DAS Barito ini bisa didengar. Terus terang, lanjut Koyem, jembatan ini seharusnya pembangunannya sudah selesai dan diresmikan sebelum masa jabatan kami berdua berakhir. Tetapi dikarenakan adanya janji dari Pemprov Kalteng untuk membantu pembangunan jembatan ini, tapi dibatalkan karena masalah dana,” akuinya.
Disampaikannya, awal tahun 2020-2021, pembangunan jembatan ini tertunda pelaksanaannya karena Covid-19. Anggaran untuk pembangunan jembatan dianggarkan untuk pencegahan Covid-19. “Alhamdulillah, pada tahun 2023 ini, atas doa masyarakat di Kabupaten Barito Utara, anggaran Pemkab Barito Utara naik secara signifikan pada tahun ini. Sehingga kita bisa menganggarkan kembali pembangunan lanjutan Jembatan Sikan–Tumpung Laung ini,” katanya.
“Walapun kami berdua bersama pak wakil bupati sudah tidak menjabat lagi sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, kami mohon kepada ibu ketua DPRD dan seluruh anggota DPRD Barito Utara untuk melanjutkan dan menyetujui anggaran yang dimohon oleh pj maupun pejabat definitif setelah kami nanti,” harapnya.
Sehingga pada 2024 dan 2025 akhir Jembatan Sikan-Tumpung Laung inibisa fungsional dan dapat digunakan oleh masyarakat. “Kami mengucapkan terima kasih kepada unsur pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Barito Utara yang telah menyetujui usulan Pemkab Barito Utara terkait penganggaran untuk infrastruktur,” ucapnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara M Iman Topik mengatakan, Jembatan Sikan-Tumpung Laung merupakan lanjutan pekerjaan multy years. Sebelumnya dilaksanakan selama 270 hari kalender dengan biaya bersumber dari APBD II.
“Jembatan Sikan-Tumpung Laung merupakan jembatan gantung dengan panjang bentang utama 240 meter dengan total panjang keseluruhan 485,9 meter, lebar jembatan 2,8 meter bagian tengah untuk kendaraan roda 4 dan ditambah 1,1 kiri dan kanan untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” kata Iman Toipk, Kamis (25/5).
Untuk pondasi jembatan, lanjut Topik, menggunakan pipa baja berdiameter 600 MM dan tebal 12 MM. Pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Sikan-Tumpung Laung sampai selesai diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp135,6 miliar.
Dikatakannya, anggaran multy years tahun 2019-2022 sesuai dengan kontrak sebesar Rp21,8 miliar, tahun anggaran 2023 sebesar Rp75 miliar, sehingga sisa biaya pembangunan jembatan sebesar Rp38,8 miliar. (her/ens)
Bupati Memancangkan Tiang Jembatan Sikan–Tumpung Laung
Jembatan Sikan-Tumpung Laung Terlebar di DAS Barito
MUARA TEWEH– Bupati Barito Utara H Nadalsyah bersama Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Sekda Muhlis dan Ketua DPRD Hj Mery Rukaini serta Kepala Kejaksaan Negeri Barito Utara Fadilah melaksanakan pemancangan lanjutan tiang Jembatan Sikan – Tumpung Laung di Kecamatan Montallat.
“Pemancangan tiang lanjutan ini merupakan bagian setelah diredesain Jembatan Sikan-Tumpung Laung. Kenapa ada proses redesain jembatan, karena kemarin pernah juga ada pemancangan tiang, namun hanya lebar 100 meter, sehingga sering terjadi insiden ditabrak tongkang batu bara,” kata Bupati Nadalsyah usai pemancangan tiang Jembatan Sikan – Tumpung Laung, Kamis (25/5).
Menurut bupati, setelah dikaji terkait alur air di sini tidak merata, sehingga dari desain sebelumnya 100 meter menjadi 240 meter. “Jembatan ini nantinya tidak ada lagi tiang tengah dan mungkin jembatan ini merupakan jembatan terlebar bentanganya di DAS Barito,” kata Koyem, sapaan akrab Nadalsyah.
Jembatan ini dibangun Pemkab Barito Utara, untuk keperluan masyarakat, khususnya warga Tumpung Laung dalam membuka akses infrastruktur darat di Kecamatan Montallat yang nantinya akan melintasi beberapa desa sekitar.
“Jembatan ini dibangun untuk memperpendek jarak tempuh masyarakat dari Kecamatan Montallat menuju ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun 2017, kita sudah membuka jalan tembus dan sekarang sudah bisa dilalui oleh masyarakat. Dengan jarak tempuh sekitar 3,5 jam,” ungkapnya.
Bupati berharap, jika nantinya ada pergantian pimpinan Kalimantan Tengah, aspirasi masyarakat di DAS Barito ini bisa didengar. Terus terang, lanjut Koyem, jembatan ini seharusnya pembangunannya sudah selesai dan diresmikan sebelum masa jabatan kami berdua berakhir. Tetapi dikarenakan adanya janji dari Pemprov Kalteng untuk membantu pembangunan jembatan ini, tapi dibatalkan karena masalah dana,” akuinya.
Disampaikannya, awal tahun 2020-2021, pembangunan jembatan ini tertunda pelaksanaannya karena Covid-19. Anggaran untuk pembangunan jembatan dianggarkan untuk pencegahan Covid-19. “Alhamdulillah, pada tahun 2023 ini, atas doa masyarakat di Kabupaten Barito Utara, anggaran Pemkab Barito Utara naik secara signifikan pada tahun ini. Sehingga kita bisa menganggarkan kembali pembangunan lanjutan Jembatan Sikan–Tumpung Laung ini,” katanya.
“Walapun kami berdua bersama pak wakil bupati sudah tidak menjabat lagi sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah, kami mohon kepada ibu ketua DPRD dan seluruh anggota DPRD Barito Utara untuk melanjutkan dan menyetujui anggaran yang dimohon oleh pj maupun pejabat definitif setelah kami nanti,” harapnya.
Sehingga pada 2024 dan 2025 akhir Jembatan Sikan-Tumpung Laung inibisa fungsional dan dapat digunakan oleh masyarakat. “Kami mengucapkan terima kasih kepada unsur pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Barito Utara yang telah menyetujui usulan Pemkab Barito Utara terkait penganggaran untuk infrastruktur,” ucapnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara M Iman Topik mengatakan, Jembatan Sikan-Tumpung Laung merupakan lanjutan pekerjaan multy years. Sebelumnya dilaksanakan selama 270 hari kalender dengan biaya bersumber dari APBD II.
“Jembatan Sikan-Tumpung Laung merupakan jembatan gantung dengan panjang bentang utama 240 meter dengan total panjang keseluruhan 485,9 meter, lebar jembatan 2,8 meter bagian tengah untuk kendaraan roda 4 dan ditambah 1,1 kiri dan kanan untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” kata Iman Toipk, Kamis (25/5).
Untuk pondasi jembatan, lanjut Topik, menggunakan pipa baja berdiameter 600 MM dan tebal 12 MM. Pekerjaan pembangunan jembatan rangka baja Sikan-Tumpung Laung sampai selesai diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp135,6 miliar.
Dikatakannya, anggaran multy years tahun 2019-2022 sesuai dengan kontrak sebesar Rp21,8 miliar, tahun anggaran 2023 sebesar Rp75 miliar, sehingga sisa biaya pembangunan jembatan sebesar Rp38,8 miliar. (her/ens)