Palangka Raya

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menegaskan peningkatan pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, harus diarahkan sejalan dengan pembangunan lingkungan.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menyoroti persoalan tata ruang kota yang menjadi tantangan serius dalam upaya pembangunan infrastruktur di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah tersebut. Ia menegaskan status kawasan hutan yang masih mendominasi wilayah Palangka Raya menyulitkan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pembangunan masyarakat.

PELETAKAN BATU PERTAMA: Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SDN Kalibata bertaraf Internasional, Jumat (24/5).

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya terus berkomitmen meningkatkan kualitas infrastruktur kota. Untuk mewujudkan hal itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah rutin meninjau pemeliharaan drainase.

Sampah yang terlihat tak ternilai kini bisa ditukarkan menjadi sebuah tabungan, uang, maupun sembako di bank sampah. Khusus pada sampah anorganik, jika dikumpulkan akan menjadi bernilai.

Universitas Terbuka (UT) Palangka Raya turut menyemarakan Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang Tahun 2025. Keikutsertaan dalam kegiatan budaya terbesar di Kalimantan Tengah bertujuan memperkenalkan kampus negeri yang telah meraih akreditasi A kepada masyarakat luas, khususnya warga Palangka Raya. Direktur UT Palangka Raya Hariyadi SP menyampaikan, partisipasi dalam karnaval ini merupakan wujud komitmen UT untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Mengantisipasi potensi ban-jir dengan menjaga sistem drainase kota tetap optimal, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin bergerak ce-pat melakukan peninjauan terhadap kondisi drainase.

BERKUNJUNG: Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran berkunjung ke stan Kota Palangka Raya dan disambut langsung Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin bersama wawali, Achmad Zaini usai pembukaan Kalteng Expo 2025 di halaman GOR Indor Serbaguna, Minggu malam (18/5). (Arief Prathama/ Kalteng Pos)

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menanggapi wacana pengiriman pelajar bermasalah ke barak militer seperti yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Menurutnya, setiap daerah memiliki karakteristik dan persoalan sosial yang berbeda, sehingga pendekatan penyelesaian pun tidak bisa disamaratakan.

Meningkatnya jumlah kecelakaan air di Sungai Kahayan dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Palangka Raya.