SAMPIT – Selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memastikan program makanan bergizi gratis (MBG) tetap berjalan dengan penyesuaian khusus. Mekanisme baru ini dirancang agar para murid tetap mendapatkan manfaat gizi tanpa mengganggu ibadah puasa mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M Irfansyah, menjelaskan bahwa program ini tetap berlangsung selama 14 hari efektif pada bulan Ramadan 1446 Hijriah, yakni mulai Kamis 6 Maret 2025, hingga Selasa 25 Maret 2025.
“Kami sudah menyesuaikan mekanisme distribusi agar lebih fleksibel bagi siswa yang menjalankan puasa. Makanan tetap diberikan, tetapi dengan sistem yang lebih praktis,” kata Irfansyah, Kamis (6/3/2025).
Salah satu perubahan dalam program ini adalah penggunaan dua totebag berbeda yang akan digunakan oleh setiap siswa.
Paket makanan yang diterima harus dibawa pulang dan dikembalikan ke sekolah keesokan harinya untuk ditukar dengan yang baru.
Untuk memastikan makanan tetap aman dikonsumsi hingga waktu berbuka, jenis makanan yang diberikan juga telah disesuaikan.
“Kami memastikan makanan yang diberikan tetap bergizi dan praktis, seperti susu, buah, dan roti,” tambahnya.
Selain distribusi makanan, sekolah juga akan mengadakan satu kali kegiatan buka puasa bersama sebelum libur Idulfitri, sebagai bagian dari upaya mempererat kebersamaan di lingkungan sekolah. (mif/ens)
SAMPIT – Selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memastikan program makanan bergizi gratis (MBG) tetap berjalan dengan penyesuaian khusus. Mekanisme baru ini dirancang agar para murid tetap mendapatkan manfaat gizi tanpa mengganggu ibadah puasa mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim, M Irfansyah, menjelaskan bahwa program ini tetap berlangsung selama 14 hari efektif pada bulan Ramadan 1446 Hijriah, yakni mulai Kamis 6 Maret 2025, hingga Selasa 25 Maret 2025.
“Kami sudah menyesuaikan mekanisme distribusi agar lebih fleksibel bagi siswa yang menjalankan puasa. Makanan tetap diberikan, tetapi dengan sistem yang lebih praktis,” kata Irfansyah, Kamis (6/3/2025).
Salah satu perubahan dalam program ini adalah penggunaan dua totebag berbeda yang akan digunakan oleh setiap siswa.
Paket makanan yang diterima harus dibawa pulang dan dikembalikan ke sekolah keesokan harinya untuk ditukar dengan yang baru.
Untuk memastikan makanan tetap aman dikonsumsi hingga waktu berbuka, jenis makanan yang diberikan juga telah disesuaikan.
“Kami memastikan makanan yang diberikan tetap bergizi dan praktis, seperti susu, buah, dan roti,” tambahnya.
Selain distribusi makanan, sekolah juga akan mengadakan satu kali kegiatan buka puasa bersama sebelum libur Idulfitri, sebagai bagian dari upaya mempererat kebersamaan di lingkungan sekolah. (mif/ens)
