SAMPIT – 2023 ini diprediksi menjadi tahun yang berat bagi ekonomi secara global, dengan terjadinya resesi. Salah satu dampak yang harus diantisipasi adalah krisis pangan, maka dari itu harus ada upaya bersama untuk meningkatkan produksi pertanian serta memperkuat ketahanan pangan nasional dan daerah. Khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Saya terus mendorong masyarakat, termasuk capat lurah untuk terus gencar memanfaatkan lahan kosong untuk pertanian sebagai antisipasi dampak resesi yang bisa memicu krisis pangan Seperti yang dilakukan Camat Seranau yang telah menanam jagung dan sudah dilakukan pemanenan,” kata Bupati Kabupaten Kotim Halikinnor saat turut serta memanen jagun di halaman kantor Kecamatan Seranau, Jumat (13/1).
Dirinya sangat mengapresiasi langkah Camat Seranau bersama pegawainya yang memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami jagung, dan ini sangat positif dan berpotensi menambah pendapatan pegawai paling tidak untuk dinikmati sendiri.
“Pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian seperti yang dilakukan Kecamatan Seranau ini saya harapkan menjadi contoh bagi kecamatan dan instansi lainnya. dan pemerintah harus memberikan contoh pemanfaatan lahan kosong untuk lahan pertanian, sehingga nantinya mudah mengajak masyarakat untuk melakukannya,” ujar Halikin.
Menurutnya selain menjaga ketahanan pangan, optimalisasi pertanian juga untuk menambah pendapatan karena potensinya masih sangat besar. Bahkan diharapkan Kabupaten Kotim dapat menjadi daerah pemasok pangan bagi Kabupaten lainnya.
“Untuk membuka lahan pertanian atau rehabilitasi irigasi, masyarakat bisa saja mengunakan ekskavator yang sudah kita bagikan di 15 kecamatan, masyarakat yangbpunya lahan nganggur segera manfaatkan lahannya untuk lahan pertanian,” tutupnya. (bah/ans)