Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Pemkab Gumas Gelar Workshop PPRG 2021

KUALA KURUN-Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan. Mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Lurand saat membuka Workshop Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender Tahun (PPRG) 2021, di Aula Bappedalitbang setempat, Senin (13/9).

“PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender sehingga mampu menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia,” tegasnya.

Menurut dia, kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan pengambilan keputusan, serta memperoleh manfaat dari pembangunan.

Baca Juga :  Pengolahan Makanan Harus Berbasis B2SA

Untuk posisi Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Gunung Mas tahun 2020, menduduki urutan ketiga untuk IPG, dan urutan satu untuk IDG di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Saya menyambut baik pelaksanaan workshop perencanaan dan penganggaran responsif gender ini bagi seluruh aparatur yang sudah ditetapkan baik sebagai pokja, focal point dan driver PUG,” ujarnya.

KUALA KURUN-Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan. Mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten I Lurand saat membuka Workshop Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender Tahun (PPRG) 2021, di Aula Bappedalitbang setempat, Senin (13/9).

“PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender sehingga mampu menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia,” tegasnya.

Menurut dia, kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan pengambilan keputusan, serta memperoleh manfaat dari pembangunan.

Baca Juga :  Pengolahan Makanan Harus Berbasis B2SA

Untuk posisi Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Gunung Mas tahun 2020, menduduki urutan ketiga untuk IPG, dan urutan satu untuk IDG di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Saya menyambut baik pelaksanaan workshop perencanaan dan penganggaran responsif gender ini bagi seluruh aparatur yang sudah ditetapkan baik sebagai pokja, focal point dan driver PUG,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/