Minggu, September 8, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Kendalikan Inflasi dengan Menggelar Pangan Murah

SAMPIT – Untuk mengandalikan inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar gerakan pangan murah untuk masyarakat dengan menjual sejumlah komoditas lebih murah dibanding harga pasar.

“Kegiatan pangan murah bagi masyarakat di Kota Sampit ini, untuk mengandalikan inflasi di Kabupaten Kotim, gerakan pangan murah merupakan program kolaborasi antara DPKP Kotim dan DPKP Provinsi Kalteng untuk menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi,” kata Kepala DPKP Kabupaten Kotim, Sepnita, Kamis (25/7/2024).

Dirinya mengatakan gerakan pangan murah ini dimulai pada Februari dan dijadwalkan sampai Desember 2024 dengan total 35 kali kegiatan yang digelar secara berkala. Hingga saat ini pihaknya sudah mengelar 18 kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan meliputi 17 kecamatan di Kotim.

Baca Juga :  Sekolah Tatap Muka Harus Ketat Jalankan Prokes

“Untuk Kota Sampit, kegiatan ini merupakan gerakan pangan murah yang kedua kalinya di tahun ini, dalam kegiatan ini kita juga menggandeng Bulog Sub Divisi Regional Sampit untuk pengadaan beras, distributor pangan, hingga petani setempat, hal ini kita lakukan memangkas rantai distribusi, sehingga mengurangi biaya transportasi,” ujar Sepnita.

Ia juga menyebutkan untuk bahan pangan yang dijual terutamanya adalah komoditas yang kerap memiliki andil dalam inflasi di Kota Sampit, seperti beras, telur, gula pasir, dan minyak goreng, dan komoditas yang dijual dalam kegiatan ini mendapat subsidi dari APBD Provinsi, subsidinya mulai dari Rp2000 sampai Rp10.000 tergantung jenis komoditasnya. Dengan begitu diharapkan bisa membantu meringankan beban ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga :  Indeks Pembangunan Manusia Kotim Meningkat

“Kita berharap Kota Sampit dapat menekan dan mengendalikan angka inflasi, karena di tahun 2023 lalu angka inflasi kita termasuk tertinggi di Indonesia. Semoga angka inflasi dapat menurun serendah mungkin,” tutupnya (bah/ans)

SAMPIT – Untuk mengandalikan inflasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar gerakan pangan murah untuk masyarakat dengan menjual sejumlah komoditas lebih murah dibanding harga pasar.

“Kegiatan pangan murah bagi masyarakat di Kota Sampit ini, untuk mengandalikan inflasi di Kabupaten Kotim, gerakan pangan murah merupakan program kolaborasi antara DPKP Kotim dan DPKP Provinsi Kalteng untuk menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi,” kata Kepala DPKP Kabupaten Kotim, Sepnita, Kamis (25/7/2024).

Dirinya mengatakan gerakan pangan murah ini dimulai pada Februari dan dijadwalkan sampai Desember 2024 dengan total 35 kali kegiatan yang digelar secara berkala. Hingga saat ini pihaknya sudah mengelar 18 kegiatan gerakan pangan murah yang dilaksanakan meliputi 17 kecamatan di Kotim.

Baca Juga :  Sekolah Tatap Muka Harus Ketat Jalankan Prokes

“Untuk Kota Sampit, kegiatan ini merupakan gerakan pangan murah yang kedua kalinya di tahun ini, dalam kegiatan ini kita juga menggandeng Bulog Sub Divisi Regional Sampit untuk pengadaan beras, distributor pangan, hingga petani setempat, hal ini kita lakukan memangkas rantai distribusi, sehingga mengurangi biaya transportasi,” ujar Sepnita.

Ia juga menyebutkan untuk bahan pangan yang dijual terutamanya adalah komoditas yang kerap memiliki andil dalam inflasi di Kota Sampit, seperti beras, telur, gula pasir, dan minyak goreng, dan komoditas yang dijual dalam kegiatan ini mendapat subsidi dari APBD Provinsi, subsidinya mulai dari Rp2000 sampai Rp10.000 tergantung jenis komoditasnya. Dengan begitu diharapkan bisa membantu meringankan beban ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga :  Indeks Pembangunan Manusia Kotim Meningkat

“Kita berharap Kota Sampit dapat menekan dan mengendalikan angka inflasi, karena di tahun 2023 lalu angka inflasi kita termasuk tertinggi di Indonesia. Semoga angka inflasi dapat menurun serendah mungkin,” tutupnya (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/